Stroke - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 28, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Jul 31, 2019 Waktu baca: 3 menit

Stroke adalah salah satu penyebab kematian terutama di Indonesia. Stroke merupakan kondisi gangguan pembuluh darah di otak yang menyebabkan penurunan hingga hilangnya kesadaran serta kelumpuhan anggota tubuh karena kerusakan saraf dan otak.

Stroke disebabkan oleh tersumbat atau pecahnya pembuluh darah di otak sehingga menimbulkan gejala. Stroke bisa saja terjadi pada salah satu anggota keluarga, Banyak faktor yang dapat memicu keadaan stroke dalam lingkungan keluarga. Tetapi apakah stroke ini mempengaruhi riwayat keluarga? Kita akan simak penjelasannya berikut ini.

Gejala Stroke

Gejala penyakit Stroke sangat mudah diketahui. Karena seseorang dengan stroke memiliki keluhan dan tanda yang khas. Beberapa gejalanya antara lain:

  • Sakit kepala ringan hingga hebat
  • Tiba-tiba terjatuh
  • Kesadaran menurun atau menghilang
  • Kehilangan tenaga salah satu sisi tubuh
  • Penurunan wajah pada satu sisi
  • Sulit untuk tersenyum
  • Bicara pelo
  • Raut wajah tidak simetris (bibir mencong)
  • Bicara terganggu
  • Gangguan pada keseimbangan serta koordinasi tubuh
  • Mata tertulia

Penyebab Stroke dan riwayat dalam keluarga

Dampak stroke di lingkungan keluarga adalah atmosfer sosial dan ekonomi yang berpihak pada anggota keluarga. Permasalahan sosial seperti kurangnya sarana kesehatan di lingkungan sekitar dan kurangnya pengetahuan mengenai penyakit stroke.

Kemudian faktor ekonomi keluarga yang tidak dapat membeli obat untuk penyakit yang diderita juga menjadi salah satu penghalang. Selain dampak sosial dan ekonomi, riwayat penyakit pada salah satu anggota keluarga sangat mengikat pada penyakit stroke. 

Berikut faktor resiko yang berdampingan dengan riwayat stroke yaitu:

  • Usia
  • Usia menjadi faktor utama seseorang terserang penyakit stroke. Semakin tua usia anda, resiko stroke akan semakin meningkat ditambah dengan riwayat tekanan darah tinggi atau kolesterol yang tidak terkontrol. Usia kritis penyakit stroke terjadi pada usia 65.
  • Jenis kelamin
  • Laki-laki lebih dominan terserang penyakit stroke daripada wanita.
  • Merokok
  • Pengaruh rokok selain mengganggu aktivitas paru-paru, zat kimia rokok dapat mengurangi produksi oksigen di darah yang dialirkan ke otak, sehingga otak akan kekurangan pasokan oksigen.

    Zat kimia pada rokok beresiko menyebabkan rusaknya dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan aterosklerosis. Darah akan mudah menggumpal dan menganggu sirkulasi ke otak dan organ tubuh lainnya.
  • Obesitas
  • Obesitas menjadi masalah yang memiliki presentasi stroke yang sangat tinggi. Sesuai indeks massa tubuh atau IMT, nilai obesitas terhitung pada angka lebih dari 25.

    Kita sering melihat satu keluarga yang memiliki postur tubuh yang sama-sama besar, mulai dari ayah, ibu, hingga ke anak-anaknya. Pola makan yang buruk akan mengganggu metabolisme tubuh dan memicu penyakit Stroke, Diabetes, dan Hipertensi yang cukup tinggi.
  • Kurangnya Berolahraga
  • Malas berolahraga memicu berbagai penyakit, terutama Stroke. Olahraga memiliki peran dalam meningkatkan metabolisme dan sirkulasi, juga memperkuat daya tahan tubuh anda.

Selain faktor resiko diatas, terdapat pula resiko stroke yang disebabkan oleh riwayat penyakit yang diderita dari salah satu anggota keluarga. Penyakitnya diantara lain:

  • Hipertensi
  • Tekanan darah yang tinggi menjadi faktor utama yang memicu penyakit Stroke. Sesuai AHA 2017 Guideline of Blood Pressure, seseorang dikategorikan memiliki hipertensi bila tekanan sistolik 130 mmHg ke atas, dan diastolik 90 mmHg ke atas.

    Saat seseorang mengalami Hipertensi, tekanan pada pembuluh darah yang membawa darah ke otak akan meningkat dan pembuluh darah sulit menahan tekanan tersebut, alhasil pembuluh darah di otak akan pecah yang menyebabkan penyempitan ruang otak dan kerusakan bagian-bagian otak.

    Studi telah mempelajari mengenai riwayat hipertensi pada anggota keluarga. Ayah dengan Hipertensi memiliki resiko Hipertensi pada anak-anaknya. Faktor keturunan ini akan terlihat seiring anaknya beranjak dewasa dan memasuki usia kerentanan Hipertensi.

    Gaya hidup dan kesehatan anak yang kurang baik dapat meningkatkan resiko Hipertensi pada usia dewasa. Jika tidak dikontrol makan persentase penyakit Stroke juga dapat meningkat.  
  • Kolesterol tinggi
  • Tingginya kadar Kolesterol dalam tubuh akan menggumpalkan darah sehingga memicu penyumbatan aliran di pembuluh darah di otak. Inilah yang menyebabkan Stroke Iskemik atau Stroke akibat penyempitan pembuluh darah sehingga pasokan darah ke otak akan berkurang.

    Riwayat Kolesterol tinggi sering terjadi pada laki-laki, dengan menurunnya kadar Kolesterol baik atau HDL. Kolesterl jahat atau LDL meningkatkan resiko Aterosklerosis.  
  • Diabetes
  • Penyakit Diabetes tentu dapat menjadi pemicu lain penyakit Stroke. Penyakit ini dapat terjadi bersamaan dengan Hipertensi atau Kolesterol Tinggi. Meningkatnya kadar gula dalam darah karena kerusakan insulin di tubuh memicu terbentuknya lemak dan gumpalan darah.

    Gumpalan lemak dan darah akan mengganggu jalan masuk oksigen ke otak sehingga menyebabkan Stroke.  Diabetes dapat diobati, tetapi keberadaan penyakit ini dapat memicu persentase stroke pada salah satu anggota keluarga.

5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Walter G. Bradley DM FRCP, Robert B. Daroff MD, Gerald M Fenichel MD, Joseph Jankovic MD, Neurology in Clinical Practice, 4th Edition, Butterworth-Heinemann, 2003.
Tadi P, Lui F. Acute Stroke (Cerebrovascular Accident) Updated 2019 Aug 15. StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2019 (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535369/)
Stroke for Health Professionals. National Heart Lung and Blood Institute. National Institutes of Health. (https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/stroke/health-professional-information)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app