Kompres Panas dan Dingin: Beda Manfaat dan Cara Penggunaan

Dipublish tanggal: Jul 6, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Okt 23, 2019 Waktu baca: 3 menit
Kompres Panas dan Dingin: Beda Manfaat dan Cara Penggunaan

Kompres merupakan penanganan pertama untuk cedera, peradangan, demam yang sering diaplikasikan. Kompres panas dan dingin sama-sama banyak dipilih karena praktis dan mudah digunakan, sehingga bisa langsung dilakukan dengan cepat tanpa banyak persiapan. 

Kompres pun tidak perlu digunakan dalam waktu lama, biasanya hanya 1-2 hari pertama cedera. Ketika keluhan tak juga berkurang, barulah pasien disarankan untuk segera konsultasi ke dokter.

Selain beda dalam hal suhu, kompres panas dan dingin ternyata punya sejumlah perbedaan yang harus Anda tahu. Apa saja, ya? Berikut ulasan lengkapnya.

Jenis-jenis kompres

Kompres memiliki banyak fungsi, mulai dari membantu menurunkan demam, meredakan pembengkakan, peradangan, serta meningkatkan aliran darah. Umumnya, masyarakat menggunakan kompres dingin untuk menurunkan demam dan meredakan pembengkakan.

Padahal, itu merupakan cara yang salah. Lalu bagaimana yang benar?

Baca Selengkapnya: Demam? Jangan Kompres Dingin!

Supaya tidak bingung, mari kita urai satu persatu berdasarkan jenis kompresnya, yaitu:

1. Kompres dingin

Kompres dingin bermanfaat untuk membantu menurunkan tingkat aliran darah dan aktivitas saraf di area tubuh yang cedera. Dengan mengurangi aliran darah dan aktivitas saraf, maka rasa sakit, bengkak, dan radang yang timbul akibat cedera dapat berkurang.

Ada beberapa bentuk kompres dingin yang bisa dipilih, seperti berikut ini:

  • Mandi dengan air dingin atau air es
  • Memijat dengan es
  • Menempelkan handuk yang telah direndam dengan air es
  • Kompres es
  • Gel beku
  • Semprotan dingin

Perlu dicatat bahwa tidak semua orang dapat diberikan penanganan dengan kompres dingin. Seseorang yang memiliki gangguan kekakuan otot dan sendi, gangguan aliran darah, gangguan saraf sensorik, dan diabetes tidak disarankan untuk menggunakan kompres dingin. 

Sebaiknya konsultaiskan dulu ke dokter sebelum menggunakan kompres dingin, apalagi jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung maupun penyakit kardiovaskuler.

2. Kompres panas

Kompres panas atau kompres hangat berguna untuk membantu meningkatkan sirkulasi darah di area yang sakit, sehingga nyerinya bisa berkurang. Selain itu, manfaat kompres panas juga dapat mengembalikan kelenturan jaringan tubuh serta otot yang mengalami cedera.

Kompres hangat sendiri ada dua macam, yaitu panas kering dan panas lembab. Kompres panas kering menggunakan sejenis bantal pemanas maupun dihangatkan di sauna. Sementara panas lembab menggunakan handuk yang direndam dengan air hangat.

Bagaimana cara menggunakannya?

Karena manfaatnya berbeda, cara menggunakan kompres panas dan dingin tentu juga terdapat perbedaan. Agar tidak salah penanganan, berikut cara menggunakan kompres sesuai jenisnya:

1. Cara menggunakan kompres dingin

Kompres dingin sebaiknya digunakan sebagai penanganan pertama cedera, dilakukan 48 jam setelah pertama kali Anda mengalami cedera memar maupun keseleo. Kompres dingin juga dapat digunakan untuk mengatasi gangguan akibat:

  • Gigitan serangga
  • Migrain
  • Tendonitis
  • Rasa nyeri dan perih akibat penyakit arthritis
  • Gatal

Durasi pemberian kompres dingin selama 10-15 menit dan maksimal 20 menit. Hindari menempelkan kompres dingin terlalu lama, sebab justru bisa menghambat sirkulasi darah. Kulit dan saraf pun bisa jadi rusak sehingga memperlama proses penyembuhan.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Begini Aturan Pakai Kompres Dingin

2. Cara menggunakan kompres panas

Kompres hangat berguna untuk meningkatkan sirkulasi darah pada tempat cedera. Namun, hindari mempelkan kompres panas langsung pada luka yang terbuka atau memar yang membengkak.

Kompres panas dapat digunakan lebih lama dibanding kompres dingin. Meski begitu, durasi penggunaan sebaiknya selama 15-20 menit - jangan lebih. Anda juga bisa berendam air panas selama 30 menit jika rasa sakit terasa lebih berat.

Beberapa kondisi berikut ini dapat ditangani dengan kompres panas, yaitu:

  • Demam. Ya, demam sebaiknya ditangani dengan kompres hangat, bukan kompres dingin.
  • Sakit kepala karena otot leher dan rahang tegang
  • Otot kram
  • Kekakuan sendi akibat penyakit arthritis
  • Nyeri pada otot karena intensitas olahraga yang tinggi

Meski kompres panas dan dingin sama-sama bermanfaat untuk meredakan sakit, namun sebaiknya segera hubungi dokter agar penanganannya di lebih aman. Terlebih jika dalam kurun waktu 2 hari atau lebih tidak kunjung reda.

Baca Selengkapnya: Cara Menghilangkan Varises dengan Es Batu


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app