Kehamilan yang sehat merupakan harapan bagi semua ibu untuk bayinya. Kondisi kesehatan ibu dan bayi dibentuk dari kebiasaan, pola makan, dan pemeriksaan berkala selama masa kehamilan. Pemeriksaan skrining pada masa kehamilan menjadi satu kewajiban dalam segi kesehatan.
Berbagai macam kelainan akibat faktor eksternal dapat mempengaruhi perkembangangt;janin di perut ibu. Pentingnya Skrining dalam masa kehamilan akan membuktikan hasil yang sulit dilihat tanpa pemeriksaan laboratorium klinis.
Blackmores Pregnancy Breast Feeding Gold
Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Pemeriksaan skrining sebelum melahirkan menunjukkan kondisi, kemungkinan, dan resiko terjadinya suatu penyakit. Pemeriksaan ini bukanlah sebuah terapi untuk menyembuhkan penyakit dari infeksi yang memang sudah menetap di dalam badan ibu. Setiap pemeriksaan skrining berbeda-beda ditentukan oleh umur kehamilan dan jenis pemeriksaan yang akan dikerjakan.
Pada usia kehamilan ibu dibagi menjadi 3 trimester.
- Trimester 1 selama 0 hingga 12 minggu usia kehamilan
- Trimester 2 selama 13 hingga 28 minggu kehamilan
- Trimester 3 selama 29 hingga 40 minggu kehamilan
Pemeriksaan awal (trimester 1)
Pemeriksaan awal pada masa kehamilan dimulai pada usia kehamilan di trimester 1 atau mulai di usia 4 hingga 8 minggu. Skrining kehamilan terdiri dari
1. Ultrasound
Pemeriksaan ultrasound menggunakan gelombang suara agar dapat melihat keadaan janin pada rahim ibu. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan posisi dan ukuran janin, menentukan sejauh mana kondisi kandungn, dan melihat adanya abnormalitas dari pertumbuhan organ-organ pad janin.
Ultrasound terdiri dari 2 jenis yaitu ultrasound abdominal dan transvaginal. Perbedaannya hanya penempatan transduser USG untuk memeriksa janin di dalam rahim ibu. Hasil gambar janin terlihat di monitor dapat berupa gambaran 2D atau 3D sesuai alat USG yang digunakan.
2. Pemeriksaan HCG
Pemeriksaan Hormon Chorionic Gonadotropin diproduksi oleh plasenta pada awal mula kehamilan. Hasil pemeriksaan HCG dapat menentukan adanya kelainan kromosom pada janin.
Blackmores Pregnancy Breast Feeding Gold
Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

3. Pemeriksaan golongan darah
Pada awal trimester kehamilan, dokter juga menyarankan ibu untuk melakukan pemeriksaan darah untuk melihat kecocokan golongan darah antara calon ayah dan ibu. Pemeriksaan ini menentukan golongan Rhesus baik itu positif atau negatif yang berdampak pada antibodi janin.
4. Pemeriksaan darah terkait imunisasi
Pemeriksaan darah juga dilakukan untuk memastikan bahwa ibu telah melengkapi imunisasi pada hepatitis, sifilis, rubella, dan HIV.
5. Pemeriksaan Chorionic Villus
Pemeriksaan ini lebih mendalam dengan mengambil sampel plasenta pada janin untuk mendeteksi adanya kelainan genetik.
Pemeriksaan trimester 2
Seiring berjalanannya waktu, perkembangan janin sudah menuju ke pembentukan organ yang lebih vital. Kondisi ini akan mengaitkan pemeriksaan skrining yang lebih detil. Pemeriksaan pada trimester kedua terdiri dari
1. Amniosentesis
Pemeriksaan amniosentesis berfungsi untuk mendeteksi adanya kelainan janin yang memicu kecacatan saat melahirkan seperti down syndrome dan spina bifida. Pada amniosentesis, cairan amnion akan diperiksa DNA nya untuk mendeteksi adanya kelainan fisik.
Pemeriksaan ini cocok dilakukan terutama pada ibu hamil dengan riwayat kelahiran down syndrome pada anak pertama atau kelainan genetik pasangan. Selain itu skrining ini perlu dilakukan terutama pada wanita berusia lebih dari 35 tahun.
Booking Klinik Prenatal via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket prenatal hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

2. Skrining infeksi streptokokus
Bakteri Streptokokus grup B merupakan infeksi paling serius pada ibu hamil dan bayi baru lahir. Kondisi ini dapat tertular dari ibu melalui infeksi yang bersarang di vagina. Maka itu pemeriksaan streptokokus dilakukan sebelum kelahiran.
3. Pemeriksaan glukosa
Pemeriksaan glukosa dalam darah ibu juga perlu dilakukan mengingat kondisi ini dapat dibawa ke bayi dan beresiko mengidap diabetes melitus tipe 1.
4. Pemeriksaan tekanan darah
Pemeriksaan tekanan darah pada masa kehamilan sangat rutin dilakukan karena pada beberapa ibu resiko ini dapat terjadi setiap waktu. Peningkatan tekanan darah pada masa kehamilan disebut preeklampsi. Kondisi ini dapat beresiko kejang saat kehamilan atau eklampsi.
Pemeriksaan trimester 3
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mempersiapkan waktu kelahiran sang buah hati. Pemeriksaan tersebut antara lain perkembangan bayi, kualitas dan banyaknya cairan amnion (ketuban), dan posisi bayi.
Kondisi ibu yang baik memungkinkan kelahiran dilakukan secara normal terkecuali dalam beberapa kondisi diperlukan operasi sesar bilamana terjadi kelainan pada kehamilan.
Pentingnya pemeriksaan skrining sebelum melahirkan merupakan kewajiban penting untuk mnedapat bayi yang sehat dan memberikan kelangsungan hidup keluarga yang lebih baik.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.