HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. AHMAD MUHLISIN
Ditinjau oleh
DR. AHMAD MUHLISIN

Zovirax IV: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Jul 29, 2019 Waktu baca: 4 menit

Zovirax IV adalah obat yang digunakan untuk mengobati herpes simplex, herpes zoster, herpes genital, dan cacar. Zovirax IV mengandung acyclovir, obat yang termasuk sebagai antivirus.

Berikut ini adalah informasi lengkap obat zovirax IV yang penting diketahui sebelum menggunakannya.

pabrik

Glaxo Smithkline

golongan

Harus dengan resep dokter

kemasan

Zovirax IV dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • dos 5 vial 250 mg

Tersedia juga sediaan zovirax tablet 200 mg, zovirax cream 5 %, dan zovirax ophthalmic ointment.

kandungan

tiap kemasan zovirax IV mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :

Sekilas tentang zat aktif (nama generik)

Acyclovir adalah obat anti virus yang digunakan untuk mengobati infeksi herpes simplEx, herpes zoster, dan campak. Acyclovir bekerja dengan cara menghambat sistesis DNA dan replikasi virus.

Indikasi

Kegunaan zovirax IV (acyclovir) adalah untuk hal-hal berikut :

  • Mengobati herpes simplex akut pada kulit dan membran mukosa, herpes zoster, dan herpes genital episode awal ataupun berulang.
  • Sebagai terapi pencegahan (profilaksis) kambuhnya herpes simplek pada pasien immune compromised.
  • Untuk mengobati infeksi cacar (varicella).
  • Digunakan juga untuk mengobati herpes simplex encephalitis pada neonatus dengan usia > 6 bulan.

Kontra indikasi

  • Jangan digunakan untuk penderita yang mengalami reaksi hipersensitIVitas terhadap  acyclovir dan valasiclovir.

Efek Samping zovirax IV

Berikut adalah beberapa efek samping zovirax IV (acyclovir) yang mungkin terjadi :

  • Efek samping yang sering dilaporkan akibat pemakaian obat ini adalah terjadinya gangguan pada saluran pencernaan seperti sakit perut, mual, muntah, dan diare.
  • Efek samping yang lebih jarang adalah terjadinya gangguan pada ginjal dan kadar trombosit yang rendah.
  • Efek samping lainnya misalnya pusing, sakit kepala, bingung, halusinasi, mengantuk, rasa lelah, ruam pada kulit, urtikaria, pruritis, fotosensitifitas, hepatitis, jaundice, dyspnoea, angiodema, peningkatan bilirubin, peningkatan enzim hati, penurunan kondisi hematologi dan reaksi anafilaksis.
  • Terjadi inflamasi lokal pada tempat penyuntikan, demam, agitasi, tremor, psychosis dan konvulsi.
  • Kadang-kadang terjadi efek samping berupa kenaikan secara cepat kadar ureum dan kreatinin darah.

Penggunaan zovirax IV oleh wanita hamil

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan acyclovir kedalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :

penelitian pada reproduksi hewan tidak  menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin di trimester berapapun.

Obat ini bisa digunakan dengan aman oleh wanita hamil. Namun tetap harus memperhatikan dosis yang dianjurkan.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat ini, adalah sebagai berikut :

  • Sebaiknya obat digunakan bersama makanan untuk mengurangi efek terhadap saluran pencernaan.
  • Obat ini bisa menyebabkan kantuk. Sebaiknya tidak mengemudi, menjalankan mesin atau menjalankan aktIVitas yang memerlukan konsentrasi tinggi selama menggunakan obat ini.
  • Jika anda ibu menyusui, sebaiknya hanya menggunakan obat ini jika direkomendasikan oleh dokter.
  • Zovirax IV (acyclovir) bisa menyebabkan gangguan ginjal bahkan gagal ginjal. Oleh karena itu, pasien yang menggunakan obat ini harus mendapat asupan cairan yang cukup untuk mencegah terjadinya kristaluria/toksisitas ginjal.

Interaksi obat

Berikut adalah interaksi zovirax IV (acyclovir) dengan obat-obat lain jika digunakan secara bersamaan :

  • Obat-obat agen nefrotoksik meningkatkan resiko terjadinya gangguan ginjal dan potensi terjadinya efek samping pada sistem saraf pusat.
  • Obat golongan siklosporin meningkatkan efek nefrotoksisitas.
  • Probenesid dan cimetidin menurunkan ekskresi zovirax IV (acyclovir) sehingga meningkatkan konsentrasinya di dalam plasma.
  • mikrofenolat meningkatkan kadar zovirax IV (acyclovir) dalam plasma.
  • Interaksi ini hanya terjadi jika zovirax IV (acyclovir) digunakan secara sistemik baik oral maupun intravena. interaksi ini tidak terjadi pada sediaan salep atau IV topikal.

Dosis zovirax IV

Berikut adalah dosis zovirax IV (acyclovir) yang lazim digunakan :

  • Dosis lazim untuk herpes simplex (selain herpes enchepalitis)

dewasa : 5 mg /kg BB, diberikan secara infus intravena selama 1 jam setiap 8 jam. Obat diberikan selama 7 hari.

anak usia 3 bulan-12 tahun : 250 mg/m2. Obat diberikan secara infus intravena selama 1 jam setiap 8 jam. Durasi pemberian selama 7 hari.

  • Dosis lazim untuk herpes simplex

dewasa : 10 mg / kg BB, diberikan secara infus intravena selama 1 jam setiap 8 jam. Durasi selama 7 hari.

anak usia 6 bulan-12 tahun : 500 mg/m2. secara infus intravena paling sedikit 1 jam setiap 8 jam. Durasi pengobatan selama 10 hari.

dewasa : 5 mg/kg BB secara infus intravena selama 1 jam setiap 8 jam. Pengobatan selama 5 hari.

  • Dosis lazim untuk cacar/varicella zoster pada pasien yang memiliki gangguan sistem imun

dewasa : 10 mg / kg BB, diberikan secara infus intravena selama 1 jam setiap 8 jam. Durasi selama 7 hari.

anak usia 6 bulan-12 tahun : 500 mg/m2. secara infus intravena paling sedikit 1 jam setiap 8 jam. Durasi pengobatan selama 10 hari.

Terkait

  • Merk-merk obat dengan kandungan zat aktif acyclovir

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat zovirax IV harus sesuai dengan yang dianjurkan.


23 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app