Kadar Gula Darah Normal dan Cara Mencegah Penyakit Diabetes

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Des 21, 2021 Tinjau pada Mei 24, 2019 Waktu baca: 4 menit
Kadar Gula Darah Normal dan Cara Mencegah Penyakit Diabetes

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Memiliki kadar gula darah normal merupakan salah satu cara mencegah penyakit diabetes. Hindari kadar gula darah yang terlalu tinggi ataupun rendah;
  • Pada tes Gula Darah Puasa (GDP) setelah berpuasa tanpa makan apapun selama 8 jam, nilai normal gula darah puasa harusnya berada di antara 80 dan 110 mg/dL;
  • Di luar kadar gula darah normal, terdapat kondisi lain seperti kadar gula darah tinggi (hiperglikemia), gula darah rendah (hipoglikemia), dan prediabetes;
  • Cara mencegah penyakit diabetes bisa dilakukan dengan menjalani pola hidup sehat seperti mengonsumsi makanan sehat, hindari stress, dan olahraga;
  • Klik untuk mendapatkan obat diabetes secara online ke rumah Anda melalui HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD;
  • Klik untuk membeli paket cek gula darah atau paket medical check up (MCU) gula dengan harga bersahabat dan dokter berpengalaman melalui HDmall;
  • Gunakan fitur chat untuk berkonsultasi dengan apoteker kami secara gratis seputar obat dan paket kesehatan yang Anda butuhkan.

Memiliki kadar gula darah normal merupakan salah satu cara mencegah penyakit diabetes. Kadar gula atau glukosa yang terlalu tinggi dapat memicu risiko terjadinya penyakit diabetes mellitus. Lalu, berapa kadar gula darah normal dalam tubuh?

Kadar gula darah normal

Gula darah akan berubah tergantung kapan waktu pengukuran dan akan berkaitan dengan waktu makan serta berapa banyak jumlah kalori serta jenis makanannya. 

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemeriksaan Gula Darah (Diabetes) via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket gula darah (diabetes) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Oleh karena itu, terdapat nilai gula darah normal saat puasa, dua jam setelah makan (GDPP), dan gula darah sesaat yang bisa diketahui melalui tes darah. 

Berikut ini nilai gula darah normal pada masing-masing waktu:

  • Gula Darah Puasa (GDP). Kadar gula darah yang diukur pada saat seseorang tidak makan atau minum sesuatu yang mengandung gula selama 8 jam terakhir. Nilai normal gula darah puasa adalah antara 80 dan 110 mg/dL
  • Gula darah 2 jam setelah makan (GDPP). Kadar gula darah yang diambil (diukur) pada saat 2 jam setelah makan, dengan kadar gula darah normal kurang dari 140 mg/dL
  • Gula Darah Sesaat (GDS). Pengukuran kadar gula darah yang dilakukan kapan saja selain waktu di atas, nilai normal gula darah adalah 70-200 mg/dL

Kadar gula darah tinggi (hiperglikemia)

Kadar gula darah yang melebihi batas normal disebut hiperglikemia. Jika kondisi ini terus berlangsung, maka seseorang dapat menderita penyakit diabetes melitus atau kencing manis. 

Berikut ini ukuran kadar gula darah yang tinggi:

  • Gula darah sewaktu > 200 mg/dL
  • Gula darah puasa > 126 mg/dL
  • Tes A1C yang sama atau lebih besar dari 6,5 persen. A1C atau HbA1C adalah tes darah yang memberikan gambaran kadar gula darah rata-rata tiga bulan terakhir
  • Tes toleransi glukosa oral 2 jam dengan nilai lebih dari 200 mg/dL

Beberapa gejala tingginya kadar gula darah antara lain nafsu makan meningkat tetapi berat badan tidak naik, mudah haus dan lelah, sering buang air kecil, penglihatan menurunan, kulit kering, dan sering mengalami infeksi pada gigi. 

Selain dengan melihat kadar gula darah dan ciri ciri hiperglikemia di atas, diagnosis diabetes melitus ditegakkan atas dasar pertimbangan gejala klinis juga sehingga perlu pemeriksaan mendalam oleh dokter.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemeriksaan Gula Darah (Diabetes) via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket gula darah (diabetes) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Baca juga: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Hiperglikemia

Prediabetes

Prediabetes merupakan suatu kondisi di mana seseorang berisiko tinggi terkena diabetes. Hal ini dapat dicegah atau ditunda agar tak jatuh ke diabetes dengan cara meningkatkan aktivitas fisik, mengonsumsi makanan sehat, dan mempertahankan berat badan sehat agar tetap ideal.

Pra-diabetes dapat didiagnosis dengan penilaian berikut:

  • Glukosa darah puasa berada di antara 100-125 mg/dL
  • A1c antara 5,7-6,4 persen
  • Tes toleransi glukosa oral 2 jam dengan nilai antara 140-199 mg/dL

Kadar gula darah rendah (hipoglikemia)

Hipoglikemia dapat terjadi ketika gula darah rendah berada di bawah normal, yakni kurang dari 70 mg/dL. Gejala yang mungkin dialami ketika gula darah terlalu rendah (hipoglikemia) meliputi:

  • Penglihatan kabur
  • Detak jantung cepat atau berdebar
  • Merasa gugup
  • Sakit kepala
  • Rasa lapar
  • Gemetar dan pucat
  • Berkeringat
  • Kesemutan atau mati rasa
  • Lemas atau lemah
  • Sulit berkonsentrasi
  • Mual

Jika tidak segera ditangani, maka bisa menyebabkan penurunan kesadaran (pingsan), kejang, dan koma. Untuk membantu mengatasi hipoglikemia tersebut dibutuhkan pertolongan segera dengan mengembalikan kadar gula darah normal.

Baca juga: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Hipoglikemia

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemeriksaan Gula Darah (Diabetes) via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket gula darah (diabetes) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Apa yang memengaruhi kadar gula darah normal atau tidak?

Kadar gula atau glukosa darah adalah jumlah glukosa yang terdapat dalam aliran darah memiliki satuan mg/dL. 

Tubuh secara alami mengatur kadar gula darah ini dengan bantuan hormon insulin yang dihasilkan oleh sel beta pankreas sebagai bagian dari homeostasis tubuh.

Kadar gula darah dapat berubah sewaktu-waktu, terutama pada sebelum dan sesudah makan serta saat tubuh akan beristirahat atau tidur. 

Hal ini terjadi karena setelah makan, sistem pencernaan akan mulai memecah karbohidrat menjadi gula atau glukosa agar bisa diserap oleh tubuh dan diolah menjadi energi.

Namun kadar glukosa tersebut akan diproses terlebih dahulu melalui bantuan hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Setelah melewati proses tersebut, zat gula akan berubah menjadi energi yang digunakan tubuh untuk beraktivitas atau disimpan di hati untuk dipakai ketika tubuh membutuhkan energi tambahan.

Cara mencegah penyakit diabetes

Kondisi hiperglikemia atau kadar gula darah yang terlalu tinggi dapat menjadi salah satu penyebab meningkatnya risiko penyakit diabetes. 

Maka dari itu, Anda perlu menjalani pola hidup sehat sebagai salah satu cara mencegah diabetes, termasuk memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi agar tidak berlebihan dan menjaga agar kadar gula darah normal.

Makanan bergizi

Memperhatikan asupan dan jenis makanan menjadi faktor penting dalam mencegah terjadinya diabetes. Salah satunya dengan membatasi asupan karbohidrat yang diubah tubuh menjadi zat gula dan energi tubuh. 

Sebagai gantinya, Anda bisa konsumsi nasi merah, gandum utuh, biji-bijian, kentang, ubi, sayuran hijau, kacang-kacangan, serta ikan salmon yang merupakan sumber karbohidrat dan asupan yang baik bagi tubuh.

Hindari stress

Selain menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat, Anda pun harus menjaga kondisi pikiran agar tidak mudah merasa stress. Pengaruh stress ternyata dapat membuat kadar gula darah meningkat. 

Hal itu terjadi karena hormon stres ikut meningkat dan membuat tubuh melepaskan hormon adrenalin dan hormon kortisol yang menyebabkan terjadinya peningkatan laju pernapasan dan aliran darah ke seluruh tubuh.

Baca juga: Pengaruh Stress terhadap Diabetes dan Gula Darah

Olahraga

Menjalani aktivitas olahraga secara rutin dapat menjadi salah satu cara mencegah diabetes dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. 

Olahraga juga dapat membantu meningkatkan penggunaan cadangan energi dalam melatih otot dan tulang, sehingga zat gula yang berlebih pun akan keluar dari tubuh.

14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app