Muntah Darah - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 8, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Muntah darah atau hematemesis menjadi gejala awal pada terjadinya suatu penyakit. Muntah darah tentu perlu diperhatikan pada beberapa orang karena dapat memicu kondisi berbahaya. Jumlah darah yang dimuntahkan dapat bervariasi bergantung pada tingkat keparahan. Muntah darah perlu segera ditangani agar tidak menyebabkan kehilangan darah dan memperparah gejala pada organ terkait.

Muntah darah menjadi suatu pengalaman yang mengagetkan pada beberapa orang meskipun tidak ditemukan keluhan tubuh lainnya. Muntah darah dapat dicetuskan oleh suatu kelainan organ atau adanya kasus trauma yang merusak lapisan dan jaringan pada organ yang terjadi pendarahan dalam, hingga kerusakan organ.

Warna darah yang dimuntahkan dapat berbeda-beda. Darah yang dimuntahkan keluar dari mulut terdiri dari warna merah cokelat, merah gelap, hingga bercak kopi. Warna pendarahan dapat bervariasi berdasarkan lokasi munculnya pendarahan di dalam organ yang dimuntahkan. Seperti warna merah gelap menandakan adanya pendarahan yang berasal dari saluran pencernaan seperti lambung dan pilorus, muntah warna merah terang menandakan terjadi pendarahan yang berasal dari lambung, esofagus, atau sekitar tenggorokan.

Penyebab Muntah Darah

Beberapa penyebab terjadinya muntah darah antara lain:

1. Pendarahan hidung

Pendarahan yang berasal dari hidung dapat mengalir ke tenggorokan sehingga dapat dikeluarkan lewat mulut dengan cara dimuntahkan.

2. Menelan suatu barang

Barang yang tertelan dan masuk tenggorokan sangat membahayakan karena dapat merusak dinding tenggorokan dan esofagus sehingga dapat tersedak dan memuntahkan darah.

3. Batuk kronis

Terjadinya batuk kronis akibat alergi, infeksi, serta kelainan esofagus membuat pembuluh darah kecil di sekitar dinding esofagus menjadi pecah dan mengeluarkan dahak disertai darah.

4. Varises Esofagus

Varises esofagus merupakan pembesaran abnormal pada vena-vena pada esofagus akibat bendungan di luar vena porta yang menjadi pecah. Gejala yang dialami adalah nyeri perut, serta pendarahan organ yang menimbulkan muntah darah dan tinja berwarna kehitaman.

5. Gangguan lambung

Beberapa jenis gangguan lambung yang dapat beresiko terjadinya muntah darah yaitu gastritis, ulkus peptikum, inflamasi organ lambung, dan Mallory-weiss tear.

6. Tumor

Terjadinya kanker yang berasal dari beberapa organ seperti pankreas, lambung, dan esofagus dapat menyebabkan muntah darah akibat penekanan dan trauma pembuluh darah kecil.

7. Sirosis Hati

Sirosis hati merupakan kerusakan hati yang terjadi dalam jangka panjang akibat terbentuknya jaringan parut yang dapat merusak fungsi hati. Penyakit ini sering disebabkan oleh konsumsi alkohol, riwayatgt;Hepatitis B, hepatitis C, dan obesitas. Sirosis hati sering disebut fibrosis hati.

8. Obat-obatan

Beberapa jenis obat-obatan yang dapat beresiko terjadinya pendarahan organ terutama daerah lambung antara lain obat golongan salisilat dan kortikosteroid

Apa saja gejala yang dirasaki saat mengalami muntah darah?  

Selain terjadinya muntah darah, kondisi dapat diperberat dengan ditimbulkan gejala yang beragam terlebih apabila muntah terus berlanjut. Gejala lainnya yang dapat dialami antara lain:

  • Nadi semakin cepat
  • Mata berkunang-kunang
  • Nyeri perut
  • Badan terasa lemas
  • Kulit terasa dingin
  • Konsentrasi berkurang
  • Kesadaran menurun

Pencegahan Muntah Darah

Hindari makanan atau minuman yang dapat meningkatkan risiko muntah darah seperti makanan dengan kadar asam yang tinggi dan minuman beralkohol. Selalu konsultasikan dengan dokter mengenai konsumsi obat-obatan, seperti obat antiinflamasi steroid terkait risiko dan manfaatnya.

Pengobatan Muntah Darah

Diagnosis pada kondisi muntah darah

Diagnosis dimulai melalui pemeriksaan fisik, anamnesia terkait gejala yang ditimbulkan dan menanyakan apakah ada riwayat penyakit sebelumnya yang menyerang organ pernapasan, saluran pencernaan, riwayat tumor dan penyakit darah seperti leukemia. Dokter juga menanyakan berapa banyak jumlah darah yang telah dimuntahkan sebelum datang ke rumah sakit.

Pemeriksaan penunjang lainnya adalah dengan melakukan rontgen xray pada sistem pencernaan untuk melihat adanya kelainan pada lambung dan esofagus. Pemberian barium enema selama pemeriksaan rontgen dapat meningkatkan kontras gambaran radiologik.

Pemeriksaan dengan endoskopi dilakukan dengan memasukan kamera kecil menuju organ yang beresiko mengalami pendarahan seperti sistem pencernaan.

Pengobatan muntah darah

Apabila timbul muntah darah yang bersifat kronik, pemberian transfusi darah serta infus cairan berguna untuk mengembalikan volume darah yang telah hilang dan mencegah dehidrasi.

Terapi utama yang dilakukan adalah mencari sumber pendarahan yang menyebabkan muntah darah. Pada penderita kelainan lambung seperti gastritis hingga ulkus peptik, pemberian obat golongan PPI bekerja mengurangi peningkatan asam lambung. Pembedahan juga dapat dilakukan apabila pendarahan dari lambung sulit diobati. 

Pada muntah darah yang disebabkan oleh inflamasi dan obat-obatan, pengarahan terhadap terapi infeksi dan pencegahan konsumsi obat-obatan yang meningkatkan resiko muntah darah harus dilakukan.

Pada muntah darah akibat tumor, perlu tindakan lebih kompleks untuk penanganan tumor melalui operasi. 


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Kahn, A. Healthline (2016). What Causes Vomiting Blood? (https://www.healthline.com/health/vomiting-blood)
Henderson, R. Patient (2016). Upper Gastrointestinal Bleeding (Includes Rockall Score). (https://patient.info/doctor/upper-gastrointestinal-bleeding-includes-rockall-score)
Harding, M. Patient (2015). Vomiting Blood (Haematemesis). (https://patient.info/digestive-health/vomiting-blood-haematemesis)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app