HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Serangan Jantung - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 14, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Apr 3, 2019 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Serangan jantung terjadi ketika aliran darah yang kaya akan oksigen tiba-tiba terhambat, sehingga jantung dan sel-sel tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup.
  • Kebanyakan serangan jantung melibatkan ketidaknyamanan di bagian tengah atau kiri dada seperti adanya tekanan, peremasan, kepenuhan, atau sakit.
  • Gejala serangan jantung juga berupa rasa tidak nyaman pada satu atau kedua lengan, punggung, bahu, leher, rahang, atau bagian atas perut (di atas pusar).
  • Jangan mengabaikan atau mencoba untuk menahan gejala serangan jantung selama lebih dari 5 menit. Segera cari pertolongan medis.
  • Resusitasi jantung paru (RJP) dapat dilakukan sambil menunggu ambulans datang.

Pernahkah Anda melihat seseorang tiba-tiba terjatuh sambil memegang dada dan mengeluhkan nyeri hebat di dadanya disertai sesak napas? Ya, Anda bisa saja tiba-tiba terjatuh dimanapun dan kapanpun karena diakibatkan jantung Anda berhenti berdetak karena pasokan darah menuju ke jantung terhambat. Ketika jantung Anda berhenti berdetak, dan aliran darah ke otak terhenti dan organ lainnya, dalam hitungan detik Anda berhenti bernapas dan tidak memiliki denyut nadi. Inilah yang disebut serangan jantung tiba-tiba.

Apa itu serangan jantung?

Serangan jantung adalah kondisi yang terjadi ketika aliran darah yang kaya akan oksigen tiba-tiba terhambat, sehingga jantung dan sel-sel tubuh tidak mendapat asupan oksigen yang adekuat. 

Jika aliran darah tidak dipulihkan dengan cepat, bagian dari otot jantung akan mulai mati. Kematian otot jantung ini disebut dengan infark miokard. Infark miokard merupakan kejadian gawat darurat yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani secepatnya.

Gejala serangan jantung

Bertindak dengan cepat saat melihat tanda pertama gejala serangan jantung dapat menyelamatkan hidup Anda atau orang lain dan dapat membatasi kerusakan pada jantung. Pengobatan yang terbaik diberikan sesaat setelah munculnya gejala.

Banyak orang tidak yakin dengan apa yang terjadi ketika mengalami gejala-gejala serangan jantung. Oleh karena itu, berikut ini adalah beberapa gejala peringatan yang paling umum dari pria dan wanita, yaitu:

1. Nyeri atau ketidaknyamanan pada dada (Angina)

Kebanyakan serangan jantung melibatkan ketidaknyamanan di bagian tengah atau kiri dada. Ketidaknyamanan ini biasanya berlangsung lebih dari beberapa menit atau hilang dan kembali.

Rasanya bisa terasa seperti adanya tekanan, peremasan, kepenuhan, atau sakit. Selain itu juga dapat terasa seperti nyeri perut bagian tengah atas  atau gangguan pencernaan.

2. Ketidaknyamanan pada tubuh bagian atas

Anda mungkin merasa nyeri atau tidak nyaman pada satu atau kedua lengan, punggung, bahu, leher, rahang, atau bagian atas perut (di atas pusar).

3. Sesak napas (Dyspneu)

Mungkin ini adalah satu-satunya gejala yang dialami atau bisa jadi bersamaan dengan nyeri dan ketidaknyamanan pada dada. Hal ini dapat terjadi ketika sedang beristirahat atau melakukan sedikit aktivitas fisik.

Gejala lain yang Anda mungkin rasakan dapat berupa keluarnya keringat dingin, merasa lelah yang tidak biasa tanpa alasan (kadang terjadi berhari-hari terutama untuk wanita), mual (sakit perut) dan muntah, pusing biasa atau pening secara mendadak, serta terdapat gejala baru, mendadak, atau adanya perubahan pola pada gejala yang sudah Anda miliki (misalnya, jika gejalanya terjadi lebih kuat atau lebih lama dari biasanya)

Pertolongan pertama pada serangan jantung

Mengetahui cara pemberian pertolongan pertama adalah bagian terpenting dari serangan jantung, karena setiap waktu yang berlalu sangatlah berharga untuk Anda atau orang lain. 

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan ketika Anda merasa bahwa orang lain atau bahkan Anda sendiri mengalami serangan jantung:

1. Menghubungi nomor darurat medis setempat

Jangan mengabaikan atau mencoba untuk menahan gejala selama lebih dari 5 menit. Jika Anda tidak memiliki akses ke layanan medis darurat, hubungi tetangga atau teman untuk mengantar penderita ke rumah sakit terdekat. Jangan biarkan seseorang yang terkena serangan jantung mengemudi sendiri. Jika Anda menemukan orang dengan serangan jantung , Anda harus menyebutkan nama, jumlah korban, lokasi anda, apa yang telah Anda lakukan.

2. Mengunyah dan menelan aspirin

Lakukan hal tersebut sebelum pertolongan datang, kecuali Anda atau orang yang mengalami serangan jantung memiliki alergi terhadap aspirin.

3. Mengonsumsi nitrogliserin, jika diresepkan

Jika Anda atau orang lain memiliki riwayat penyakit jantung, dan sebelumnya dokter sudah meresepkan obat nitroglyserin, segera konsumsi obat tersebut jika nyeri dada muncul. Jangan sembarangan mengkonsumsi obat nitroglycerin karena mungkin dapat membahayakan diri Anda sendiri.

4. Melakukan pertolongan resusitasi (RJP) jika orang tersebut tidak sadarkan diri

Jika Anda berada bersama dengan orang yang mengalami serangan jantung dan tidak sadarkan diri, hubungi PMI, rumah sakit, atau tenaga medis lainnya. Pemberian resusitasi jantung paru (RJP) bisa dilakukan sambil menunggu ambulan datang jika Anda pernah mendapatkan pelatihan RJP khusus. Jika Anda belum pernah menerima pelatihan RJP, Anda disarankan hanya untuk melakukan penekanan dada (sekitar 100 kali per menit).


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2017). Heart Disease and Heart Transplant. (https://www.webmd.com/heart-disease/guide/transplantation-treatment)
Beckerman, J. Web MD (2017). What is an Aortic Aneurysm? (https://www.webmd.com/heart-disease/heart-disease-aortic-aneurysm)
Harvard Medical School (2017). The sweet danger of sugar. (https://www.health.harvard.edu/heart-health/the-sweet-danger-of-sugar)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app