Antikonvulsan: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Feb 6, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Apr 1, 2019 Waktu baca: 5 menit

PERHATIAN: Kami tidak melayani pengiriman obat Antikonvulsan. Informasi di bawah ini hanya merupakan ikhtisar mengenai obat Antikonvulsan.

Kegunaan, Dosis Dan Efek Samping Antikonvulsan

Pastinya Anda sering mendengar tentang penyakit kejang atau epilepsi. Kejang terjadi baik karena penyakit turunan maupun karena suatu penyakit yang muncul saat dewasa. Kejang atau pilepsi merupakan suatu gangguan saraf yang timbul secara tiba-tiba dan berkala, biasanya dengan perubahan kesadaran. Penyebabnya adalah aksi serentak dan mendadak dari sekelompok besar sel-sel saraf di otak. Aksi ini disertai pelepasan muatan listrik. Penyebab kejang lainnya antara lain trauma terutama pada kepala, encephalitis atau radang otak, obat, trauma bayi saat lahir, penghentian obat depresan secara tiba-tiba, tumor, demam tinggi, dan lain-lain.

Terapi untuk epilepsi yaitu menggunakan terapi non farmakologis dan terapi farmakologis. Terapi non farmakologi bisa dengan istrirahat yang cukup karena kelelahan yang berlebihan dapat mencetuskan serangan epilepsi, belajar mengendalikan stress dengan menggunakan latihan tarik nafas panjang dan teknik relaksasi lainnya. Sedangkan terapi farmakologis yaitu dengan menggunakan obat antikonvulsan atau obat anti epilepsi. Berikut pada artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai obat antikonvulsan.

Apa sih obat antikonvulsan itu?

Antikonvulsan merupakan golongan obat yang identik dan sering hanya digunakan pada kasus-kasus kejang karena Epilepsi. Mekanisme kerja obat Antikonvulsan ini yang terpenting ada dua, yaitu untuk mencegah timbulnya letupan depolarisasi eksesif pada neuron dan fokus epilepsi serta mencegah terjadinya letupan depolarisasi pada neuron normal akibat pengaruh dari fokus epilepsi.

Apa saja kegunaan dan dosis obat antikonvulsan?

Obat Antiepilepsi terbagi dalam 8 golongan. Empat golongan antiepilepsi mempunyai rumus dengan inti berbentuk cincin yang mirip satu sama lain yaitu golongan hidantoin, barbiturate, oksazolidindion dan suksinimid. Berikut golongan dan dosis dari obat antikonvulsan:

Golongan hidantoin. Dalam golongan hidantoin dikenal tiga senyawa antikonvulsi, fenitoin, mefinitoin dan etotoin dengan fenotoin sebagai prototipe. Fenitoin adalah obat utama untuk hampir semua jenis epilepsy. Untuk pemberian oral, dosis awal untuk dewasa dan anak diatas 6 tahun 300 mg, dilanjutkan dengan dosis penunjang antara 300-400mg, maksimum 600mg sehari. Sedangkan untuk anak dibawah 6 tahun, dosis awal 1/3 dosis dewasa, dosis penunjang ialah 4-8 mg/kgBB sehari, maksimum 300mg. Dosis awal dibagi dalam 2-3 kali pemberian

Golongan barbiturat. Golongan ini efektif sebagai obat antikonvulsan dan yang biasa digunakan adalah barbiturate kerja lama. Disini yang akan dibicarakan yaitu efek antiepilepsi prototip barbiturate yaitu fenobarbital yang struktur kimia nya mirip dengan barbiturate. Dosis dewasa yang biasa digunakan ialah dua kali 100mg sehari.

Golongan oksazolidindion (Trimetadion). Indikasi utama trimetadion ialah bangkitan lena atau gangguan kesadaran secra mendadak murni (tidak disertai komponen bangkitan bentuk lain). Trimetadion dapat menormalkan gambaran EEG dan meniadakan kelainan EEG akibat hiperventilasi.

Golongan suksinimid. Antiepilepsi golongan suksinimid yang digunakan di klinik adalah etosuksimid, metsuksmid dan fensuksimid. Etosuksimid, dengan sifat antipentilentetrazol terkuat, merupakan obat yang paling selektif terhadap bangkitan lena. Obat ini juga efektif pada bangkitan mioklonik dan bangkitan akinetik. Etosuksimid tidak efektif untuk bangkitan parsial kompleks dan bangkitan tonik-klonik umum atau pasien kejang dengan kerusakan organik otak yang berat.

Karbamazepin. Obat ini efektif terhadap bangkitan kejang tonik-klonik. Dosis anak di bawah 6 tahun, 100mg sehari, usia 6-12 tahun, 2 kali 100mg sehari. Dosis dewasa : dosis awal 2 kali 200 mg hari pertama selanjutnya dosis di tingkatkan secara bertahap. Dosis penunjang berkisar antara 800-1200 mg sehari untuk dewasa atau 20-30 mg/kgBB untuk anak. 

Golongan benzodiazepin. Diazepam adalah turunan dari benzodiazepine. Diazepam tersedia dalam bentuk tablet, injeksi dan gel rectal, dalam berbagai dosis sediaan. Untuk dosis dewasa: 2-10 mg 2-4 kali sehari, untuk anak-anak usia diatas 6 bulan: 1-2,5 mg 3-4 kali sehari. Injeksi (Dewasa) : 2-10 mg, dapat diulang dalam 3-4 jam bila perlu.

Golongan asam valproat. Asam valproat merupakan pilihan pertama untuk terapi kejang parsial, kejang absens,kejang mioklonik, dan kejang tonik-klonik. Dosis penggunaan asam valproat 10-15 mg/kg/hari.

Golongan Gabapentin (Pregabalin). Pregabalin digunakan untuk mengontrol serangan epilepsi. Obat epilepsi ini tidak menyembuhkan epilepsi dan hanya akan bekerja untuk mengontrol serangan epilepsi sepanjang minum obat epilepsi ini. Pregabalin baru tersedia dalam bentuk kapsul 75 mg.

Lainnya: Fenasemid, Topiramate. Topiramate merupakan obat epilepsi baru dengan sediaan tablet 25 mg, 50 mg dan 100 mg juga dalam bentuk kapsul sprinkle 15 mg, 25 mg dan 50 mg. Sedangkan untuk Fenasemid efektif terhadap bangkitan tonik-klonik, bangkitan lena dan bangkitan parsial. Indikasi utama fenasemid ialah untuk terapi bangkitan parsial kompleks.

Apa saja efek samping obat antikonvulsan?

Setiap obat umumnya memiliki efek samping yang berbeda-beda pada setiap individu. Obat antikonvulsan memiliki efek samping yang berbeda tergantung dari golongannya. Berikut efek samping dari setiap golongan antikonvulsan:

Golongan hidantoin. Efek samping: gangguan susunan saraf pusat, saluran cerna, gusi, kulit dan lain-lain

Golongan barbiturat. Efek samping: efek sedatif

Golongan oksazolidindion (Trimetadion). Efek samping: gangguan pada kulit, fungsi ginjal dan hati

Golongan suksinimid. Efek samping: mual, sakit kepala, ngantuk dan ruampada kulit.

Karbamazepin. Efek samping: pusing, vertigo, penglihatan kabur dan lain-lain

Golongan benzodiazepin. Efek samping: pusing, mengantuk, dan lain-lain

Golongan asam valproat. Efek samping: mual, muntah, anoreksia, peningkatan berat badan, pusing, gangguan keseimbangan dan kebotakan.

Golongan Gabapentin (Pregabalin). Efek samping: efek sedasi.

Jika terdapat tanda dan gejala-gejala seperti yang disebukan diatas setelah mengkonsumsi obat- obatan tersebut, atau terdapat gejala lain yang menetap dan mengganggu aktivitas Anda. Segera datangi dokter atau layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penangana yang tepat.

Perhatian Dan Peringatan dari obat Antikonvulsan

Penghentian obat antikonvulsan secara mendadak dapat memicu timbulnya kejang atau epilepsi. Kebanyakan dari obat antikonvulsan dapat menyebabkan ngantuk. Oleh karena itu hati-hati saat mengendarai kendaraan, mengoperasikan mesin atau pekerjaan-pekerjaan lain setelah mengkonsumsi obat ini.

Hindari penggunaan obat ini bersamaan dengan alkohol atau obat lain yang dapat menyebabkan mengantuk. Kebanyakan  golongan obat anitkonvulsan memiliki pengaruh terhadap janin, oleh karena itu waspada penggunaan obat ini pada wanita hamil dan menyusui. Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi obat antikonvulsan.

Apabila Anda mengkonsumsi obat antikonvulsan, gunakanlah obat ini sesuai dosis dan anjuran dari dokter. Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba, karena biasanya dokter akan menurunkan dosis secara bertahap. Jika masih bingung terhadap jenis obat ini, sebaiknya konsultasikan kembali ke dokter. Semoga bermanfaat.


38 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Ochoa, JG Riche, W. Medscape (2017). Antiepileptic Drugs. (https://emedicine.medscape.com/article/1187334-overview)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app