Piroxicam: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 1, 2019 Update terakhir: Okt 23, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Obat piroxicam merupakan salah satu jenis obat antiinflamasi non steroidal yang sering digunakan untuk meredakan nyeri. Selain nyeri, keluhan lainnya seperti pembengkakan ,radang otot dan sendi, dan nyeri akibat encok juga dapat diredakan dengan piroxicam. Obat ini juga menjadi pilihan apabila beberapa gejala nyeri dan radang tidak dapat berkurang dengan obat anti nyeri baisa seperti parasetamol. 

Obat piroxicam masuk dalam golongan oxicam yang merupakan jenis unselective inhibitors Cyclooxygenase enzyme atao disingkat COX. Obat piroxicam yang bersamaan dengan obat lain sepeti tenoxicam, diroxicam, lornoxicam, dan meloxicam ini merupakan satu golongan COX-1 inhibitor. 

Secara keseluruhan, obat golongan COX terbagi menjadi inhibitor COX-1 dan COX-2. COX-1 inhibitor merupakan jenis enzim yang secara normal untuk proteksi lambung, usus, dan ginjal. Sedangkan pada COX-2 inhibitor ini akan menghambat prostaglandin inflamasi yang diaktivasikan oleh sel darah putih yang mensekresikan sel radang.

Piroxicam sendiri termasuk dalam golongan penghambat enzim COX-1 dengan menganggu produksi prostaglandin sehingga dapat mengurangi peradangan dan rasa nyeri hebat.

Mengenai Obat Piroxicam

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet, kapsul, obat oles

Kandungan:

Antiinflamasi nonsteroid

Manfaat obat Piroxicam

Obat piroxicam sangat ampuh untuk mengobati beberapa kasus atau penyakit yang disertai oleh rasa nyeri dan peradangan seperti:

  • Osteoarthritis
    Osteoarthritis adalah suatu penyakit yang ditimbulkan akibat suatu pengapuran pada tulang rawan di sekitar sendi yang menimbulkan gesekan antar tulang sehingga menimbulkan rasa nyeri. Lokasi terjadinya osteoarthritis adalah di daerah lutut, paha, dan tulang belakang. Penyakit ini sering muncul terkait usia dimana cadangan kalsium dan vitamin D tulang serta fleksibilitas sendi yang menurun terutama pada usia 60 tahun keatas. 
  • Peradangan otot
    Muncul peradangan pada otot biasanya diakibatkan oleh cedera saat berolahraga atau akibat kecelakaan. Otot dan sendi menjadi nyeri dan terkesan kaku sehingga kemampuan mobilisasi menjadi terbatas. Trauma yang terjadi pada lokasi otot tertentu akan meradang sehingga timbul bengkak dan nyeri. 
  • Dismenorea
    Dismenorea atau nyeri saat haid sering muncul pada wanita saat mulainya masa menstruasi. Kondisi ini sangat menganggu aktivitas sehari-hari. Intensitas nyeri pun beragam pada masing-masing wanita dan durasinya bergantung pada aktivitas dan siklus perubahan hormon yang terjadi. 
  • Nyeri paska operasi
    Nyeri yang biasa timbul setelah operasi ini diakibatkan oleh efek pembedahan. Perbaikan jaringan di tubuh setelah operasi membutuhkan waktu berminggu- minggu bahkan dalam hitungan bulan. Obat piroxicam menjadi obat yang dapat mengurangi reaksi nyeri pada luka bekas operasi dan pemulihan dapat lebih baik apabila ditambahkan obat antibiotik

Efek samping obat Piroxicam

Beberapa efek samping yang dapat muncul selama penggunaan obat piroxicam antara lain:

Dosis dan cara pemakaian obat Piroxicam

Obat piroxicam tersedia secara topikal (obat oles) dan tablet. Obat oles berupa salep dosis 0,5 % dapat diberikan didaerah yang terkena cedera atau peradangan seperti bengkak pada cedera otot dan sendi bengkak. Berikan obat oles secara rutin selama 1 bulan agar peradangan berkurang.

Untuk penyakit osteoarthritis dan dismenorea biasa menggunakan dosis tablet 10 mg hingga  20 mg yang dikonsumsi sehari sekali. Penggunaannya ditinjau mulai dari 5 hari hingga 2 minggu setelah pemakaian. Bagi pasien lansia, penggunaan piroxicam hanya dianjurkan dengan dosis dan durasi seminimal mungkin.

Perhatian Piroxicam

  • Peningkatan resiko pendarahan lambung akibat penggunaan obat piroxicam bersamaan dengan obat aspirin, kortikosteroid, heparin, dan obat antidepresan
  • Menurunkan efektivitas obat darah tinggi seperti ACEI inhibitor dan obat diuretik
  • Obat ini tidak boleh dikonsumsi pada ibu hamil dan menyusui
  • Obat ini dapat menyebabkan kantuk
  • Dapat meningkatkan resiko serangan jantung
  • Tidak boleh diberikan pada penderita penyakit hati seperti hepatitis dan sirosis
  • Penggunaan obat piroxicam bersamaan dengan bisphosphonates, methotrexate, kuinolon, dan cyclosporine dapat meningkatkan efek samping pada obat tersebut. 
  • Obat piroxicam tidak boleh dikonsumsi oleh anak di bawah usia 12 tahun. 
  • Obat ini dapat meningkatkan reaksi alergi pada penderita penyakit asma dan tukak lambung



18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Allen, H. Patient (2017). Medicines. Piroxicam Gel for Pain Relief. (https://patient.info/medicine/piroxicam-gel-for-pain-relief-feldene)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app