Gagal Ginjal: Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Gagal Ginjal: Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Secara normal ginjal kita selalu melakukan pekerjaannya dengan sempurna, yaitu menyaring darah dari limbah-limbah metabolisme. Namun, terkadang ginjal gagal melakukan pekerjaannya itu, maka kondisi ini disebut gagal ginjal, sebagai akibatnya zat-zat yang berbahaya ini menumpuk dalam tubuh sehingga akan menimbulkan berbagai gejala gagal ginjal yang berbahaya.

Tanpa pengobatan atau penanganan yang tepat, gagal ginjal akan mengakibatkan penumpukan racun, cairan ekstra dan mineral berbahaya dalam darah yang pada akhirnya akan menyebabkan kematian. Informasi berikut ini akan membahas pertanyaan-pertanyaan paling umum tentang gagal ginjal, yakni mengenai apa itu gagal ginjal, jenis, penyebab, gejala, dan pengobatannya.

Fungsi Ginjal Secara Normal

Ginjal merupakan sepasang organ yang berbentuk seperti kacang, masing-masing berukuran sekira kepalan tangan, yang terletak di bagian belakang perut bagian atas di kedua sisi tulang belakang. Secara normal fungsi ginjal adalah membersihkan darah dari produk limbah dan membuangnya ke urine. Ginjal juga berfungsi menyeimbangkan unsur-unsur mineral penting, seperti natrium dan kalium, serta memproduksi hormon yang diperlukan untuk mengatur tekanan darah dan produksi sel darah merah.

Apa itu gagal ginjal?

Gagal Ginjal (renal failure) merupakan istilah non-spesifik yang menggambarkan penurunan fungsi ginjal seperti di atas. Jika pada setiap tahap proses penyaringan ginjal diblokir baik karena kerusakan ginjal langsung (misalnya karena diabetes) atau oleh penyumbatan tidak langsung (seperti oleh batu ginjal), maka itu dapat menyebabkan gagal ginjal.

Ada dua jenis utama gagal ginjal, yaitu gagal ginjal akut dan kronik. Gagal ginjal akut (GGA) atau Acute Renal Failure atau Acute Kindney Injury terjadi ketika ginjal tiba-tiba berhenti menyaring produk limbah dari darah dalam beberapa hari dan dapat kembali seperti semula bisa penyebabnya diatasi. Sedangkan, Gagal ginjal kronik (GGK) atau Chronic Renal Failure (CRF) berkembang perlahan-lahan dan berangsur memberat dengan sedikit gejala pada tahap awal.

Untuk mengetahui perbedaannya lebih lanjut, silahkan baca: Gagal Ginjal Akut vs Kronik

Apa saja gejala gagal ginjal?

Gejala gagal ginjal akan bervariasi tergantung pada tingkat keparahan (stadium), progresifitas dan penyebabnya. Gejala gagal ginjal akut diantaranya retensi cairan, perdarahan internal, kebingungan, kejang dan koma. Sedangkan pada gagal ginjal kronis, seseorang mungkin tidak memiliki gejala apapun sampai fungsi ginjal menurun hingga tinggal 20 persennya atau kurang. Pada kondisi ini, berbagai gejala atau tanda berikut mungkin muncul, seperti : gangguan berkemih, kencing berubah warna merah hingga kehitaman, tekanan darah tinggi, penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, anemia, sesak napas, nyeri dada, bengkak, kebingungan, koma, kejang, sakit kepala, mati rasa dan kesemutan, mudah memar, gatal-gatal, lemah, penurunan output urine, otot berkedut dan kram, tulang kropos, perdarahan di saluran usus, kulit berwarna  kehitaman, kulit gatal akibat penumpukan urea dibawah kulit, kelebihan cairan dan gangguan tidur.

Bagaimana gagal ginjal didiagnosis?

Untuk mendiagnosis gagal ginjal, selain melakukan pemeriksaan fisik, dokter juga memerlukan pemeriksaan penunjang laboratorium untuk mengkonfirmasi kecurigaan yang didapat. Tes darah yang paling umum digunakan yaitu tes kadar kreatinin. Kreatinin adalah molekul normal yang ditemukan pada otot. Ginjal, ketika berfungsi normal, harus menghapus kreatinin dari darah dan membuangnya ke urin. Namun, ketika pasien mengalami gagal ginjal pada tingkat tertentu, maka akan memiliki peningkatan serum kreatinin atau dengan kata lain kreatinin menumpuk dalam darah. Hal ini sering menjadi tanda pertama dari gagal ginjal dan dapat terjadi bahkan sebelum pasien merasa sakit. Selain itu pemeriksaan kadar ureum (BUN) dan urinalisis juga diperlukan.

Apa penyebab gagal ginjal?

Gagal ginjal memiliki berbagai penyebab, tergantung pada jenisnya. Lebih lanjut silahkan baca: Penyebab gagal ginjal

Bagaimana cara mengobati gagal ginjal?

Pengobatan Gagal ginjal akut (ARF / GGA) Sebagian besar, ginjal akan kembali pulih setidaknya sebagian dari fungsinya jika penyebab yang mendasari telah diatasi. Dalam beberapa kasus, gagal ginjal akut terjadi begitu parah sehingga dialisis (cuci darah) dengan mesin ginjal buatan diperlukan. Lebih lanjut silahkan baca: gagal ginjal akut

Pengobatan Gagal ginjal kronis (CRF /GGK) Seperti pada GGA, penyakit yang mendasarinya harus diatasi. Jika hipertensi, maka pasien harus rajin minum obat antihipertensi dan pada pasien diabetes harus selalu mengontrol gula darah nya. Untungnya, ginjal memiliki kemampuan kompensasi yang besar. Bahkan ketika pasien yang telah kehilangan fungsi ginjalnya hingga 80 persen, namun tidak memerlukan terapi karena sejumlah kecil sisa ginjal sudah cukup untuk membersihkan tubuh dari limbah. Lebih lanjut silahkan baca: gagal ginjal kronik

Namun, pada pasien dengan gagal ginjal yang begitu parah, maka untuk bertahan hidup ada dua pilihan: dialisis dan transplantasi. Dialisis dapat dilakukan dalam satu dari dua cara - baik oleh hemodialisis (HD) atau dialisis peritoneal (PD). HD mensyaratkan bahwa pasien harus tersambung ke mesin dialisis di rumah atau di pusat dialisis, biasanya tiga kali per minggu.

Transplantasi ginjal telah menjadi pengobatan terbaik bagi banyak pasien dengan gagal ginjal stadium akhir. Kebanyakan pusat telah mencapai tingkat keberhasilan yang sangat tinggi karena perkembangan obat imunosupresan selama 5 sampai 10 tahun yang lebih spesifik dan kurang toksik. Sayangnya, keberhasilan transplantasi telah menyebabkan waktu tunggu yang panjang karena penyediaan organ yang tidak mudah dan kebanyakan pasien tetap pada dialisis selama bertahun-tahun sampai organ ginjal untuknya tersedia. Lebih lengkap silahkan baca disini: Pengobatan gagal ginjal kronik

Itulah sekilas pandang mengenai penyakit gagal ginjal yang perlu kita ketahui. Sekian, semoga bermanfaat.


26 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tidy, C. Patient (2017). Chronic Kidney Disease. (https://patient.info/kidney-urinary-tract/chronic-kidney-disease-leaflet)
Mayo Clinic (2018). Diseases and Conditions. Chronic Kidney Disease. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chronic-kidney-disease/symptoms-causes/syc-20354521)
NHS Choices UK (2016). Health A-Z. Chronic Kidney Disease. (https://www.nhs.uk/conditions/kidney-disease/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app