Virdam 200mg Tablet: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Sep 8, 2019 Waktu baca: 3 menit

Virdam 200 mg Tablet adalah obat yang digunakan untuk mengobati herpes simplex, herpes zoster, herpes genital, dan cacar. Virdam 200 mg Tablet mengandung acyclovir, obat yang termasuk sebagai antivirus.Berikut ini adalah informasi lengkap obat Virdam 200 mg Tablet yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.

pabrik

Pyridam

golongan

Harus dengan resep dokter

kemasan

Virdam 200 mg Tablet dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • Dos 50 tablet 200 mg

kandungan

tiap kemasan Virdam 200 mg Tablet mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :

Sekilas tentang zat aktif (nama generik)

Acyclovir adalah obat anti virus yang digunakan untuk mengobati infeksi herpes simpelx, herpes zoster, dan campak. Acyclovir bekerja dengan cara menghambat sistesis DNA dan replikasi virus.

Indikasi

Kegunaan Virdam 200 mg Tablet (acyclovir) adalah untuk hal-hal berikut :

  • Mengobati herpes simplex akut pada kulit dan membran mukosa, herpes zoster, dan herpes genital episode awal ataupun berulang.
  • Sebagai terapi pencegahan (profilaksis) kambuhnya herpes simplek pada pasien immune compromised.
  • Untuk mengobati infeksi cacar (varicella).
  • Digunakan juga untuk mengobati herpes simplex encephalitis pada neonatus dengan usia > 6 bulan.

Kontraindikasi

  • Jangan digunakan untuk penderita yang mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap  acyclovir dan valasiclovir.

Efek Samping Virdam 200 mg Tablet

Berikut adalah beberapa efek samping Virdam 200 mg Tablet (acyclovir) yang mungkin terjadi :

  • Efek samping yang sering dilaporkan akibat pemakaian obat ini adalah terjadinya gangguan pada saluran pencernaan seperti sakit perut, mual, muntah, dan diare.
  • Efek samping yang lebih jarang adalah terjadinya gangguan pada ginjal dan kadar trombosit yang rendah.
  • Efek samping lainnya misalnya pusing, sakit kepala, bingung, halusinasi, mengantuk, rasa lelah, ruam pada kulit, urtikaria, pruritis, fotosensitifitas, hepatitis, jaundice, dyspnoea, angiodema, peningkatan bilirubin, peningkatan enzim hati dan reaksi anafilaksis.

Penggunaan obat Virdam 200 mg Tablet untuk ibu hamil

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan acyclovir kedalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :

penelitian pada reproduksi hewan tidak  menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin di trimester berapapun.

Obat ini bisa digunakan dengan aman oleh wanita hamil. Namun tetap harus memperhatikan dosis yang dianjurkan.

perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan Virdam 200 mg Tablet, adalah sebagai berikut :

  • Sebaiknya obat digunakan bersama makanan untuk mengurangi efek terhadap saluran pencernaan.
  • Obat ini bisa menyebabkan kantuk. Sebaiknya tidak mengemudi, menjalankan mesin atau menjalankan aktivitas yang memerlukan konsentrasi tinggi selama menggunakan obat ini.
  • Jika anda ibu menyusui, sebaiknya hanya menggunakan obat ini jika direkomendasikan oleh dokter.
  • Acyclovir bisa menyebabkan gangguan ginjal bahkan gagal ginjal. Oleh karena itu, pasien yang menggunakan obat ini harus mendapat asupan cairan yang cukup untuk mencegah terjadinya kristaluria/toksisitas ginjal.

interaksi obat

Berikut adalah interaksi obat-obat yang mengandung acyclovir termasuk Virdam 200 mg Tablet dengan obat-obat lain jika digunakan secara bersamaan :

  • Obat-obat agen nefrotoksik meningkatkan resiko terjadinya gangguan ginjal dan potensi terjadinya efek samping pada sistem saraf pusat.
  • Obat golongan siklosporin meningkatkan efek nefrotoksisitas.
  • Probenesid menurunkan ekskresi Virdam 200 mg Tablet (acyclovir) sehingga meningkatkan konsentrasinya di dalam plasma.
  • mikrofenolat meningkatkan kadar Virdam 200 mg Tablet (acyclovir) dalam plasma.

Dosis Virdam 200 mg Tablet

Berikut adalah dosis Virdam 200 mg Tablet (acyclovir) :

Infeksi herpes simplex primer 

  • Dewasa: 200 mg, dikonsumsi 5 kali sehari selama 5-10 hari.
  • Dewasa dengan sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah: 400 mg sebanyak 5 kali dalam sehari.
  • Anak-anak < 2 tahun: setengah dosis dewasa.
  • Pasien dengan kerusakan ginjal dengan kadar kreatinin di bawah 10: 200 mg, dikonsumsi tiap 12 jam.

Herpes simplex berulang 

  • Dewasa: 800 mg per hari yang dibagi ke dalam 2-4 dosis.

Perlindungan herpes simplex bagi pasien dengan sistem kekebalan tubuh lemah 

  • Dewasa: 200-400 mg, dikonsumsi 4 kali sehari.
  • Anak-anak di bawah 2 tahun: setengah dosis dewasa.

Cacar api (herpes zoster/shingles) dan cacar air

  • Dewasa: 800 mg, dikonsumsi 5 kali dalam sehari.
  • Anak-anak di atas 2 tahun: 20 mg/kg berat badan, dikonsumsi 4 kali sehari. Dosis maksimal adalah 800 mg.
  • Pasien dengan kerusakan ginjal dengan kadar kreatinin di bawah 10: 800 mg, dikonsumsi tiap 12 jam.
  • Kadar kreatinin 10-25: 800 mg, dikonsumsi tiap 8 jam.

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Virdam 200 mg Tablet harus sesuai dengan yang dianjurkan.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Zovirax (acyclovir) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. Medscape. (https://reference.medscape.com/drug/zovirax-acyclovir-342601)
Acyclovir (Zovirax): Side Effects, Dosages, Treatment, Interactions, Warnings. RxList. (https://www.rxlist.com/consumer_acyclovir_zovirax/drugs-condition.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app