Carbamazepine: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 9, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Apr 16, 2019 Waktu baca: 4 menit

Epilepsi adalah suatu keadaan yang ditandai oleh bangkitan berulang berselang lebih dari 24 jam. Bangkitan kejang disebabkan oleh aktivitas listrik otak yang tidak normal. Kejang biasanya tidak berlangsung lama, namun bisa menakutkan. Epilepsi bukanlah jenis penyakit mental atau gangguan intelektual. Umumnya tidak akan mempengaruhi seberapa baik Anda berpikir atau belajar. Epilepsi bukanlah penyakit menular.

Banyak mitos yang beredar tentang epilepsi. Masih banyak masyarakat Indonesia yang kurang pendidikan menganggap epilepsi sebagai penyakit kutukan, guna-guna, kerasukan, gangguan jiwa atau mental. Ada juga yang menganggap sebagai penyakit menular sehingga harus dijauhi. Stigma buruk pada penyandang epilepsi inilah yang harus diluruskan sehingga mereka dapat hidup tanpa merasa rendah diri.

Zaman sekarang dimana ilmu kedokteran sudah sangat maju, walaupun penyakit epilepsi tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi penyakit epilepsi bisa dikontrol agar episode kejang tidak terjadi. Salah satu pengobatannya adalah menggunakan obat yang bernama Carbamazepine.

Mengenai Carbamazepine

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet, sirop

Kandungan:

Antikonvulsan

Apa itu Carbamazepine dan apa kegunaannya?

Carbamazepine adalah obat anti-convulsant atau anti epilesi yang ditemukan pada tahun 1953 oleh kimiawan Swiss, Walter Schindler. Carbamazepine pertama kali dipasarkan pada tahun 1962. Carbamazepine digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan obat lain untuk mengontrol beberapa jenis kejang pada orang dengan epilepsi. Carbamazepine juga digunakan untuk mengobati neuralgia trigeminal (suatu kondisi yang menyebabkan nyeri saraf pada wajah). 

Kapsul Carbamazepine (hanya merek Equetro) juga digunakan untuk mengobati episode mania (suatu kelainan kejiwaan yang ditandai dengan reaksi yang hiperaktif seperti tertawa sendiri, mengamuk dan lain-lain) atau episode bipola (gejala mania dan depresi yang terjadi pada saat yang sama) pada pasien dengan gangguan bipolar I ( manic-depressive disorder; penyakit yang menyebabkan episode depresi, episode mania, dan suasana abnormal lainnya). Carbamazepine adalah obat yang termasuk ke dalam golongan antikonvulsan. Carbamazepine bekerja dengan mengurangi aktivitas listrik yang tidak normal di otak.

Dosis dan pemberian Carbamazepine

Carbamazepine tersedia dalam dosis sebagai berikut:

Tablet 100 mg; 200 mg; 400 mg
Suspensi 100 mg/5 mL

Carbamazepine tersedia dalam bentuk tablet, tablet kunyah, tablet extended-release (long-acting), kapsul extended-release, dan sebagai suspensi (cair). Tablet biasa, tablet kunyah, dan suspensi biasanya diminum dua hingga empat kali sehari setelah makan. Tablet extended-release (Tegretol XR) biasanya diminum dua kali sehari setelah makan. Kapsul extended-release (Carbatrol, Equetro) biasanya diminum dua kali sehari sebelum atau sesudah makan. Untuk membantu Anda agar tidak lupa minum obat, sebaiknya Anda minum obat pada waktu yang sama setiap hari. Ikuti petunjuk pada label resep Anda dengan hati-hati, dan tanyakan kepada dokter atau apoteker Anda untuk menjelaskan bagian apa pun yang tidak Anda pahami. Minum Carbamazepine sesuar resep dokter.

Untuk penggunaan tablet extended-release; jangan membelah, mengunyah, atau menghancurkannya. Untuk sediaan cair, kocok suspensi dengan baik sebelum digunakan, agar obat tercampur secara merata. Dokter Anda akan memulai Anda dengan dosis rendah carbamazepine dan secara bertahap meningkatkan dosis Anda. Berikut adalah contoh penggunaan Carbamazepine pada pasien epilepsi dan trigeminal neuralgia.

Untuk pengobatan epilepsi, dosis Carbamazepine adalah:

- Dosis awal: 200 mg oral dua kali sehari (immediate dan extended release) atau 100 mg oral 4 kali sehari (suspensi).
- Dosis lanjutan: 800-1200 mg/hari.
- Dosis maksimal : 1200 mg/hari. Namun, dosis hingga 1600 mg/hari telah digunakan pada kasus-kasus yang jarang terjadi.

Untuk mengobati trigeminal neuralgia, dosis Carbamazepine adalah:

- Dosis Awal: 100 mg oral dua kali sehari (immediate atau extended release) atau 50 mg oral 4 kali sehari (suspensi).
- Dosis lanjutan: 400-800 mg/hari.
- Dosis maksimal: 1200 mg/hari.

Untuk epilepsi pada anak yang berusia kurang dari 6 tahun, dosis Carbamazepine adalah:

- Dosis awal: 10-20 mg/hari oral dalam 2-3 dosis (tablet) atau 4 dosis (suspensi).
- Dosis maksimal: 35 mg/hari.

Untuk epilepsi pada anak yang berusia 6-12 tahun, dosis Carbamazepine adalah:

- Dosis awal: 100 mg oral 2 kali sehari (tablet immediate atau extended release) atau 50 mg oral 4 kali sehari (suspense).
- Dosis lanjutan: 400-800 mg/hari
- Dosis maksimal: 1000 mg/hari

Seperti yang dikatakan sebelumnya, pengobatan epilepsi seperti Carbamazepine dapat membantu mengontrol kondisi Anda tetapi tidak akan menyembuhkannya. Mungkin diperlukan beberapa minggu atau lebih, sebelum Anda merasakan manfaat penggunaan Carbamazepine. Lanjutkan untuk mengonsumsi Carbamazepine bahkan jika Anda merasa sehat. Jangan berhenti mengonsumsi Carbamazepine tanpa instruksi dokter, bahkan jika Anda mengalami efek samping seperti perubahan perilaku atau suasana hati yang tidak biasa. Jika Anda memiliki gangguan kejang dan Anda tiba-tiba berhenti mengonsumsi Carbamazepine, kejang Anda bisa menjadi lebih buruk. Dokter Anda mungkin akan mengurangi dosis Anda secara bertahap.

Efek samping yang perlu diperhatikan pada pengobatan Carbamazepine

Tablet oral Carbamazepine dapat menyebabkan kantuk. Carbamazepine juga dapat menyebabkan efek samping lain. Efek samping yang lebih umum yang dapat terjadi pada penggunaan Carbamazepine adalah:

- mual
- muntah
- masalah dengan berjalan dan koordinasi
- pusing
- kantuk

Biasanya efek samping seperti di atas dapat hilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Jika efek samping menjadi lebih parah dan tidak hilang dalam waktu yang lama, bicarakan dengan dokter atau apoteker Anda.

Namun efek samping yang lebih serius seperti Sindrom steven johnson juga bisa terjadi. Pada efek samping ini, kulit pada seluruh tubuh akan terasa seperti terbakar dan terkelupas. Selain itu penggunaan Carbamazepine juga bisa menyebabkan turunnya jumlah produksi sel darah sehingga menyebabkan kelainan darah yang bisa berbahaya. Jika efek samping yang serius muncul, segera hubungi dokter atau segera ke UGD rumah sakit terdekat.

Interaksi Carbamazepine

Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya termasuk:

Perhatian

  • Berhati-hati saat menggunakan obat ini karena dapat bereaksi fatal pada kulit, seperti sindrom Stevens-Johnson dan toxic epidermal necrolysis (TEN).
  • Berhati-hati saat menggunakan obat ini karena dapat menyebabkan gangguan darah seperti anemia aplastik dan agranulositosis
  • Hindari paparan matahari saat mengkonsumsi obat ini.
  • Beritahukan dokter jika Anda menderita penyakit kuninghepatitis atau sedang menjalani pengobatan antivirus.
  • Hindari mengemudi atau mengoperasikan alat berat setelah konsumsi obat ini karena dapat menimbulkan efek kantuk. 
  • Bila terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app