Penyebab Rambut Rontok Parah Yang Harus Diwaspadai

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Penyebab Rambut Rontok Parah Yang Harus Diwaspadai

Penyebab rambut rontok parah bisa jadi pertanda Anda menderita penyakit tertentu. Mencermati setiap gejala yang menyertai dapat membantu Anda mengetahui penyebabnya sehingga bisa mengatasi rambut rontok dengan efektif.

“Semua orang pasti mengalami yang namanya rambut rontok, entah saat mencuci rambut, mengeringkannya, atau menyisir. Hal ini masih normal bila jumlah rambut yang rontok antara 50-100 helai per hari. Kondisi ini takkan menyebabkan penipisan rambut karena pada waktu yang sama, ada rambut lain yang juga tumbuh,” ujar Francesca Fusco, MD, ahli kulit dari New York City yang khusus menangani rambut rontok.

Namun rambut rontok juga dapat menjadi pertanda bahwa seseorang mungkin sedang mengidap penyakit tertentu. Berikut adalah beberapa penyebab rambut rontok parah yang mungkin belum Anda ketahui sebelumnya:

  • Rambut Rontok akibat trauma atau stres

Kondisi traumatik seperti pasca ditinggal mati orang yang dikasihi, operasi, kecelakaan, turunnya berat badan secara berlebihan, hingga beragam gangguan medis seperti demam tinggi atau yang sederhana seperti flu, dapat menyebabkan rambut rontok.

“Ketika Anda menghadapi kondisi yang membuat stres, maka itu dapat memengaruhi siklus rambut sehingga lebih banyak yang masuk fase rontok,” ujar Marck Glashofer, MD, dokter kulit dari New York City. Kondisi ini bisa terjadi sampai 6 bulan lamanya. Namun jangan khawatir, seiring proses penyembuhan, maka rambut akan tumbuh kembali dengan normal.

  • Keturunan

Mereka yang orang tua atau kakek-neneknya mengalami kebotakan atau penipisan rambut, besar kemungkinan juga akan mengalami hal serupa suatu hari nanti. Faktor penyebab rambut rontok yang satu ini tentu tidak bisa ditawar-tawar ataupun diubah, karena memang sudah takdirnya.

  • Perubahan hormon

Ketidakseimbangan atau perubahan hormon dapat menjadi penyebab rambut rontok parah. Hal ini umumnya terjadi pada wanita hamil, melahirkan, atau yang mulai memasuki masa menopause.

Baca juga: Penyebab Rambut Rontok Setelah Melahirkan dan Solusinya

Dan karena kadar hormon sangat dipengaruhi oleh kelenjar tiroid, maka gangguan tiroid baik hipotiroidisme (khususnya) atau hipertiroidisme juga dapat membuat banyak rambut yang rontok.

  • Rambut rontok akibat penyakit kulit kepala

Kondisi kulit kepala yang tidak sehat dapat menimbulkan radang sehingga membuat rambut sulit tumbuh. Umumnya gangguan kulit yang menjadi penyebab rambut rontok parah antara lain ketombe, psoriasis, dan kudis/ kurap.

Bila penyakit sampai menimbulkan luka, maka itu juga dapat memicu kerontokan rambut permanen. Umumnya hal ini terjadi pada pasien lupus dan sarkoidosis (radang yang ditengarai dengan tumbuhnya granuloma pada paru-paru, kelenjar getah bening, hati, kulit, mata, hingga jaringan lain).

  • Trichotillomania

Trichotillomania atau yang sering disebut sebagai ‘dorongan mencabut rambut’ ini membuat penderitanya tak kuasa menahan diri untuk menarik rambutnya sendiri, entah rambut di kelapa, alis, dan area tubuh lainnya.

  • Sindrom polisistik ovari

Sindrom polisistik ovari umumnya disebabkan karena ketidakseimbangan hormon sehingga ovarium memproduksi lebih banyak hormon pria. Tak hanya bisa menyebabkan kemandulan, sindrom ini juga dapat merontokkan rambut di kulit kepala, sementara area lain yang biasanya tak ditumbuhi rambut, jadi dipenuhi rambut.

  • Alopecia areata

Alopecia areata adalah penyakit autoimun menyerang dan merusak folikel rambut sehingga menyebabkan kerontokan total pada beberapa area kepala. Akibatnya, kulit pada bagian tersebut takkan ditumbuhi rambut sehingga menjadi botak.

alopecia penyebab rambut rontok

  • Efek samping obat

Efek samping pengobatan dari penyakit kanker, radang sendi, depresi, jantung, tekanan darah tinggi, dan pil KB, juga bisa menjadi penyebab rambut rontok parah. Obat lain yang dapat merontokkan rambut adalah methotrexate (untuk rematik), lithium (bipolar disorder), hingga ibuprofen.

  • Terlalu banyak mengonsumsi vitamin A

Vitamin A memang diperlukan oleh tubuh kita karena banyak memiliki  manfaat, terutama untuk kesehatan mata. Namun overdosis vitamin A ternyata tak cuma menyebabkan bibir kering, tetapi juga rambut rontok.

Oleh sebab itu konsumsilah vitamin A sesuai dengan kebutuhan, jangan kekurangan dan jangan kelebihan.

  • Kurang protein

Kalau tubuh tak memperoleh asupan protein yang cukup, maka ia akan membatasi jatah penggunaannya. Salah satu caranya adalah dengan menghentikan pertumbuhan rambut, demikian menurut American Academy of Dermatology. Hal ini dapat terjadi kira-kira 2-3 bulan setelah asupan protein menurun.

  • Kurang zat besi

Kurang zat besi tak hanya memicu anemia namun juga rambut rontok. Sama seperti kuku, rambut juga merupakan cerminan soal seberapa sehat pemiliknya. Dalam folikel rambut terdapat feritin yang merupakan gudang zat besi dalam darah. Peran feritin dalam menumbuhkan rambut sangat penting. Oleh karena itu, kalau kadar feritin berkurang atau menipis, maka itu juga akan menganggu proses pertumbuhan rambut.

  • Kurang vitamin B

Rendahnya kadar vitamin B dalam tubuh bisa menjadi penyebab rambut rontok parah. Maka dari itu, jangan sampai kekurangan ya, selalu konsumsi makanan-makanan yang kaya akan vitamin B. Jika perlu gunakan suplemen vitamin B kompleks.

  • Terapi radiasi

Kalau terapi radiasi dilakukan di area kepala, maka itu juga bisa menjadi penyebab rambut rontok. Dan efek ini bisa membuat tumbuhnya rambut tidak sama seperti sebelumnya.

  • Kemoterapi

Bukan rahasia lagi kalau metode pengobatan penyakit kanker ini bisa menyebabkan rambut rontok. Namun inilah efek samping yang harus ditanggung, manakala seseorang ingin benar-benar mengobati kanker yang sedang diderita.

  • Perawatan dan penataan rambut yang salah

Penggunaan produk berlebihan atau penataan rambut seperti mengikat terlalu kencang dapat menyebabkan traction alopecia (rambut rontok karena sering ditarik).

Perawatan rambut menggunakan hot oil, catok, semir rambut, produk berbahan kimia, blow dryer, atau mengeriting rambut secara permanen dapat menyebabkan folikel rambut meradang sehingga memicu kerontokan.

  • Anabolic steroid

Kalau seorang atlet atau olahragawan menggunakan anabolic steroid (hormon sintetis) untuk membangun otot, maka rambut rontok bisa jadi efek sampingnya.

  • Rambut rontok karena faktor usia

Penyebab rambut rontok parah yang terakhir kita bahas ini mungkin agak sulit diatasi karena berkaitan erat dengan hukum alam. Sebab merupakan hal yang wajar bagi seseorang yang berusia lanjut untuk mengalami penipisan atau kerontokan rambut.

Sudah tahu penyebabnya ya, nah sekarang giliran mempelajari:


24 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tidy, C. Patient (2016). Telogen Effluvium. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6709511/)
Hughes, E. Medscape (2018). Drugs Diseases. Telogen Effluvium. (https://emedicine.medscape.com/article/1071566-overview)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app