Kenali Ciri-Ciri dan Gejala Hepatitis B Sejak Awal

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 7 menit
Kenali Ciri-Ciri dan Gejala Hepatitis B Sejak Awal

Penyakit hepatitis B adalah peradangan pada hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV = Hepatitis B virus). Sangat penting mengetahui apa saja ciri-ciri dan gejala hepatitis B dari awal. Jika kita mengenalinya sejak awal dan menjalani pengobatan yang tepat, maka penyakit ini bisa dikendalikan sehingga terhindar dari bahayanya.

Hal ini sangatlah penting, karena kebanyakan dari penderitanya tidak menyadari akan gejala atau ciri-ciri hepatitis B yang tejadi pada tubuhnya, mungkin karena belum tahu atau tidak peduli dengan kondisi tubuhnya. Padahal, apabila penyakit ini dibiarkan, maka dapat menyebabkan kondisi kronis. Jika sudah memasuki level kronis, penyakit ini bisa membahayakan nyawa, karena berisiko terkena sirosis hati, kanker hati, atau gagal hati.

Iklan dari HonestDocs
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik

Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.

menguningnya bagian putih mata merupakan salah satu dari ciri-ciri hepatitis B yang mudah dikenali.

Data yang dihimpun dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO/world health organization) menyatakan, lebih dari 680 ribu orang meninggal tiap tahun akibat komplikasi Hepatitis B, seperti sirosis dan kanker hati.

Di Indonesia, hasil riset Kesehatan Dasar yang dirilis tahun 2015 menunjukkan, penderita hepatitis di Indonesia diperkirakan mencapai 28 juta orang. Setengah di antaranya berpotensi menjadi kronis, 10 persen dari risiko kronis tersebut akan mengalami sirosis bahkan kanker hati.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai gejala penyakit hepatitis ini, simak artikel ini sampai tuntas.

Ciri-ciri dan Gejala Hepatitis B yang Harus Anda Tahu

Kebanyakan orang yang sudah terinfeksi Hepatitis B akut tidak menyadari gejalanya. Akut disini bukan berarti penyakit sudah dalam kondisi parah, melainkan, penyakit ini baru mulai dan menunjukkan gejala perkembangannya. Dikatakan akut apabila peradangan hati belum sampai enam bulan.

Kalaupun jika gejala tersebut memang dirasakan, maka seperti inilah gejala Hepatitis B pada umumnya:

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Hepatitis via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket hepatitis hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

  • Kelelahan yang teramat sangat.
  • Demam ringan.
  • Sakit kepala.
  • Kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah.
  • Rasa tidak nyaman di sisi kanan perut di bawah tulang rusuk. (Di situlah organ hati berada.)
  • Tinja berwarna pucat (dempul).
  • Urin berwarna gelap (kecoklatan).
  • Penyakit kuning. Ketika kulit dan bagian putih pada mata terlihat kuning. Penyakit kuning dapat dikatakan sebagai tanda utama kerusakan hati. Biasanya muncul setelah gejala lain di atas mulai hilang.

Sedangkan bagi kebanyakan orang yang memiliki infeksi kronis (hepatitis kronis) biasanya tidak menimbulkan gejala hepatitis B akut seperti di atas. Ya, gejala akut tersebut akan berangsur-angsur membaik, namun virus masih tetap ada dalam organ hati.

Meskipun tidak lagi merasakan gejala sakit hepatitis, namun pada hepatitis kronis, virus masih tetap ada dan menggerogoti hati hingga menimbulkan kerusakan yang luas. Disebut kronis apabila penyakit ini berlangsung lebih dari enam bulan sebagai kelanjutan dari fase akut.

Anda tidak pernah tahu bahwa Anda sudah terinfeksi atau belum, untuk mengetahuinya maka diperlukan pemeriksaan oleh dokter. Disamping itu, perlu juga mencari tahu apakah anggota keluarga atau seseorang yang dekat dengan Anda terinfeksi virus hepatitis B atau tidak. Jika seseorang diantara mereka ada yang positif memiliki virus hepatitis B, maka Anda perlu diperiksa juga.

Hal ini penting, karena beberapa orang bahkan tidak menyadari jikalau mereka terkena Hepatitis B sampai dokter mendiagnosis dirinya mengidap sirosis atau kanker hati dengan segudang tanda dan gejala yang ditimbulkannya.

Cara Memastikan Diagnosis Hepatitis B

Bagaimana cara memastikan apakah Anda telah terinfeksi Hepatitis B atau tidak?. Sedangkan Anda sendiri tidak merasakan gejala Hepatitis B tersebut. Apakah ada pemeriksaan atau tes yang dapat memastikan kondisi Anda?

Dokter biasanya akan melakukan pengecekan fisik dan tes darah. Dia juga akan menanyakan tentang riwayat kesehatan Anda (termasuk kemungkinan risiko virus, seperti pekerjaan dan aktivitas seksual).

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Hepatitis via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket hepatitis hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Tes Darah untuk Mendiagnosis Hepatitis B

Tes darah dilakukan untuk membantu mendiagnosis hepatitis B, meliputi:

  • Hepatitis B antigen (HBsAg) dan antibodi (Anti-HBs). Pemeriksaan ini membantu mengetahui apakah Anda terinfeksi virus. Melalui pemeriksaan ini, dokter juga dapat mengetahui status imunisasi Anda dan jenis hepatitis kronis apabila Anda mengidapnya. Mungkin diperlukan juga pemeriksaan materi genetik virus (DNA HBV) yang diambil dari darah Anda.
  • Tes untuk melihat apakah virus hepatitis A, hepatitis C, atau Epstein-Barr sebagai penyebab hepatitis Anda sekarang.
  • Tes untuk melihat apakah Anda terinfeksi hepatitis D bersamaan dengan hepatitis B.

Tes Darah untuk Memeriksa Kerusakan Hati

Beberapa tes darah yang diperlukan untuk membantu mengetahui adanya kerusakan hati adalah sebagai berikut:

  • Bilirubin, albumin, dan waktu protrombin. Dilakukan untuk mengetahui fungsi hati.
  • Alanine aminotransferase (ALT) atau SGPT, aspartat aminotransferase (AST) atau SGOT, alkalin fosfatase, dan laktat dehidrogenase (LDH). Pemeriksaan ini berguna untuk menunjukkan apakah hati Anda sudah dalam kondisi rusak atau hanya meradang. Lebih lanjut, baca: SGOT dan SGPT : Nilai Normal, Tinggi, Rendah & Maknanya

Tes Lanjutan yang Dapat Anda Pertimbangkan

Tes ini hanya ditujukan bagi Anda yang menderita hepatitis kronis dan sedang mempertimbangkan pengobatan antiviral. Tes ini juga bermaksud untuk mengetahui apakah pengobatan hepatitis B yang selama ini dijalani memberikan pengaruh atau tidak pada kerusakan hati Anda. Tes nya antara lain:

  • Tes pencitraan.
    • Ultrasound atau USG pada perut.
    • CT scan (computerized axial tomografi).
    • Magnetic resonance imaging (MRI).
  • Pengambilan sampel jaringan dari hati (biopsi hati).

Tes Kanker Hati

Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa penyakit hepatitis kronis bisa menimbulkan komplikasi berupa kanker hati. Untuk mengetahuinya, maka diperlukan pemeriksaan, yaitu tes (AFP) alpha-fetoprotein. Jika kadar AFP tinggi, maka kemungkinan besar Hepatitis B Anda sudah mengarah menjadi kanker hati.

Tindakan Lanjutan

Jika Anda memiliki infeksi yang sudah tergolong kronis, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter secara teratur. Dokter biasanya akan melakukan tes darah untuk memeriksa fungsi hati dan aktivitas virus di tubuh Anda.

Beberapa tes bisa memberi tahu perkembangan virus dalam tubuh penderita. Jika virus berkembang biak tanpa disadari, maka akan meningkatkan risiko hepatitis kronis.

Deteksi Dini Hepatitis B

Mendeteksi penyakit hepatitis B sedini mungkin terutama bagi ibu hamil sangat berguna demi melindungi ibu dan si buah hati. Untuk mempersiapkan kemungkinan terburuk, tes sangat direkomendasikan untuk dilakukan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (The Centers for Disease Control and Prevention/CDC) merekomendasikan agar semua ibu hamil melakukan tes antigen virus Hepatitis B (HBsAg). Tes tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah seorang wanita saat ini memiliki infeksi Hepatitis B. Tes ini juga dapat diulangi kembali dikemudian hari, jika terjadi kehamilan lagi dan berisiko tinggi terkena infeksi.

Anda pun harus menjalani tes Hepatitis B sebelum mendapatkan vaksinasi.

  • Tes dilakukan untuk mengetahui apakah Anda memiliki infeksi Hepatitis B aktif dan memerlukan perawatan.
  • Jika hasil tes menunjukkan bahwa Anda sudah terlindungi dari Hepatitis B, maka Anda tidak perlu mendapatkan vaksin Hepatitis B.
  • Vaksin yang Anda dapatkan sifatnya tidak berbahaya meski Anda sudah memiliki antibodi terhadap virus dalam darah Anda.

Kapan Harus Pergi Ke Dokter?

Tidak bijak rasanya kalau Anda memilih untuk membiarkan atau berdiam saja, ketika mengalami gejala Hepatitis B seperti di atas. Tugas kita sebagai manusia adalah berusaha sebaik-baiknya, bila semua tindakan pencegahan, dan pengobatan sudah dilakukan, baru kita bertawakkal pada kehendak Yang Di atas.

Jika Anda melihat seseorang dengan gejala Hepatitis B tiba-tiba tidak sadarkan diri (pingsan), yang harus Anda lakukan segera yaitu membawanya ke rumah sakit, agar segera mendapat pertolongan yang intensif dari pihak-pihak yang mengerti dan berpengalaman.

Konsultasikan dengan dokter segera jika Anda telah didiagnosis mengidap Hepatitis B dan secara bersamaan Anda merasa dehidrasi (kekurangan cairan) yang sangat berat atau merasakan adanya tanda-tanda kegagalan hati, seperti berikut ini :

  • Sangat kelelahan.
  • Kesulitan berpikir jernih.
  • Kantuk yang ekstrem.
  • Pembengkakan lengan, kaki, perut, atau wajah.
  • Pendarahan berat dari hidung, mulut , atau rektum (termasuk darah dalam tinja ), atau di bawah kulit .
  • Kulit dan mata berubah menjadi kuning.

Jangan Ragu untuk Segera Temui Dokter Jika:

  • Anda memiliki faktor risiko penyebab timbulnya gejala Hepatitis B, seperti misalnya, pekerjaan yang mengharuskan Anda bersentuhan langsung dengan darah atau cairan tubuh manusia, dan apabila Anda melakukan hubungan badan dengan banyak pasangan yang berbeda.
  • Anda memiliki gejala hepatitis B (lihat gejala sebelumnya).
  • Seseorang dalam keluarga telah didiagnosis menderita Hepatitis B.
  • Anda berhubungan badan dengan seseorang yang telah didiagnosis menderita Hepatitis B.
  • Anda telah terpapar secara langsung oleh darah atau cairan tubuh (seperti air mani atau cairan dari vagina, termasuk darah menstruasi ) dari seseorang yang menderita hepatitis B.

Jangan Menunggu!

Apabila Anda dan dokter memilih untuk menunggu saja demi mengamati gejala atau kondisi Anda tanpa melakukan perawatan medis yang dibutuhkan segera. Itu sangat tidak disarankan. Apalagi jika Anda sudah dipastikan memiliki gejala Hepatitis B atau memiliki faktor penyebab nya.

Siapa yang Bisa Mengecek Kondisi Anda

Hepatitis B biasanya dapat didiagnosis oleh dokter-dokter berpengalaman, seperti:

Beberapa Pakar atau ahli berikut ini bisa menjadi pilihan untuk bekerja sama dengan dokter guna mendapatkan perawatan yang lebih baik:

Itulah beberapa penjelasan mengenai gejala Hepatitis B, penegakan diagnosis, risiko penyebabnya, bagaimana cara mengujinya, dan apa yang harus dilakukan bila Anda positif mengidap Hepatitis B atau penyakit hati.

Tidak ada pilihan lain, apabila tubuh sudah menunjukkan gejala Hepatitis B yang disebutkan diatas, pergi temui dokter Anda dan mintalah agar segera dilakukan pengecekan, jangan ragu untuk meminta dilakukan perawatan yang optimal, karena itu adalah opsi yang paling baik dan masuk akal.

Tidak ada gunanya menyesali apa yang sudah terjadi, tidak ada gunanya mengutuk diri sendiri dari kemalangan yang Anda derita, karena penyakit tidak akan hilang begitu saja ketika Anda menyesal dan memohon ampun pada Tuhan. Bukan begitu cara kerjanya. segera bangkit dan optimis, kalau Anda serius ingin sembuh maka perawatan yang intensif dari dokter dan ahli lainnya mutlak Anda perlukan.

Sekali lagi dan tidak pernah bosan-bosannya penulis mengingatkan, mencegah lebih baik daripada mengobati. Setelah Anda mengetahui gejala dan penyebab nya, maka jauhilah. Mulai dari diri sendiri dan sekarang juga!

Salam Sehat!

18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Lok AS. Hepatitis B virus: Overview of management. https://www.uptodate.com/contents/search.
Interferon Alfa-2b. Micromedex 2.0 Healthcare Series. http://www.micromedexsolutions.com.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app