Apakah kekurangan hb darah dapat menimbulkan halusinasi

kadar haemoglobin rendah dalam darah dapat berakibat anemia, hal ini dapat menyebabkan sering lelah, pusing, pucat, denyut jantung cepat, limbung dan bukan halusinasi

-stabilkan gula darahnya dengan memberikan obat penurun kadar gula darah
-berikan antibiotik agar luka tidak terinfeksi lebih parah
-berikan obat antinyeri
-jangan lupa selalu dibersihkan lukanya setiap hari
-dan hindari terkena luka kembali

karena kami tidak melihat kondisi pasien secara langsung, maka segera datangi RS terdekat untuk berkonsultasi dengan dokter penyakit dalam agar segera ditangani

Selamat pagi :)

Kekurangan hb darah = kekurangan transportasi oksigen ke otak jadi sangat mungkin menyebabkan halusinasi terutama pada tahap yañg sudah parah ya, dan biasanya pada kekurangan hb akut seperti pada kehilangan darah (tubuh belum sempat mengkompensasi turunnya hb)

Pada pasien diabetes memang seringkali ada rasa nyeri yang sangat karena kerusakan saraf.
Seperti nyeri saraf lainnya, obat antinyeri biasa seringkali memang tidak cukup, coba konsultasikan dengan dokter penyakit dalam atau dokter saraf terdekat ya

Semoga membantu :)

Selamat pagi, kekurangan hb bisa menimbulkan halusinasi, dikarenakan kurangmya oksogen dalam darah.

Apakah anda sudah mendapatkan terapi? Berapa bilai hb anda?

Baik apakah pasien sedang dirawat di rumah sakit?

Pada pasien diabetes juga dengan Hb rendah, biasa dilakukan rawat di rumah sakit kemudian diberikan antibiotik dan anti nyeri, juga dikontrol gula darahnya, bila perlu dilakukan pembersihan luka di kamar operasi ataupun di kamar biasa.

Apakah sudah menanyakan ke dokter penanganan lanjutannya?

Untuk hb yang sangat rendah biasanya akan diberikan transfusi darah,
Tapi ikuti saja saran dari dokter spesialis anda ya.

Keadaan penurunan kesadaran dannhalusinasi juga bisa disebabkan karena penyakit diabetesnya ataupun mungkin ada penyebab lainnya.

Semoga membantu :)

Selamat malam, mengenai pasien dengan Hb rendah dan kreatinin tinggi, akan dilakukan koreksi dulu nanti ya oleh dokter spesialisnya.. dengan terapi yang sudah di planning oleh dokter bersangkutan. Untuk itu anda bisa menanyakan langsung ke dokter spesialisnya bagaimana penanganan lanjutan di sana..

Untuk pertanyaan kedua mengenai suntik, suntik apa ya Bu/Pak? Apakah suntik vaksin tertentu? Kalau iya, vaksin apa?

Solusinya tentu ikuti rencana terapi yang diberikan oleh dokter spesialis anda ya.

Bila ada yang kurang jelas sebaiknya dikomunikasikan hingga jelas.