HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Bagaimana Caranya Mengatasi Kondisi Menggigil?

Dipublish tanggal: Sep 11, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Bagaimana Caranya Mengatasi Kondisi Menggigil?

Sadar ataupun tidak, tubuh manusia memiliki reaksi spontan ketika berhadapan dengan berbagai macam kondisi lingkungan. Ketika Anda kepanasan, maka kulit akan mengeluarkan keringat sebagai pendingin tubuh. 

Begitupun ketika kita kedinginan, secara otomatis tubuh akan mengalami kondisi menggigil.

Tubuh yang menggigil diakibatkan oleh kontraksi otot yang berulang, sebagai cara tubuh menghangatkan diri. Kebanyakan dari kita mungkin berasumsi jika kondisi menggigil hanya diakibatkan oleh kedinginan. 

Jangan salah, itu hanyalah salah satu faktor penyebabnya. Anda pun bisa menggigil dikarenakan masalah kesehatan yang lebih serius. Tak percaya? Simak baik-baik informasi di bawah ini.

Dua jenis menggigil

Kondisi menggigil secara umum dibedakan menjadi dua jenis, yaitu menggigil tanpa demam dan menggigil disertai demam. Menggigil tanpa demam terkait dengan upaya tubuh menaikkan suhu tubuh karena kedinginan. 

Biasanya Anda akan mengalami kondisi ini ketika berada di lingkungan yang memiliki temperatur yang sangat rendah, misalnya ketika pagi buta atau saat musim dingin.

Adapun menggigil yang disusul oleh demam adalah pertanda bahwa tubuh sedang berusaha menangkal infeksi bakteri, virus, atau plasmodium. Menggigil jenis ini mungkin terjadi tanpa adanya rasa kedinginan.

Cara mengatasi kondisi menggigil

Mengatasi kondisi menggigil dilakukan berdasarkan penyebab yang terjadi, apakah karena kedinginan atau demam. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya:

  • Menggigil karena kedinginan

Saat kedinginan, anggota tubuh yang terasa dingin pertama kali adalah tangan dan kaki, sebelum akhirnya merambat ke bagian tubuh lain. 

Ini merupakan reaksi tubuh dalam menjaga aliran darah pada organ yang lebih vital, maka tangan dan kaki yang “dibiarkan” kedinginan lebih dulu. Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan memakai pakaian tebal. 

Bila perlu, tak ada salahnya untuk memakai kaos kaki, sarung tangan, dan juga penghangat kepala.

Anda juga dapat mengonsumsi makanan atau minuman hangat yang mengandung energi, seperti cokelat panas atau minuman jahe. Anda dapat mengolah jahe menjadi campuran jamu, susu, teh, ataupun dibuat wedang. 

Jahe adalah rempah yang memiliki sifat yang panas yang secara alami dapat menghangatkan tubuh dan tenggorokan. 

Manfaat lain yang dimiliki jahe adalah membantu memperlancar aliran darah, meredakan nyeri, menghilangkan rasa mual, dan meringankan peradangan rematik dan nyeri otot.

Demam adalah salah satu cara tubuh melawan infeksi, baik berupa virus atau bakteri. Bagi kebanyakan kasus, kondisi demam akan reda dengan sendirinya. Penderita hanya perlu meningkatkan waktu istirahatnya. 

Pada kasus yang lebih serius, mungkin juga diperlukan penggunaan obat penurun panas dan antibiotik

Langkah yang dapat dilakukan penderita untuk menurunkan suhu tubuh yang tinggi diantaranya adalah:

  • Menghindari penggunaan pakaian tebal. Sebaliknya, gunakan pakaian tipis agar panas tubuh dapat menguap ke udara.
  • Lakukan kompres pada tubuh dengan menggunakan air hangat. Usap kain basah pada area dahi, telapak tangan dan kaki, leher dan pipi. Air hangat dipilih karena dapat membantu membuka pori-pori kulit sehingga panas dapat keluar dari tubuh.
  • Istirahat yang cukup. Saat tidur, tubuh akan memproduksi sel darah putih. Zat ini merupakan komponen sistem kekebalan tubuh yang berfungsi melawan infeksi virus dan bakteri.
  • Perbanyak konsumsi air putih. Saat kondisi demam, banyak cairan tubuh yang keluar melalui kulit berupa keringat. 

Konsumsi air yang cukup berguna untuk menggantikan cairan yang hilang, selain itu juga dapat membantu melarutkan racun dalam tubuh.

Sementara obat oral dapat digunakan ketika demam tidak kunjung mereda. Obat yang dapat dikonsumsi diantaranya paracetamol, ibuprofen, dan aspirin

Ketiga obat ini memiliki efek antipiretik yang dapat menurunkan panas. Konsumsi obat dilakukan ketika suhu tubuh berada pada ukuran 38 derajat Celcius atau lebih. 


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Shivering: Causes, treatment, and when to see a doctor. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/322515.php)
Shivering: Causes, Treatment, When to Seek Help, and More. Healthline. (https://www.healthline.com/health/shivering)
List of Postanesthetic Shivering Medications (4 Compared). Drugs.com. (https://www.drugs.com/condition/postanesthetic-shivering.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app