Penyakit Kuning - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 25, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 4 menit

Di Indonesia, penyakit kuning identik dengan penyakit liver (hepatitis), tetapi sebenarnya penyakit kuning bisa disebabkan oleh faktor lain selain terjadinya penyakit liver. Apa itu penyakit kuning, penyebab dan bagaimana cara mengobatinya? Untuk lebih jelasnya, mari disimak artikel yang satu ini.

Apa yang dimaksud dengan penyakit kuning?

Penyakit kuning dikenal dengan istilah Jaundice dalam istilah medis. Jaundice adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan warna kekuningan pada kulit dan bagian putih mata, tidak heran orang Indonesia memberi nama penyakit ini sebagai sebutan penyakit kuning. Jaundice sendiri sebenarnya bukanlah merupakan suatu penyakit, melainkan suatu gejala yang didasari oleh suatu penyakit tertentu.

Yang menyebabkan kulit bisa berwarna kuning sejatinya adalah bilirubin, tingkat kekuningan warna kulit dan putih mata akan bervariasi tergantung pada tingkat bilirubin. Bilirubin adalah bahan limbah yang ditemukan di dalam darah dan biasanya bilirubin dibuang bersama kotoran dan urin, bilirubinlah yang memberikan warna kuning kecoklatan pada kotoran dan kuning pada urin. 

Bilirubin dihasilkan oleh hati dan disimpan di dalam empedu, oleh karena itu jika kedua organ ini beserta saluran-salurannya mengalami masalah, maka sirkulasi bilirubin akan mengalami masalah dan mungkin mengalami kebocoran sehingga kemungkinan terjadinya penyakit kuning akan semakin tinggi. Biasanya peningkatan kadar bilirubin dalam darah akan membuat kulit berwarna kuning, sementara tingkat bilirubin yang sangat tinggi akan membuat kulit tampak berwarna coklat.

Sekitar 60% dari semua bayi yang lahir di Amerika Serikat memiliki penyakit kuning, sedangkan di Indonesia walaupun belum diketahui secara pasti prevalensi bayi yang mengalami penyakit kuning, tetapi penyakit kuning di kalangan bayi yang baru lahir juga tidak sedikit. Walaupun seringkali penyakit kuning terjadi pada bayi yang baru lahir, penyakit kuning jugagt;dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia.

Apa yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit kuning?

Kondisi yang mendasari sehingga dapat menyebabkan penyakit kuning meliputi:

  • Peradangan akut pada hati: Jika hal ini terjadi, maka dapat merusak kemampuan hati untuk mengkonjugasi dan mensekresi bilirubin, sehingga menimbulkan penumpukan dan menyebabkan penyakit kuning
  • Peradangan saluran empedu: Jika hal ini terjadi, maka sirkulasi empedu dapat terganggu dan dapat menyebabkan penyakit kuning
  • Obstruksi saluran empedu: obstruksi berarti adanya gangguan pengeluaran empedu, jika jalan keluar terhambat, maka penumpukan bilirubin dalam tubuh akan terjadi sehingga kemungkinan bilirubin untuk keluar ke dalam jaringan akan semakin tinggi
  • Anemia hemolitik: Pada anemia hemolitik sel darah merah dihancurkan lebih cepat dan secara berlebihan, saat sel darah merah dipecah maka kadar bilirubin dalam tubuh meningkat dan meningkatkan terjadinya penyakit kuning
  • Sindrom Gilbert: Ini adalah kondisi keturunan yang merusak kemampuan enzim untuk memproses pengeluaran empedu
  • Cholestasis: kondisi gangguan aliran empedu dari hati. Empedu yang mengandung bilirubin terkonjugasi yang seharusnya dikeluarkan tetap berada di hati
  • Pseudojaundice: Ini adalah bentuk jaundice yang tidak berbahaya. Menguningnya kulit disebabkan oleh kelebihan beta-karoten, bukan dari kelebihan bilirubin. Pseudojaundice biasanya timbul dari makan wortel, labu, atau melon dalam jumlah besar

Penyakit kuning pada bayi yang baru lahir

Penyakit kuning pada bayi yang baru lahir memiliki 2 arti, yaitu penyakit kuning tersebut merupakan kondisi fisiologis yang artinya wajar terjadi, dan bisa juga merupakan kondisi patologis yang artinya bisa saja sang bayi menderita suatu penyakit tertentu.

Kondisi fisiologis terjadi ketika bayi memiliki tingkat bilirubin yang tinggi dalam darah > 24 jam setelah kelahiran tetapi kondisi ini sering hilang dengan sendirinya(kira-kira 7 hari) Hal ini terjadi karena fungsi hati bayi belum cukup baik pada awal masa kehidupan dan merupakan kondisi yang normal bila terjadi.

Sebaliknya kondisi patologis terjadi ketika kuning muncul < 24 jam setelah kelahiran atau terjadi > 8 hari setelah melahirkan. Hal ini bisa disebabkan oleh gangguan darah seperti thalasemmia atau yang paling sering terjadi dapat disebabkan oleh infeksi.

Tingkat bilirubin yang sangat tinggi pada bayi yang baru lahir dapat meningkatkan risiko tuli, cerebral palsy, atau bentuk lain dari kerusakan otak pada bayi. Sehingga penyakit kuning harus dipantau secara hati-hati jika terjadi setelah kelahiran.

Gejala peningkatan kadar bilirubin yang berbahaya termasuk penyakit kuning yang menyebar atau menjadi lebih intens dari waktu ke waktu, demam, kurang makan, lesu, dan menangis bernada tinggi.

Sebagian besar pengobatan penyakit kuning pada bayi dapat dilakukan dengan fototerapi atau dengan berjemur di bawah sinar matahari pagi. Tetapi pada kondisi tertentu, fototerapi tidak dapat menyembuhkan penyakit kuning. Untuk lebih amannya jika anak Anda mengalami penyakit kuning, segera periksakan ke dokter apalagi jika Anda mencurigai terdapat kondisi patologis.

Apa penanganan yang tepat dalam mengatasi penyakit kuning?

Untuk mengetahui apakah seseorang memiliki penyakit kuning, dokter kemungkinan besar akan menggunakan riwayat pasien dan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis penyakit kuning dan memeriksa kadar bilirubin dalam darah. Pemeriksaan perut akan dilakukan apakah ada kelainan pada limpa dan hati. 

Untuk pengobatannya tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Pengobatan jaundice menargetkan penyebabnya terjadinya sakit kuning, contohnya:

  • Sakit kuning yang disebabkan oleh anemia dapat diobati dengan meningkatkan jumlah zat besi dalam darah dengan mengonsumsi suplemen zat besi atau makan lebih banyak makanan kaya zat besi
  • Sakit kuning yang diinduksi oleh hepatitis memerlukan obat antiviral atau steroid
  • Dokter dapat mengobati sakit kuning yang disebabkan oleh obstruksi dengan pembedahan untuk menghilangkan obstruksi
  • Jika penyakit kuning disebabkan oleh penggunaan obat, maka penggunaan obat alternatif akan dipertimbangkan
  • Penyakit kuning terkait dengan fungsi hati. Sangat penting bahwa orang menjaga kesehatan organ vital ini dengan makan diet seimbang, berolahraga teratur, dan tidak mengonsumsi lebih dari jumlah alkohol yang disarankan

25 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tidy, C. Patient (2016). Neonatal Jaundice. (https://patient.info/doctor/neonatal-jaundice-pro)
Doerr, S. MedicineNet (2018). Jaundice in Adults (Hyperbilirubinemia). (https://www.medicinenet.com/jaundice_in_adults/article.htm)
Moore, K. Healthline (2016). What’s Causing My Yellow Skin? (https://www.healthline.com/health/jaundice-yellow-skin)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app