Astragalus: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Apr 30, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 9 menit

Astragalus adalah tanaman herbal yang akarnya digunakan sebagai obat. Astragalus digunakan dalam berbagai kondisi, tetapi sejauh ini, tidak ada bukti ilmiah yang cukup untuk menentukan apakah astragalus efektif atau tidak. 

Astragalus diminum untuk mengobati alergi musiman, gagal jantung, diabetes, untuk memperkuat dan mengatur sistem kekebalan tubuh, dan banyak kondisi lainnya. Beberapa orang menggunakan astragalus sebagai tonik umum yang digunakan untuk melindungi hati, dan melawan bakteri dan virus. 

Astragalus juga digunakan untuk mencegah dan mengurangi efek samping yang terkait dengan pengobatan kanker. Astragalus umumnya digunakan dalam kombinasi dengan herbal lain. Astragalus kadang-kadang diterapkan pada kulit untuk meningkatkan aliran darah ke daerah yang diolesi dan untuk mempercepat penyembuhan luka.

Astragalus disuntikkan ke dalam pembuluh darah untuk mengobati efek samping dari pengobatan kanker, gagal jantung, diabetes, lupus (systemic lupus erythematosus), dan banyak kondisi lainnya. 

Astragalus memiliki banyak spesies, beberapa spesies mengandung racun swainsonine yang dapat menyebabkan keracunan pada hewan ternak. Beberapa spesies yang memiliki racun swainsonine ialah; Astragalus lentiginosus, Astragalus mollissimus, dan lainnya. 

Namun, spesies tersebut biasanya tidak ditemukan dalam suplemen makanan yang digunakan oleh manusia. Sebagian besar suplemen astragalus mengandung Astragalus membranaceus.

Bagaimana cara kerjanya?

Astragalus tampaknya merangsang dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Kegunaan & efektivitas

Mungkin efektif untuk:

  • Mengurangi efek samping dari kemoterapi. Penelitian awal menunjukkan bahwa pemberian astragalus dengan IV atau menggunakan campuran herbal Cina yang mengandung astragalus dapat mengurangi mual, muntah, diare, dan penekanan sumsum tulang (penurunan jumlah sel yang memberikan kekebalan) yang berhubungan dengan perawatan kemoterapi.
  • Diabetes. Penelitian awal menunjukkan bahwa pemberian astragalus dengan IV atau diminum
    sebagai produk kombinasi dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan insulin pada
    orang dengan diabetes tipe 2.
    Tidak adanya bukti yang cukup untuk:
  • Alergi musiman. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi produk tertentu yang
    mengandung 160 mg ekstrak akar astragalus (Lectranal oleh Milsing d.o.o.) setiap hari selama 3-
    6 minggu memperbaiki gejala seperti hidung berlubang, gatal, dan bersin pada orang yang alergi
    musiman.
  • Menstruasi tidak teratur (amenore). Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi
    kombinasi astragalus dan bahan herbal lainnya membantu memperbaiki keteraturan siklus
    menstruasi pada wanita dengan menstruasi tidak teratur.
  • Nyeri dada (angina). Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi 20 gram astragalus
    sebanyak tiga kali sehari selama 2 minggu dapat memperbaiki beberapa fungsi jantung pada
    orang dengan nyeri dada.
  • Kurangnya sel darah baru dari sumsum tulang (anemia aplastik). Penelitian awal menunjukkanbahwa pemberian astragalus dengan IV bersamaan dengan steroid stanozolol memiliki efek yang lebih baik untuk memperbaiki gejala dan jumlah sel darah daripada hanya menggunakansteroid pada orang dengan anemia aplastik.
  • Asma. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi kombinasi astragalus, cordyceps, Radix stemone (Bai Bu), bulbus fritillariae cirrhosae, dan kopiah Baikal selama 6 bulan tidak memperbaiki gejala asma atau fungsi paru-paru pada anak-anak dengan asma ringan.
  • Mengurangi efek samping dari kemoterapi. Penelitian awal menunjukkan bahwa pemberian astragalus dengan IV setiap hari selama 21 hari setiap pengobatan kemoterapi dapat mengurangi mual, muntah, diare yang berhubungan dengan perawatan kemoterapi.
  • Kelelahan terkait kemoterapi. Penelitian klinis menunjukkan bahwa pemberian 500 mg ekstrak astragalus spesifik (PG2 oleh Pharmagenesis) dengan IV tiga kali seminggu selama 4 minggu selama kemoterapi dapat memperbaiki skor kelelahan setelah satu minggu penggunaannya tetapi tidak berpengaruh setelah dua dan empat minggu.
  • Kelelahan konstan (Sindrom kelelahan kronis): Penelitian awal menunjukkan bahwa beberapa produk herbal yang mengandung astragalus dan bahan herbal lainnya dapat mengurangi perasaan lelah pada orang dengan sindrom kelelahan kronis. 

Namun, tidak semua dosis tampaknya memberikan efek yang baik. Selain itu, tidak ada informasi yang jelas apakah efek tersebut disebabkan oleh astragalus saja atau bahan herbal lainnya.

  • Sindrom kelelahan kronis. Penelitian awal menunjukkan bahwa beberapa produk herbal yang mengandung astragalus dan bahan herbal lainnya dapat mengurangi perasaan lelah pada orang dengan sindrom kelelahan kronis. 

Namun, tidak semua dosis tampaknya memiliki efek yang bermanfaat. Selain itu, tidak ada informasi yang jelas apakah efek tersebut disebabkan oleh astragalus saja atau bahan herbal lainnya.

  • Jaringan parut hati (sirosis). Penelitian awal menunjukkan bahwa menyuntikkan kombinasi astragalus dan danshen ke dalam vena setiap hari selama 90 hari dapat meningkatkan fungsi hati pada orang dengan sirosis hati. Tidak ada informasi yang cukup untuk mengetahui apakah peningkatan itu disebabkan oleh astragalus, danshen, atau kombinasinya.
  • Gagal jantung. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa pemberian 60 gram astragalus secara intravena (dengan IV) selama 20 hari memperbaiki beberapa gejala gagal jantung. Namun, penelitian awal lainnya yang menggunakan dosis yang sama tidak menunjukkan efek yang bermanfaat. 

Ketika astragalus diminum bersamaan dengan obat konvensional untuk gagal jantung, beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa astragalus dapat meningkatkan fungsi jantung dan jarak berjalan kaki dibandingkan dengan obat konvensional saja.

  • Diabetes. Penelitian awal menunjukkan bahwa pemberian astragalus dengan IV atau mengonsumsi astragalus hingga 4 bulan meningkatkan kadar gula darah puasa dan pasca makan pada penderita diabetes. Mengonsumsi astragalus tampaknya memiliki hasil yang lebih baik daripada pemberian astragalus dengan IV. 

Mengonsumsi astragalus juga dapat meningkatkan efek insulin dalam tubuh. Efek astragalus HbA1c masih tidak jelas. Mengonsumsi astragalus dalam kombinasi dengan bahan herbal lainnya tampaknya tidak memperbaiki kadar gula darah atau insulin pada penderita diabetes.

  •  Masalah penglihatan pada penderita diabetes (retinopati). Penelitian awal menunjukkan bahwa menggunakan produk herbal yang mengandung astragalus hingga 10 bulan dapat meningkatkan penglihatan pada beberapa orang dengan kerusakan penglihatan yang disebabkan oleh diabetes.
  • Gangguan pendengaran. Penelitian awal menunjukkan bahwa pemberian astragalus melalui intravena (IV) setiap hari selama 10 hari dapat memperbaiki pendengaran pada orang dengan tuli mendadak atau kehilangan pendengaran yang disebabkan oleh suara yang sangat keras.
  • HIV/AIDS. Belum ada bukti yang jelas tentang efek astragalus pada orang dengan HIV/AIDS. Penggunaan kombinasi spesifik yang mengandung akar kopiah Baikal, buah privet mengkilap, akar astragalus, dan Eupolyphaga et polyphage (butiran Ailing) selama 4 bulan menunjukkan perbaikan gejala HIV/AIDS dan fungsi kekebalan tubuh. 

Namun, mengonsumsi kombinasi berbeda yang mengandung licorice, yin chen, mulberry putih, astragalus, dan safflower selama 12 minggu tidak menghasilkan manfaat yang sama.

  • Penyakit ginjal. Penelitian awal menunjukkan bahwa menggunakan astragalus bersamaan dengan obat konvensional untuk penyakit ginjal dapat meningkatkan beberapa fungsi ginjal dibandingkan dengan obat konvensional saja. 

Namun, masih belum diketahui apakah astragalus dapat mencegah kematian atau mengulur waktu terhadap penggunaan dialisis. Pasien dengan penyakit ginjal memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi astragalus dapat mengurangi infeksi pada anak-anak dengan penyakit ginjal tertentu yang disebut sindrom nefrotik.

  • Kanker paru-paru. Kemoterapi berbasis platinum digunakan untuk mengobati kanker paru-paru non-sel kecil. 

Analisis penelitian awal menunjukkan bahwa menggunakan produk herbal yang mengandung astragalus bersamaan dengan kemoterapi berbasis platinum dapat mengurangi risiko kematian pada orang dengan kanker paru-paru non-sel lanjut setelah satu, dua, dan tiga tahun pengobatan dibandingkan dengan hanya menjalani kemoterapi berbasis platinum saja.

  • Gejala menopause. Penelitian awal menunjukkan bahwa menggunakan 3-6 gram kombinasi astragalus dan dong quai khusus yang disebut Dang Gui Buxue Tang dapat mengurangi rasa kepanasan pada wanita menopause. Namun, dosis yang lebih rendah tampaknya tidak memeliki dampak yang efektif.
  • Infeksi pada jantung (miokarditis). Beberapa penelitian awal telah menggunakan astragalus untuk mengobati infeksi virus pada jantung, tetapi hasilnya masih tidak jelas. 

Bukti terbaik menunjukkan bahwa mengambil preparat astragalus bersamaan dengan obat konvensional dapat mengurangi detak jantung abnormal yang terkait dengan infeksi jantung. Namun, mengonsumsi astragalus tampaknya hanya memperbaiki beberapa penanda darah terkait kerusakan jantung.

  • Kelelahan akibat stroke. Penelitian awal menunjukkan bahwa menggunakan astragalus selama 4 minggu dapat mengobati kelelahan pada orang yang baru saja mengalami stroke.
  • Gagal ginjal. Orang yang menjalani operasi jantung memiliki peningkatan risiko gagal ginjal mendadak setelah operasi. Pemberian astragalus secara intravena (dengan IV) sebelum, selama, dan setelah operasi jantung tampaknya mengurangi risiko gagal ginjal setelah operasi jantung.
  • Penyakit radang kronis yang disebut lupus. Penelitian awal menunjukkan bahwa pemberian astragalus secara intravena selama 12 hari setiap bulan selama 3 bulan bersamaan dengan obat konvensional dapat memperbaiki gejala dan mengurangi infeksi pada orang dengan lupus.
  • Suatu kondisi jantung yang disebut tetralogy of Fallot. Pemberian astragalus melalui intravena (dengan IV) bersamaan dengan pengobatan konvensional selama 7 hari setelah operasi jantung, karena kondisi tetralogy of Fallot, tampaknya meningkatkan fungsi jantung dan mengurangi waktu pemulihan dibandingkan dengan hanya menggunakan pengobatan konvensional.
  • Penurunan berat badan. Penelitian awal menunjukkan bahwa menggunakan kombinasi astragalus bersamaan dengan bahan lain dan diet rendah kalori tidak meningkatkan penurunan berat badan pada wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Kanker serviks.
  • Fibromyalgia.
  • Kondisi lainnya.

Dibutuhkan lebih banyak bukti untuk menilai efektivitas penggunaan astragalus pada kondisi diatas.

Efek samping & keamanan

Astragalus MUNGKIN AMAN bagi sebagian besar orang dewasa ketika diminum atau diberikan secara intravena di bawah pengawasan seorang profesional medis. Dosis hingga 60 gram/hari selama 4 bulan telah dikonsumsi dengan aman. 

Dosis 80 gram/hari secara intravena (dengan IV) telah diberikan secara aman selama 4 bulan. Ketika diminum, astragalus dapat menyebabkan ruam, kulit gatal, gejala hidung, atau perut tidak nyaman. Namun, kejadian ini jarang terjadi. Ketika diberikan dengan IV, astragalus dapat menyebabkan pusing atau detak jantung abnormal.

Pencegahan & peringatan khusus:

  • Ibu hamil dan menyusui: Tidak ada informasi yanh cukup tentang keamanan astragalus pada Ibu
    hamil dan menyusui. 

Namun, beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa astragalus dapat menjadi racun bagi ibu dan janin. Hindari penggunaannya agar tetap aman.z "

Hindari penggunaan astragalus jika Anda memiliki salah satu dari penyakit autoimum.

Interaksi

Interaksi sedang

Berhati-hatilah dengan kombinasi ini!

  • Cyclophosphamide (Cytoxan, Neosar) berinteraksi dengan ASTRAGALUS Siklofosfamid (Cytoxan, Neosar) digunakan untuk menurunkan sistem kekebalan tubuh. Astragalus meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 

Menggunakan astragalus bersamaan dengan siklofosfamid (Cytoxan, Neosar) dapat menurunkan efektivitas siklofosfamid (Cytoxan, Neosar).

  • Lithium berinteraksi dengan ASTRAGALUS Astragalus mungkin memiliki efek seperti pil air atau "diuretik". Menggunakan astragalus dapat mengurangi efektivitas tubuh menghilangkan lithium, sehingga dapat meningkatkan jumlah lithium dalam tubuh dan menghasilkan efek samping yang serius. 

Konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda sebelum menggunakan produk ini jika Anda menggunakan lithium. Dosis lithium Anda mungkin perlu diubah.

  • Obat-obatan yang menurunkan sistem kekebalan (Immunosupresan) berinteraksi dengan ASTRAGALUS. Astragalus meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Menggunakan astragalus bersamaan dengan obat-obatan yang menurunkan sistem kekebalan tubuh dapat menurunkan efektivitas obat-obatan yang mengurangi sistem kekebalan tubuh. 

Beberapa obat yang menurunkan sistem kekebalan tubuh ialah: azathioprine include azathioprine (Imuran), basiliximab (Simulect), cyclosporine (Neoral, Sandimmune), daclizumab (Zenapax), muromonab-CD3 (OKT3, Orthoclone OKT3), mycophenolate (CellCept), tacrolimus (FK506, Prograf), sirolimus (Rapamune), prednisone (Deltasone, Orasone), corticosteroids (glucocorticoids), dan lainnya.

Dosis

Dosis astragalus yang tepat bergantung pada beberapa faktor seperti usia pengguna, kesehatan, dan beberapa kondisi lainnya. Pada saat ini tidak ada informasi ilmiah yang cukup untuk menentukan kisaran dosis astragalus yang tepat. 

Perlu diingat bahwa produk alami tidak selalu aman dan dosisnya merupakan hal yang penting. Pastikan untuk mengikuti petunjuk pada label produk dan konsultasikan dengan apoteker atau dokter Anda atau profesional kesehatan lainnya sebelum mengkonsumsinya.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Astragalus Uses, Benefits & Dosage. Drugs.com. (https://www.drugs.com/npp/astragalus.html)
Astragalus: Benefits, Side Effects, Dosage, and Interactions. Verywell Health. (https://www.verywellhealth.com/astragalus-what-should-i-know-about-it-89410)
Astragalus. National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH). (https://nccih.nih.gov/health/astragalus)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app