Infeksi Saluran Kemih: Penyebab, Gejala, dan Obat

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 22, 2019 Waktu baca: 4 menit
Infeksi Saluran Kemih: Penyebab, Gejala, dan Obat

Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan jenis infeksi terbanyak kedua yang terjadi pada tubuh manusia, seseorang yang mengalami ISK ini akan mengalami gejala yang bervariasi ada yang gejalanya jelas dan khas, namun ada pula yang tidak spesifik atau samar-samar.

Infeksi Saluran Kemih (ISK) sesuai dengan namanya merupakan infeksi yang terjadi pada saluran kemih (tractus urinarius) yang terdiri dari (atas ke bawah) ginjal, ureter, vesica urinaria (kandung kemih), dan uretra. Dapat terjadi pada salah satu bagian di atas dan dapat pula bersamaan misalnya terjadi infeksi pada kandung kemih dan uretra.

Penyebab Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Sebagian besar ISK disebabkan oleh bakteri. Namun juga dapat disebabkan oleh jamur dan virus.

Mikroorganisme tersebut bisa menginfeksi saluran kemih karena terjadinya pengosongan kandung kemih yang terhambat atau terganggu, dan iritasi saluran kemih. Kondisi tersebut bisa terjadi karena hal-hal berikut ini:

1. Penyumbatan Saluran Kemih

Penyumbatan yang menghambat aliran urin sehingga memperlambat mengosongkan kandung kemih dapat menyebabkan ISK. Hambatan dapat disebabkan oleh pembesaran prostat, batu ginjal, dan tumor atau kanker.

2. Jenis kelamin

Wanita lebih rentan terkena Infeksi Saluran Kemih dibanding pria. Karena saluran kencing uretra wanita lebih pendek.

3. Aktivitas Seksual

Tekanan pada saluran kemih selama berhubungan intim dapat memindahkan bakteri dari saluran cerna (sekitar anus) ke kandung kemih. Biasanya tubuh dapat menyingkirkan patogen ini dalam waktu 24 jam. Namun, jika jumlah bakteri sangat banyak atau bakteri memiliki sifat tahan maka terjadilah Infeksi saluran kemih.

Inilah mekanisme penyebab Infeksi kandung kemih yang sering terjadi pada pengantin baru, yang disebut sebagai honeymoon cystitis (Infeksi kandung kemih saat bulan madu).

4. Kebiasaan cebok yang salah

Kebiasaan cebok dengan menyeka dari belakang ke depan setelah BAB atau BAK dapat menyebabkan ISK. Karena gerakan ini dapat menyeret bakteri dari daerah dubur menuju uretra (saluran kencing).

5. Spermisida

Spermisida dapat meningkatkan risiko Infeksi Saluran Kencing, karena dapat menyebabkan iritasi kulit pada beberapa wanita. Hal ini meningkatkan risiko bakteri masuk ke dalam kandung kemih.

6. Kondom

Kondom lateks dapat menyebabkan peningkatan gesekan selama hubungan suami istri sehingga dapat mengiritasi kulit. Hal ini dapat meningkatkan risiko Infeksi Saluran Kencing pada beberapa individu. Namun, kondom penting untuk mengurangi penyebaran infeksi menular seksual.

7. Diabetes

Diabetes dapat membuat pasien lebih rentan terkena ISK.

8. Kurangnya Hormon Estrogen

Setelah menopause, hilangnya estrogen akan mengubah bakteri normal dalam jalan lahir. Hal ini dapat meningkatkan risiko Infeksi Saluran Kemih.

9. Penggunaan Kateter

Penggunaan kateter (selang kencing) jangka panjang dapat meningkatkan risiko ISK. Karena kateter akan membuat bakteri lebih mudah untuk masuk ke kandung kemih.

Gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Tanda dan Gejala ISK tergantung pada bagian saluran kemih yang terinfeksi.

Gejala Infeksi Saluran Kemih bagian Bawah

ISK bagian bawah yaitu infeksi pada uretra dan kandung kemih. Gejala yang ditimbulkannya antara lain:

  • Rasa panas atau nyeri saat kencing
  • Terasa ibgin kencing terus tapi keluarnya hanya sedikit-sedikit (anyang-anyangan)
  • Air kencing (urin) berdarah
  • Urin keruh
  • Urin bau menyengat
  • Nyeri di bawah pusar
  • Nyeri di daerah rectum
  • Rasa panas atau nyeri saat kencing
  • Terasa ingin kencing terus tapi keluarnya hanya sedikit-sedikit (anyang-anyangan)
  • Air kencing (urin) berdarah
  • Urin keruh
  • Urin bau menyengat
  • Nyeri di bawah pusar
  • Nyeri di daerah rectum

Gejala Infeksi Saluran Kemih Bagian Atas

ISK bagian atas yaitu infeksi pada ginjal. Hal ini berpotensi mengancam kehidupan, karena jika bakteri bergerak dari ginjal menuju ke peredaran darah, maka bisa terjadi sepsis yang dapat menyebabkan tekanan darah menjadi sangat rendah, syok, dan kematian.

Gejala ISK bagian atas meliputi:

  • Rasa sakit dan nyeri di punggung atas dan samping
  • Demam
  • Menggigil
  • Mual
  • Muntah
  • Rasa sakit dan nyeri di punggung atas dan samping
  • Demam
  • Menggigil
  • Mual
  • Muntah

Wanita yang sedang hamil dan mengalami gejala ISK harus segera periksa ke dokter. Karena ISK selama kehamilan dapat menyebabkan persalinan prematur dan tekanan darah tinggi. ISK selama kehamilan juga lebih mungkin untuk menyebar ke ginjal.

Pengobatan Infeksi Saluran Kemih

Karena sebagian besar ISK disebabkan oleh bakteri, maka pengobatan yang tepat yaitu menggunakan antibiotik. Untuk ISK bagian bawah dapat diobati dengan antibiotik oral (obat minum). Sedangkan ISK bagian atas akan lebih baik menggunakan antibiotik intravena (suntikan melalui infus).

Namun demikian, terkadang bakteri mengembangkan sifat resistensi (kebal) terhadap antibiotik. Untuk mengatasi hal ini diperlukan Kultur urin dan tes resistensi untuk melihat antibiotik mana yang efektif.

Pencegahan ISK

Berikut ini beberapa langkah sederhana yang dapat membantu mencegah Infeksi saluran kemih:

  • Cebok dengan menyeka dari depan ke belakang setelah buang air kecil atau buang air besar
  • Minum air putih yang banyak, 6 sampai 8 gelas
  • Minum air putih setelah berhubungan suami-istri
  • Jangan menahan kencing lama-lama
  • Hindari celana ketat
  • Mandi dengan air mengalir, jangan berendam di bak mandi
  • Cebok dengan menyeka dari depan ke belakang setelah buang air kecil atau buang air besar
  • Minum air putih yang banyak, 6 sampai 8 gelas
  • Minum air putih setelah berhubungan suami-istri
  • Jangan menahan kencing lama-lama
  • Hindari celana ketat
  • Mandi dengan air mengalir, jangan berendam di bak mandi

Langkah di atas dapat mengurangi risiko terkena infeksi saluran kemih, tetapi masih ada kemungkinan terkena penyakit infeksi saluran kemih (ISK).


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2017). Your Guide to Urinary Tract Infections (UTIs). (https://www.webmd.com/women/guide/your-guide-urinary-tract-infections)
Lights, et al. Healthline (2017). Everything You Need to Know About Urinary Tract Infection (https://www.healthline.com/health/urinary-tract-infection-adults)
Mayo Clinic (2017). Diseases and Conditions. Urinary Tract Infection (UTI). (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-tract-infection/symptoms-causes/syc-20353447)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app