Trimethoprim: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Jan 30, 2019 Update terakhir: Okt 23, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apa itu Trimethoprim?

Trimethoprim merupakan antibiotik golongan sulfonamide yang bermanfaat untuk mengobati otitis media akut, infeksi saluran kemih (ISK) dan profilaksis infeksi saluran kemih berulang. Trimetoprim dikonsumsi bersamaan dengan makan. Trimethoprim biasanya dikombinasikan dengan sulfamethoxazole menjadi kotrimoxazole yang memilik spektrum kerja meliputi bakteri gram positif dan gram negatif.

Cara Kerja Trimethoprim

Trimethoprim atau diaminopirimidin adalah inhibitor reversible dari reduktase dihidrofolat. Trimethoprim ini menghambat konversi asam dihidrofolat yang diperlukan untuk sintesis asam nukleat dan protein. Sifat antibiotik ini adalah bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) dan bakteriosida (membunuh bakteri) yang bekerja pada jalur metabolisme yang sama dengan golongan sulfonamide.

Trimethoprim diabsorpsi secara cepat dan ekstensif di saluran pencernaan. Konsentrasi puncak trimethoprim dalam darah dapat dicapai 1-4 jam dan didistribusikan secara luas ke jaringan tubuh dan cerna. Trimethoprim cepat melintasi plasenta dan memasuki ASI. Volume distribusi sekitar 1,3 L/kg. Protein plasma mengikat sekitar 45%. Trimethoprim sebagian dimetabolisme di hati dan dieksresikan melalui urin.

Manfaat dan Efek Samping Trimethoprim

Trimethoprim bermanfaat untuk mengobati otitis media akut (infeksi yang terjadi pada telinga bagian tengah), infeksi saluran kemih (ISK) dan profilaksis infeksi saluran kemih berulang.

Efek samping yang berpotensi terjadi akibat penggunaan trimethoprim adalah ruam, gangguan pencernaan ringan (seperti mual, muntah), kehilangan nafsu makan, gangguan enzim hati, fotosensitivitas, pembengkakan lidah, mialgia (nyeri otot), sakit kepala, hiperkalemia, anemia, agranulositosis, demam, dan dermatitis (peradangan kulit).

Dosis Trimethoprim

  • Trimethoprim bermanfaat untuk mengobati otitis media akut. Dosis yang digunakan untuk anak ≥ 6 bulan adalah 10 mg/kg per hari dalam 2 dosis terbagi selama 12 jam dengan durasi pengobatan selama 10 hari. 
  • Trimethoprim yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih (ISK) pada orang dewasa adalah 100 atau 200 mg dua kali sehari, sebagai alternatif dosis yang dapat diberikan adalah 200 atau 200 mg satu kali sehari selama 3-14 hari, tergantung dari tingkat keparahannya. 
  • Trimethoprim juga digunakan untuk profilaksis infeksi saluran kemih berulang. Dosis dewasa yang digunakan trimetoprim untuk profilaksis infeksi saluran kemih (ISK) berulang adalah 100 mg sekali sehari pada malam hari, sedangkan untuk anak-anak, dosis yang diberikan pada umur 4 bulan hingga 12 tahun adalah 2 mg/kg sekali sehari pada malam hari. Dosis alternatif yang lain untuk umur 4 bulan hingga 2 tahun adalah 25 mg pada malam hari. Untuk anak diatas 2-8 tahun, dosis yang diberikan adalah 50 mg di malam hari. Untuk anak yang berumur lebih dari 8-12 tahun, dosis trimetoprim yang diberikan adalah 100 mg di malam hari.

Kontraindikasi Trimethoprim

Trimethoprim ini dikontraindikasikan untuk pasien yang memiliki hipersensitivitas terhadap obat ini atau mengalami anemia megaloblastik (kekurangan vitamin B12 dan asam folat).

Perhatian dan Peringatan Trimethoprim

Hati-hati penggunaan trimethoprim untuk pasien dengan:

  • Defisiensi folat aktual atau potensial (misalnya malnutrisi, terapi antikonvulsan, lansia). 
  • Gangguan hati dan ginjal. 
  • Anak-anak (terutama yang memiliki kromosom X rapuh terkait dengan keterbelakangan mental). 
  • Kehamilan dan menyusui. Trimetoprim termasuk ke dalam kategori C yang artinya ada studi yang menyatakan efek buruk pada janin hewan.

Interaksi Trimethoprim

Penggunaan bersamaan trimethoprim dengan obat lain dapat menyebabkan terjadinya interaksi obat. Trimethoprim yang digunakan bersamaan dengan rifampicin dapat meningkatkan eliminasi dan memperpendek waktu paruh eliminasi rifampisin. Meningkatkan konsentrasi fenitoin, digoxin, procainamide, rosiglitazone, repaglinide, zidovudine, zalcitabine, lamivudine apabila digunakan bersama dengan trimethoprim. 

Trimethoprim dengan siklosporin dapat meningkatkan risiko nefrotoksisitas, mempotensi efek antikoagulan dari warfarin. Trimethoprim dapat menyebabkan hiponatremia apabila penggunaan bersamaan dengan agen diuretik

Dapat juga menyebabkan anemia megaloblastik, apabila trimethoprim digunakan bersamaan dengan inhibitor folat lainnya (misalnya pirimetamin, metotreksat). Penggunaan trimethoprim dengan inhibitor ACE (misalnya Kaptopril, Lisinopril) dapat meningkatkan risiko hiperkalemia.

Penyimpanan Trimethoprim

Trimethoprim sebaiknya disimpan pada suhu 15-25oC terhindar dari panas dan sinar matahari langsung. Sebaiknya obat ini jangan dibekukan di freezer kecuali ada keterangan yang menyebutkan demikian di dalam brosur. 

Hindarkan obat dari anak-anak dan hewan peliharaan dengan menyimpan obat pada tempat yang cukup tinggi. Selalu baca petunjuk penyimpanan obat yang tertera pada kemasan.


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app