Proris Syrup: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jul 8, 2019 Waktu baca: 5 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Proris Syrup adalah obat yang digunakan untuk meredakan demam, sakit kepala, sakit gigi, sakit pada telinga, hingga nyeri haid.
  • Dosis Proris Syrup untuk dewasa adalah 3 x sehari 2-4 sendok teh (10-20 ml), sedangkan untuk anak 8-12 tahun cukup 2 sendok teh (10 ml).
  • Obat ini sebaiknya diberikan bersama makanan atau susu untuk menghindari nyeri perut.
  • Hati-hati penggunaan Proris Syrup pada ibu hamil trimester 1-2. Tidak untuk ibu hamil trimester 3 maupun ibu menyusui.
  • Tidak untuk pasien dengan riwayat alergi ibuprofen atau NSAID lainnya, akan atau telah menjalani operasi by-pass jantung, hingga penderita demam berdarah.
  • Klik untuk mendapatkan Proris Syrup atau obat demam lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Proris Syrup adalah obat yang digunakan untuk meredakan demam, sakit kepala, sakit gigi, sakit pada telinga, nyeri haid, dan nyeri ringan lainnya. Proris Syrup mengandung Ibuprofen, obat yang termasuk nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID).

Dibandingkan dengan NSAID lainnya, obat ini salah satu anti inflamasi yang paling lemah sekaligus mengakibatkan efek samping yang paling ringan. Sama seperti NSAID lainnya, Ibuprofen bekerja dengan cara menghambat kerja enzim siklooksigenase (COX). 

Enzim tersebut berfungsi untuk membantu pembentukan prostaglandin saat terjadinya luka dan menyebabkan rasa sakit dan peradangan. Dengan menghalangi kerja enzim COX, prostaglandin lebih sedikit diproduksi, yang berarti rasa sakit dan peradangan akan mereda.

Mengenai Proris Syrup

Pabrik

Pharos

Golongan

  • Bisa diperoleh tanpa resep dokter

Kemasan

Proris Syrup dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut:

  • Botol 60 ml syrup

Kandungan

Tiap kemasan Proris Syrup mengandung zat aktif sebagai berikut:

  • Ibuprofen 100 mg / 5 ml sirup

Manfaat Proris Syrup

Kegunaan Proris Syrup adalah untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang, misalnya:

  • Sakit gigi dan setelah cabut gigi
  • Sakit kepala termasuk migrain
  • Sakit pada telinga
  • Nyeri otot dan sendi termasuk nyeri akibat penyakit asam urat dan rematik
  • Nyeri akibat batu ginjal
  • Nyeri pasca operasi
  • Nyeri haid
  • Demam, termasuk demam setelah imunisasi

Kontraindikasi

Proris Syrup tidak boleh digunakan untuk orang-orang dengan kondisi berikut:

  • Memiliki riwayat alergi terhadap  Ibuprofen, aspirin, atau NSAID lainnya.
  • Pasien yang akan atau telah menjalani operasi by-pass jantung.
  • Pasien yang memiliki masalah ginjal, hati, pasien yang menderita asma, urtikaria, atau radang / tukak pada lambung atau usus.
  • Penderita demam berdarah, karena menginduksi kebocoran kapiler dan gagal jantung.

Efek samping Proris Syrup

Dibandingkan NSAID lainnya, obat ini adalah obat pilihan pertama karena memiliki efek samping yang lebih ringan. Berikut adalah efek samping Proris Syrup:

  • Efek samping Proris Syrup yang relatif ringan seperti sakit kepala, gugup, dan muntah.
  • Efek samping yang lebih serius dapat berupa diare, hematemesis (muntah darah), hematuria (darah dalam urin), penglihatan kabur, ruam kulit, gatal, dan bengkak.
  • Seperti obat golongan NSAID lainnya, Proris Syrup bisa meningkatkan risiko hipertensi, infark miokardial (serangan jantung), dan stroke terutama jika digunakan dalam jangka panjang dan dosis yang lebih tinggi.
  • Reaksi dermatologis diantaranya kulit lebih sensitif terhadap paparan cahaya tetapi efeknya paling lemah diantara NSAID lainnya. Sindrom Stevens-Johnson dan nekrolisis epidermal toksik, yang dapat berakibat fatal, dapat terjadi selama pemakaian NSAID termasuk Proris Syrup meskipun kejadian ini sangat jarang. Pengobatan harus dihentikan jika tanda-tanda seperti ruam atau hipersensitivitas muncul.
  • NSAID termasuk Proris Syrup menyebabkan gangguan pada saluran gastrointestinal misalnya perdarahan, ulserasi, dan perforasi lambung atau usus yang bisa berakibat fatal. Efek samping ini akan meningkat pada pemakaian dalam dosis tinggi dan waktu yang lama, dan pasien merokok atau minum alkohol.
  • Gangguan berat pada organ hati seperti penyakit kuning dan hepatitis, juga bisa terjadi terutama pada dosis tinggi dan durasi pemakaian yang lama. Jika tes hati yang abnormal menetap atau memburuk, atau muncul tanda-tanda dan gejala yang konsisten dengan penyakit hati klinis terjadi, atau muncul jika manifestasi sistemik terjadi (misalnya eosinofilia, ruam, dan lain-lain), pemakaian obat ini harus dihentikan.

Dosis Proris Syrup

Proris Syrup diberikan dengan dosis:

  • Dewasa: 3 x sehari 2-4 sendok teh (10-20 ml)
  • Anak 8-12 tahun: 3 x sehari 2 sendok teh (10 ml)
  • Anak 3-7 tahun: 3 x sehari 1 sendok teh (5 ml)
  • Anak 1-2 tahun: 3 x sehari ½ sendok teh (2,5 ml)

Proris syrup dapat diminum setelah makan. Obat ini tidak untuk anak-anak dengan berat badan < 7 kg.

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Proris Syrup harus sesuai dengan yang dianjurkan.

Interaksi Proris Syrup

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Proris Syrup adalah:

  • Antikoagulan (misalnya warfarin atau kumarin): meningkatkan risiko perdarahan lambung.
  • Proris Syrup menurunkan efektivitas Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor  (misalnya, enalapril) atau diuretik (misalnya, furosemide, hydrochlorothiazide).
  • Mengganggu efek antiplatelet aspirin dosis rendah yang menyebabkan efektivitas aspirin menurun bila digunakan untuk cardioprotection dan pencegahan stroke. Aspirin juga meningkatkan resiko perdarahan lambung.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan pasien selama menggunakan obat Proris Syrup adalah sebagai berikut:

  • Sebaiknya diberikan bersama makanan atau susu untuk menghindari nyeri perut.
  • Jangan diberikan pada orang yang memiliki fungsi hati dan ginjal yang buruk, sedang atau pernah memiliki sakit jantung.
  • Jika Anda menderita hipertensi, pantau tekanan darah selama pengobatan. Jika tidak benar-benar dibutuhkan sebaiknya jangan menggunakan Proris Syrup ataupun NSAID lainnya.
  • Proris Syrup dapat menyebabkan pusing atau mengantuk, yang akan diperparah jika pasien juga mengonsumsi alkohol. Jangan mengemudi atau menyalakan mesin selama pemakaian obat ini.
  • Keamanan dan kemanjuran pada anak-anak < 18 tahun belum dipastikan secara klinis.
  • Pada pemberian secara intravena, perhatian yang lebih harus dilakukan pada pasien yang menglami retensi cairan, atau pernah mengalami keluhan jantung. Keamanan dan kemanjuran sedian Proris Syrup intravena belum dipastikan untuk anak-anak < 18.
  • Penggunaan pada pasien lanjut usia harus lebih hati-hati karena mereka lebih sensitif terhadap efek obat ini, terutama perdarahan perut dan masalah ginjal.
  • Proris Syrup ditemukan dalam ASI. Jangan menyusui saat menggunakan obat ini atau beri rentang yang cukup.
  • Jika setelah 24 jam obat ini tidak memberikan efek yang memuaskan, demam dan nyeri sudah berlangsung lebih dari 3 hari atau gejala-gejala lain muncul, segeralah hubungi dokter anda.
  • Jika setelah pemakaian selama 2-4 minggu tidak memberikan hasil yang memuaskan sebaiknya dicari alternatif obat NSAID lainnya.
  • Jika anda memiliki riwayat alergi terhadap NSAID lain misalnya aspirin, sebaiknya tidak menggunakan obat ini.

Penggunaan obat Proris Syrup untuk ibu hamil

Pemakaian ibuprofen pada ibu hamil trimester III tidak boleh dilakukan karena risiko terjadinya penutupan prematur atau patent ductus arteriosus. Oleh sebab itu, FDA di Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia) menggolongkan ibuprofen ke dalam kategori D untuk ibu hamil trimester III dengan penjelasan sebagai berikut:

Penelitian pada hewan atau manusia telah menunjukkan efek buruk pada janin dan/atau terdapat bukti positif berisiko terhadap janin manusia berdasarkan data-data efek samping yang dikumpulkan melalui penelitian atau data pemasaran, dan risikonya terbukti jelas lebih buruk daripada manfaat yang bisa diperoleh.

Sedangkan pada usia kehamilan yang lebih awal, yaitu trimester I dan II, boleh diberikan. FDA menggolongkan ibuprofen ke dalam kategori B untuk ibu hamil trimester I dan II, artinya:

Penelitian pada hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil, atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita pada trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Artikel terkait:


26 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Risser A, et al. (2009). NSAID prescribing precautions. (https://www.aafp.org/afp/2009/1215/p1371.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app