Brewer's Yeast: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Mei 14, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

Apa Anda pernah mendengar kata brewer’s yeast? Atau apakah Anda mengetahui apa itu brewer’s yeast? Bagi sebagian orang mungkin brewer’s yeast sudah tidak asing lagi karena digunakan dalam pembuatan bir. 

Akan tetapi, ragi ini juga digunakan dalam pengobatan. Bagi Anda yang tidak tahu, sangatlah penting untuk mengetahui karakteristik brewer’s yeast dalam pengobatan. Jadi, mari simak detil brewer’s yeast di bawah ini.

Mengenai Brewer’s yeast

Brewer’s yeast adalah ragi yang digunakan dalam pembuatan bir. Ragi bir ini terbuat dari jamur sel satu, yaitu Saccharomyces cerevisiae.  Brewer’s yeast memiliki rasa yang pahit.

Brewer’s yeast digunakan pula untuk membuat obat, dan sebagai suplemen gizi. Bagi vegetarian, brewer’s yeast dijadikan sebagai sumber vitamin B yang didapat dalam suplemen makanan.

Golongan

Obat atau suplemen brewer’s yeast ini dijual bebas, namun lebih disarankan untuk mendiskusikan penggunaannya dengan dokter.

Kemasan

Brewer's yeast dijadikan obat atau suplemen herbal berupa ekstrak tingtur (cairan), bubuk, tablet, dan kapsul.

Kandungan

Brewer’s yeast mengandung sumber kromium, protein, selenium, kalium, besi, seng, magnesium. Selain itu, mengandung sumber vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, piridoksin, asam folat, dan biotin

Manfaat Brewer’s yeast

Brewer’s yeast memiliki banyak manfaat, namun belum ada informasi yang cukup untuk menilai efektivitas kegunaan brewer’s yeast.

Adapun manfaat brewer’s yeast, yaitu untuk infeksi saluran pernapasan, flu, alergi musiman, flu babi, pembengkakan usus besar, kolesterol tinggi, dan sindrom pramenstruasi. 

Selain itu, brewer’s yeast juga dapat mempertahankan kadar gula darah normal, mengobati masalah pencernaan, meningkatkan energi, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan mencegah diare.

Akan tetapi, masih diperlukan lebih banyak bukti untuk menilai efektivitas penggunaan brewer’s yeast ini.

Efek Samping Brewer’s yeast

Brewer’s yeast aman bagi sebagian besar orang bila diminum dalam jangka pendek. Akan tetapi, tidak diketahui secara pasti mengenai keamanan penggunaan brewer’s yeast dalam jangka panjang.

Adapun efek samping yang paling umum terjadi pada penggunaan brewer’s yeast, yaitu kelebihan gas, kembung, sakit kepala, dan migrain. Semnetara, efek samping berat yang disebabkan oleh alergi bir, yaitu sakit tenggorokan, sakit dada, dan sesak napas.

Dosis Brewer’s yeast

Saat ini, belum ada informasi yang cukup dalam menentukan dosis yang tepat untuk brewer’s yeast.

Akan tetapi, terdapat dosis perkiraan yaitu:

Dosis orang dewasa: 1-2 sendok makan setiap hari dalam bentuk tingtur (cair)

Sementara, untuk infeksi saluran pernapasan atau diare rata-rata yaitu 500 mg sehari.

Dosis brewer’s yeast yang tepat, tergantung pada beberapa faktor individu seperti usia, kesehatan, dan beberapa kondisi lainnya. Pastikan Anda mengikuti petunjuk pada label produk brewer’s yeast, dan berkonsultasilah dengan dokter sebelum menggunakan brewer’s yeast.

Interaksi Brewer’s yeast

Brewer’s yeast dapat berinteraksi dengan obat untuk depresi. Brewer’s yeast mengandung tyramine yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Akan tetapi, tubuh secara alami memecah tyramine sehingga dapat mencegah tyramine menyebabkan tekanan darah tinggi. 

Beberapa obat untuk depresi menghentikan tubuh memecah tyramine. Adapun obat-obatan tersebut yaitu, tranylcypromine (Parnate), fenelzin (Nardil), dan lain-lain.

Brewer’s yeast dapat berinteraksi dengan obat anti jamur. Obat-obatan anti jamur membantu mengurangi jamur dalam tubuh. Menggunakan brewer’s yeast bersama dengan obat-obatan anti jamur dapat mengurangi efektivitas brewer’s yeast karena brewer’s yeast merupakan jamur. 

Adapun obat-obatan tersebut, yaitu terbinafine (Lamisil), itraconazole (Sporanox), flukonazol (Diflucan), dan lain-lain.

Perhatian

Jika Anda sedang hamil atau menyusui, tidak ada informasi yang cukup mengenai keamanan menggunakan brewer’s yeast. Jadi, hindarilah penggunaan agar tetap aman.

  • Jika Anda memiliki penyakit Crohn, jangan gunakan brewer’s yeast karena dapat memperburuk penyakit Crohn Anda.
  • Jika Anda alergi atau sensitif terhadap ragi mungkin Anda akan mengalami gatal, dan bengkak. Hindarilah penggunaan untuk mencegah alergi.
  • Jika Anda menderita diabetes dan meminum obat untuk menurunkan gula darah, lalu menambahkan brewer’s yeast maka dapat membuat gula darah Anda terlalu rendah.

Demikian berbagai hal mengenai brewer’s yeast yang dapat Anda ketahui. Bila Anda tertarik atau memerlukan pengobatan dengan brewer’s yeast, konsultasikanlah pada dokter Anda. Hal tersebut dilakukan agar kondisi Anda selalu terpantau, dan Anda bisa mendapatkan manfaat penuh dari ragi ini.


Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app