Herpes: Penyebab, Gejala, Cara Pengobatan dan Pencegahan

Dipublish tanggal: Jan 30, 2019 Update terakhir: Nov 15, 2021 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 5 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Penyakit herpes adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus dan umumnya ditandai dengan adanya luka, kulit kering, dan lepuhan pada kulit;
  • Ada 3 jenis virus herpes yang paling umum terjadi, yaitu Herpes Zoster (Cacar Ular), Virus Simplex Herpes (HSV) Tipe 1, dan Virus Simplex Herpes (HSV) Tipe 2;
  • Gejala herpes umumnya tergolong ringan bahkan tidak terdeteksi. Untuk memastikannya, diperlukan tes darah atau tes lain pada cairan dari luka di kulit;
  • Penyakit herpes bisa diobati dengan penggunaan obat antivirus seperti acyclovir dan valacyclovir berupa obat oral ataupun topikal dalam melawan virus herpes;
  • Untuk mencegah infeksi penyakit herpes adalah dengan melakukan hubungan seksual secara aman menggunakan kondom dan tidak bergonta-ganti pasangan;
  • Klik untuk membeli Acyclovirobat kulit, dan obat antivirus lain dari rumah Anda melalui HDMall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia dan bisa COD.

Herpes adalah sekelompok virus hepresviridae yang menyebabkan infeksi pada manusia. Penyakit herpes umumnya ditandai dengan munculnya luka, kulit kering, dan lepuhan pada kulit. Terdapat 2 jenis virus Herpes yang paling sering terjadi, yaitu herpes zoster dan herpes kelamin (herpes genital).

Mengenai Herpes

Penyebab Herpes

Penyebab herpes adalah virus. Kondisi tersebut bisa menyerang siapa saja terutama mereka yang memiliki sistem imun yang lemah. Virus herpes menjadi penyebab penyakit herpes zoster maupun herpes kelamin.

Virus ini dapat menyebabkan herpes kelamin atau herpes genital yang biasanya menyebar dari satu orang ke orang lain saat melakukan hubungan seks, baik secara vaginal, oral, atau anal. 

Selain itu, virus juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka pada kulit atau melalui kulit mulut, penis, vagina, saluran kemih, atau anus dengan orang yang telah terinfeksi penyakit herpes.

Herpes juga bisa menyebar dari satu bagian ke bagian tubuh yang lain. Jika penderita menyentuh luka di alat kelamin, maka virus dapat terbawa oleh jari-jari dan ketika menyentuh bagian tubuh lain, termasuk mulut atau mata, maka virus tersebut akan menular ke bagian yang tersentuh.

Baca juga: Gejala dan Pengobatan Herpes pada Mata

Ibu hamil yang mengalami penyakit herpes genital harus memberitahu dokter, termasuk jika pernah berhubungan seks dengan seseorang yang terinfeksi herpes. Hal ini untuk membantu mencari cara yang tepat untuk mengurangi risiko penularan virus herpes pada anak. Jika memiliki infeksi herpes genital aktif pada waktu persalinan, maka virus ini dapat tertular ke bayi. 

Ketika bayi melewati jalan lahir, mungkin bayi tersebut dapat kontak dengan luka dan terinfeksi oleh virus. Jika hal ini terjadi dapat berisiko menyebabkan kerusakan otak, kebutaan, atau bahkan kematian pada bayi baru lahir. 

Salah satu cara yang dilakukan ketika ibu hamil diduga menderita penyakit herpes yang aktif saat akan melahirkan, maka dokter mungkin akan melakukan operasi caesar (C-section) sehingga bayi tidak harus melalui jalan lahir persalinan normal dan terpapar virus herpes dari ibu.

Jenis penyakit Herpes

Ada 3 jenis virus herpes yang paling umum terjadi, di antaranya:

1. Herpes Zoster (Cacar Ular)

Herpes Zoster atau penyakit cacar ular disebabkan oleh virus Varicella zoster (VZV) yang juga menjadi penyebab seseorang terkena cacar air. Umumnya cacar air terjadi pertama kali pada usia anak-anak dan remaja. Namun, seseorang yang pernah terpapar virus ini biasanya akan mengalami penurunan kekebalan tubuh dan berisiko menderita Herpes Zoster di kemudian hari.

Virus Varicella zoster (VZV) dapat menular akibat kontak langsung dengan penderita cacar air ataupun percikan liur ketika penderita herpes bersin atau batuk. Tanda atau gejala herpes zoster dapat berupa bintil kulit berisi cairan di kulit yang biasanya muncul setelah 7-21 hari setelah terpapar virus herpes. 

Baca juga: Catat, Ini Obat Alami untuk Atasi Herpes Zoster pada Kulit!

2. Herpes kelamin (Virus Simplex Herpes (HSV) Tipe 1

HSV tipe 1 merupakan salah satu jenis virus herpes yang sering menyebabkan herpes oral. Tak hanya menyebabkan herpes mulut (oral herpes), tetapi HSV 1 juga dapat menyebabkan penyakit herpes genital jika penderita melakukan hubungan intim secara oral. 

Herpes kelamin atau HSV tipe 1 jarang menimbulkan gejala sehingga penularannya sering tidak disadari. Namun, jika terdapat gejala seperti demamsensasi terbakar pada lesi luka, rasa nyeri, dan munculnya blister, maka hal itu dapat meningkatkan risiko penularan.

3. Virus Simplex Herpes (HSV) Tipe 2

VIrus HSV tipe 2 dapat menjadi penyebab herpes genital yang paling utama. Penularan juga dapat terjadi dari ibu ke bayi saat proses persalinan. 

Apabila terinfeksi, virus akan tetap ada di dalam tubuh selama sisa hidup dan dapat kambuh kapan saja pada penderita herpes. 

Gejala herpes genital atau herpes simplex yang sering terjadi adalah rasa nyeri saat berkemih, adanya cairan keluar dari vagina, rasa gatal, serta muncul benjolan di daerah selangkangan paha. Seseorang yang sering berganti-ganti pasangan dan memiliki sistem imun rendah lebih berisiko terjangkit virus ini. 

Gejala Herpes

Banyak orang yang terkena herpes namun tidak ditandai dengan gejala apapun. Terkadang, gejala herpes tergolong ringan sehingga tidak jarang dokter keliru memberikan diagnosanya, karena sering dikaitkan dengan kondisi penyakit kulit. 

Beberapa gejala yang patut dicurigai sebagai tanda-tanda herpes adalah:

  • Luka yang menyakitkan di daerah wajah, kelamin, anus, bokong, atau paha
  • Rasa gatal
  • Buang air kecil yang menyakitkan
  • Keputihan
  • Benjolan lunak di selangkangan

Pada saat terinfeksi virus herpes pertama kali (herpes primer), salah satu tanda yang mungkin terjadi akan mirip dengan gejala flu, yakni nyeri tubuh, demam, dan sakit kepala. 

Beberapa gejala mungkin akan timbul seiring berjalannya waktu pada orang yang menderita infeksi virus herpes walau tidak separah saat pertama kali terinfeksi.

Diagnosis Herpes

Untuk menentukan diagnosis dan cara pengobatan penyakit herpes, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan melihat luka secara mendalam. 

Pemeriksaan kultur cairan dari luka dan pemeriksaan laboratorium akan dilakukan untuk mendeteksi adanya virus herpes. Tes darah atau tes lain pada cairan dari luka juga bisa dilakukan untuk membantu memastikan suatu diagnosa terhadap kondisi penyakit herpes.

Penanganan Herpes

Jika menemukan tanda-tanda penyakit herpes, segera temui dokter. Lebih mudah untuk mendiagnosis herpes ketika terdapat luka sehingga pengobatan dapat lebih cepat dimulai dan mungkin dapat meminimalkan rasa sakit yang terjadi akibat infeksi.

Obat-obatan seperti acyclovir dan valacyclovir adalah obat antivirus yang dapat digunakan untuk melawan virus herpes. Obat-obatan ini dapat mempercepat penyembuhan dan mengurangi rasa sakit akibat herpes serta dapat digunakan untuk mengobati herpes primer ataupun berulang.

Baca juga: Infeksi Virus Apa Saja yang Bisa Diatasi dengan Acyclovir?

Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati herpes berulang harus diminum segera setelah merasakan gejala kesemutan, rasa terbakar, atau gatal. Obat-obatan tersebut juga dapat diminum setiap hari untuk mencegah rekurensi. Obat bentuk krim atau salep herpes seperti Acyclovir juga dapat diaplikasikan langsung pada luka.

Pencegahan Herpes

Cara terbaik untuk mencegah tertular penyakit herpes adalah dengan tidak melakukan hubungan seksual secara sembarangan dan tidak bergonta-ganti pasangan. Selain itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan diri serta tidak berbagi barang pribadi, seperti handuk, pakaian, lipstik, gelas, dan lainnya.

Penyakit herpes sendiri bisa menular bahkan ketika orang yang memilikinya tidak menunjukkan gejala apapun. Apabila pasangan Anda menderita herpes, tidak ada cara untuk mengetahui dengan pasti bahwa Anda tidak akan tertular.

Perlu diingat, walaupun setia hanya dengan satu pasangan dalam berhubungan seksual, itupun tidak menjamin bahwa Anda tidak akan terkena herpes. Sebabnya, Anda tidak bisa mengetahui kondisi kesehatan pasangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan dan rasa keterbukaan menjadi kunci yang baik untuk mencegah penularan herpes antar pasangan. 

Selain itu, gunakan kondom setiap kali berhubungan seks. Meskipun penggunaan kondom tidak bisa mencegah penularan sepenuhnya, tetapi dapat membantu mengurangi risiko penyebaran virus herpes ke orang lain.

Baca juga: Cara Benar dan Aman Menggunakan Kondom

Apabila Anda menderita herpes, sebaiknya memberi tahu pasangan karena Anda harus menghindari berhubungan seks jika sedang memiliki luka. Herpes dapat menyebar dari satu orang ke orang lain dengan sangat mudah ketika ada luka. 


19 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Taylor, S. Healthline (2017). Herpes Simplex. (https://www.healthline.com/health/herpes-simplex)
Krucik, G. Healthline (2016). Serum Herpes Simplex Antibody Test. (https://www.healthline.com/health/serum-herpes-simplex-antibodies)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app