Neuralgia - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 14, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 5 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Neuralgia dapat menyebabkan rasa nyeri parah akibat kerusakan saraf dan dapat terjadi di bagian tubuh manapun
  • Rasa nyeri yang timbul bisa berupa nyeri ringan hingga berat bahkan mempengaruhi kualitas hidup
  • Pengobatan Neuralgia bisa melalui obat-obatan hingga prosedur pembedahan tertentu
  • Neuralgia bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari infeksi virus varicella zoster hingga penyakit diabetes

Apakah Neuralgia itu?

Neuralgia adalah suatu kondisi penyakit yang mengacu pada nyeri parah yang terjadi karena kerusakan saraf. Neuralgia dapat terjadi di bagian tubuh manapun dan menyebabkan rasa nyeri, mulai dari nyeri ringan hingga berat.

Neuralgia yang parah tentunya dapat mempengaruhi kualitas hidup dan aktivitas harian penderitanya. Tetapi Neuralgia dapat diobati menggunakan obat-obatan ataupun prosedur bedah.

Mengenai Neuralgia

Penyebab Neuralgia 

Neuralgia dapat disebabkan oleh beberapa hal, termasuk:

Gejala Neuralgia 

Gejala umum Neuralgia bisa berbeda dan menimbulkan gejala yang intens, termasuk:

Jenis Neuralgia 

Neuralgia terbagi menjadi 6 jenis berdasarkan area terjadinya pada bagian tubuh tertentu, yaitu:

1. Neuralgia Trigeminal

Neuralgia Trigeminal (TN) terjadi akibat tekanan pembuluh darah yang melibatkan saraf trigeminal di kepala di mana saraf tersebut yang memiliki tiga cabang seharusnya berfungsi mengirimkan sinyal dari otak ke wajah, mulut, gigi, dan hidung. Selain karena tekanan pada pembuluh darah, tetapi gejala Multiple Sclerosis (MS) juga dapat menjadi penyebab Neuralgia yang paling umum terjadi.

Neuralgia Trigeminal juga dibagi 2, yakni tipe 1 (yang menyebabkan rasa sakit seperti terbakar atau sengatan listrik di bagian wajah dan terjadi secara mendadak) dan tipe 2 (yang menyebabkan rasa sakit konstan dan mati rasa pada bagian wajah).

2. Neuralgia Postherpetic

Neuralgia Postherpetic (PHN) merupakan kondisi yang mempengaruhi saraf kulit dan biasanya terjadi akibat pengaruh komplikasi dari penyakit herpes zoster (cacar ular). Herpes zoster sendiri merupakan infeksi lanjutan dari cacar air (chicken pox) karena keduanya disebabkan oleh virus yang sama, yaitu virus varicella zoster yang menyebabkan ruam dan lepuhan di kulit.

Ketika infeksi tersebut kembali aktif dan menyebabkan herpes zoster, hal tersebut juga dapat memicu terjadinya peradangan pada serabut saraf. Peradangan tersebut dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen yang menimbulkan rasa sakit meski infeksi telah mereda.

3. Neuralgia Oksipital

Neuralgia tipe Oksipital mempengaruhi saraf oksipital (occipital nerves) yang berasal dari leher dan mengirimkan sinyal ke bagian belakang kepala. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri yang berdenyut mulai dari pangkal tengkorak dan menjalar hingga ke seluruh bagian kulit kepala. Bahkan nyeri Neuralgia Oksipital juga dapat dirasakan di bagian belakang mata.

Beberapa pemicu terjadinya Neuralgia Oksipital, di antaranya gerakan kepala yang mendadak, ketegangan di otot leher, lesi atau tumor di leher, peradangan pembuluh darah, infeksi, cedera leher, hingga karena pengaruh diabetes.

4. Neuralgia Perifer

Neuralgia Perifer menyebabkan munculnya rasa nyeri akibat kerusakan saraf pada sistem saraf perifer, termasuk semua saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang. Neuralgia Perifer dapat mempengaruhi satu saraf ataupun banyak saraf. Jika kerusakan saraf pada sistem saraf perifer terus berkelanjutan, maka akan mempengaruhi saraf pengatur gerakan otot, pengaturan informasi sensorik, dan pengaturan organ dalam tubuh. 

Gejala utama Neuralgia Perifer adalah kesulitan makan ataupun menelan. Selain itu, Neuralgia Perifer dapat menyebabkan rasa nyeri atau mati rasa pada tangan, lengan, kaki disertai dengan gejala kram otot, hilangnya koordinasi dan kesulitan bergerak, hipersensitif terhadap sentuhan, hingga sulit berbicara. 

5. Neuralgia Interkostal

Neuralgia interkostal mempengaruhi saraf yang tepat berada di bawah tulang rusuk atau disebut otot interkostal. Beberapa faktor penyebab Neuralgia Interkostal antara lain cedera atau pembedahan pada area dada, tekanan pada saraf, ataupun infeksi virus termasuk virus penyebab herpes zoster.

Neuralgia Interkostal dapat menyebabkan rasa sakit yang terasa terbakar pada bagian dada, perut atas, dan punggung atas. Gerakan fisik tertentu seperti bernapas, batuk, ataupun tertawa dapat meningkatkan rasa sakit. Gejala lainnya bisa berupa sesak pada dada, mati rasa di bagian atas dada, otot berkedut, hingga hilangnya nafsu makan.

6. Neuralgia Diabetes

Penyebab utama Neuralgia Diabetes sendiri umumnya terjadi akibat komplikasi diabetes itu sendiri. Gejala Neuralgia Diabetes meliputi mati rasa, kesemutan, kehilangan keseimbangan, dan rasa nyeri. Untuk mencegah atau membantu mengurangi gejala Neuralgia Diabetes tentunya dengan memperhatikan kadar gula darah.

Pengobatan Neuralgia 

Cara pengobatan Neuralgia berbeda beda, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kondisi. Beberapa pilihan pengobatannya dapat berupa pemberian salep topikal, blok saraf lokal, suntikan steroid, obat-obatan, hingga prosedur pembedahan. 

Obat-obatan 

Pengobatan Neuralgia dengan obat-obatan harus disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Penggunaan obat ini tentunya harus mendapat persetujuan atau resep dokter. Beberapa jenis obat Neuralgia antara lain:

Pembedahan

Prosedur pembedahan hanya akan dilakukan jika proses pengobatan lainnya tidak berhasil dilakukan. Beberapa prosedur pembedahan yang dapat membantu mengobati Neuralgia meliputi:

1. Dekompresi mikrovaskular

Proses mengurangi pembesaran pembuluh darah yang akan menekan saraf. Prosedur ini akan melibatkan penempatan bantalan lunak antara pembuluh darah dan saraf yang terdampak.

2. Pembedahan stereotactic

Prosedur non-invasif dengan memberikan sinar radiasi pekat ke pusat saraf yang rusak. Radiasi akan mengganggu transmisi sinyal rasa sakit ke bagian otak.

3. Kompresi balon

Proses kompresi melibatkan penggunaan balon kecil ke bagian saraf yang terkena. Balon akan mengembang dan membantu mengendalikan kerusakan saraf. Prosedur ini juga akan mencegah saraf yang terkena untuk mengirimkan sinyal rasa sakit ke bagian otak. Tetapi prosedur pengobatan ini memerlukan waktu yang panjang dan efeknya mungkin baru bisa hilang setelah 1-2 tahun pengobatan.

Pencegahan Neuralgia 

Karena neuralgia menyerang sistem saraf, maka yang bisa dilakukan adalah memahami gejala neuralgia seperti rasa nyeri yang berkelanjutan dan jika dirasa mengalami gejala tersebut, segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis awal dan membantu proses pengobatan.

Diagnosis neuralgia akan diawali dengan pemeriksaan fisik terutama kondisi saraf pada bagian wajah. Setelahnya pemeriksaan lanjutan seperti tes refleks ataupun MRI juga mungkin dilakukan untuk mengetahui penyebabnya. Pengobatan yang berlangsung lebih awal tentu dapat membantu mengembalikan atau memperbaiki kualitas hidup, meskipun begitu hingga saat ini belum ada cara pencegahan neuralgia. 

Sementara bagi penderita diabetes tentunya harus menjaga kadar gula darah agar tetap stabil sehingga dapat menurunkan dampak penyakit diabetes maupun gejala neuralgia diabetes.


27 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Seth Love, Hugh B. Coakham, Trigeminal neuralgia: Pathology and pathogenesis, Brain, Volume 124, Issue 12, December 2001, Pages 2347–2360, https://doi.org/10.1093/brain/124.12.2347. Oxford Academic. (https://academic.oup.com/brain/article/124/12/2347/455086)
Trigeminal Neuralgia. American Academy of Family Physicians. (https://familydoctor.org/condition/trigeminal-neuralgia/)
Trigeminal Neuralgia. Stanford Health Care (SHC) - Stanford Medical Center. (https://stanfordhealthcare.org/medical-conditions/brain-and-nerves/trigeminal-neuralgia.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app