Alopecia - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 9, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit

Apa itu alopecia?

Alopecia adalah kerontokan rambut yang berlebihan pada kulit kepala hingga menyebabkan kebotakan. Keadaan ini lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita.

Faktor keturunan dan usia adalah penyebab paling umum dari kebotakan. Beberapa orang memilih untuk membiarkannya, namun ada juga yang mungkin menutupinya dengan gaya rambut, makeup, topi atau syal untuk menjaga penampilan. Sementara itu, beberapa orang lainnya lebih memilih melakukan perawatan guna mencegah kerontokan rambut lebih lanjut dan untuk memulihkan pertumbuhan rambutnya.

Alopecia atau kebotakan secara umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:

  • Alopecia areata, kebotakan hanya pada bagian – bagian tertentu di kepala.
  • Alopecia totalis, kebotakan terjadi karena kerontokan rambut merata pada semua kulit kepala.
  • Alopecia universalis, kehilangan semua rambut di tubuh.

Berapa angka kejadian alopecia di Indonesia?

Angka kejadian alopecia pada masyarakat umum di Amerika Serikat berkisar antara 0,1- 0,2%. Berdasarkan penelitian di RSCM Jakarta, penderita alopecia rata - rata berjumlah 20 orang per tahun dengan perbandingan pria dan wanita sebesar 6:4. Namun belum diketahui data secara nasional.

Tanda dan Gejala

Apa saja ciri-ciri dan gejala alopecia?

Uniknya, alopecia dapat muncul dalam berbagai cara, tergantung penyebabnya. Diantara keanekaragamannya, yaitu dapat muncul secara tiba - tiba ataupun bertahap, terjadi pada area tertentu di kepala, seluruh kepala atau bahkan rambut di seluruh bagian tubuh. Kejadiannya pun ada yang sementara maupun permanen.

Berikut adalah tanda dan gejala alopecia:

  • Penipisan rambut yang timbul bertahap di atas kepala. Keadaan ini adalah jenis alopecia yang paling umum, yang mempengaruhi pria dan wanita saat usia bertambah tua. Pada pria, rambut seringkali mulai surut dari bagian dahi sehingga terlihat garis yang menyerupai huruf M. Wanita biasanya mempertahankan garis rambut di dahi tetapi terlihat bagian rambut mulai jarang/ melebar.
  • Kebotakan berbentuk sirkuler atau bundar. Beberapa orang mengalami titik kebotakan sebesar koin. Jenis alopecia ini biasanya hanya menyerang kulit kepala, tetapi kadang-kadang juga terjadi pada jenggot atau alis mata. Dalam beberapa kasus, kulit mungkin menjadi gatal atau menyakitkan sebelum rambut rontok.
  • Rambut mulai mudah rontok secara tiba-tiba. Guncangan fisik atau emosional dapat menyebabkan rambut mengendur. Sejumlah rambut bisa rontok saat menyisir atau saat mencuci rambut atau bahkan setelah menarik-narik lembut rambut.
  • Kebotakan rambut seluruh tubuh. Beberapa kondisi dan perawatan medis, seperti kemoterapi untuk kanker, dapat menyebabkan hilangnya rambut di seluruh tubuh. Dalam kasus seperti ini raambut biasanya tumbuh kembali.
  • Adanya bercak bersisik yang menyebar di kulit kepala. Kondisi ini merupakan tanda infeksi jamur ataupun parasit. Gejala lain mungkin disertai dengan rambut patah, kulit kepala kemerahan, gatal, dan bengkak.

Kapan harus periksa ke dokter?

Periksakan diri ke dokter jika terlihat rambut mengalami kerontokan mendadak atau kerontokan muncul lebih banyak dari biasanya ketika menyisir atau mencuci rambut atau jika muncul titik – titik kebotakan pada rambut. Alopecia yang timbul tiba-tiba dapat menandakan kondisi medis yang mendasarinya membutuhkan perawatan.

Penyebab dan Faktor Risiko

Apa penyebab alopecia?

Alopecia biasanya terkait dengan satu atau lebih dari faktor-faktor berikut:

  • Riwayat keluarga (keturunan). Penyebab alopecia yang paling umum adalah karena keturunan. Biasanya terjadi secara bertahap seiring bertambahnya usia dan memiliki pola yang dapat diprediksi berupa garis rambut yang mulai surut dan muncul titik - titik kebotakan pada pria dan rambut yang menipis pada wanita.
  • Perubahan hormonal dan kondisi medis. Berbagai kondisi dapat menyebabkan alopecia permanen atau sementara, termasuk perubahan hormonal karena kehamilan, persalinan, menopause dan masalah tiroid. Kondisi medis yang menyebabkan rambut rontok merata misalnya infeksi pada kulit kepala seperti kurap dan gangguan kejiwaan untuk selalu menarik rambut atau disebut trikotilomania.
  • Obat-obatan dan suplemen. Rambut rontok dan alopecia bisa menjadi efek samping obat-obatan tertentu, seperti pengobatan kanker, arthritis, depresi, masalah jantung, asam urat dan tekanan darah tinggi.
  • Terapi radiasi ke kepala. Rambut tidak tumbuh sama seperti sebelumnya.
  • Stress. Banyak orang mengalami alopecia beberapa bulan setelah mengalami syok fisik ataupun psikis. Jenis alopecia ini bersifat sementara.
  • Gaya rambut dan perawatan tertentu. Tata rambut yang berlebihan atau gaya rambut yang menarik rambut terlalu ketat seperti kuncir dapat menyebabkan jenis kebotakan yang disebut alopecia traksi. Perawatan rambut menggunakan suhu panas ataupun bahan kimia tertentu yang bersifat permanen dapat menyebabkan radang folikel rambut yang menyebabkan alopecia. Jika jaringan parut terjadi, alopecia bisa permanen.

Siapa yang lebih berisiko terjangkit alopecia?

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko alopecia termasuk riwayat kebotakan pada keluarga, usia, penurunan berat badan yang signifikan, kondisi medis tertentu, seperti diabetes dan lupus, serta stres.

Pemeriksaan dan Diagnosis

Bagaimana memastikan diagnosis alopecia?

Untuk memastikan diagnosis alopecia maka dokter perlu melakukan anamnesis secara detail seputar keluhan pasien, riwayat medis, dan riwayat keluarga. Selain itu dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan terkadang perlu melakukan pemeriksaan penunjang berupa:

  • Tes darah. Pemeriksaan ini dapat membantu mencari tahu kondisi medis yang berkaitan dengan alopecia.
  • Uji tarik. Dokter akan menarik beberapa helai rambut anda secara lembut untuk melihat berapa banyak yang rontok.
  • Biopsi kulit kepala. Dokter akan menggores sampel dari kulit atau dari beberapa helai rambut yang diambil dari kulit kepala untuk dilakukan pemeriksaan akar rambut. Tes ini dapat membantu untuk menentukan apakah infeksi menjadi penyebab alopecia.
  • Mikroskop cahaya. Dokter menggunakan alat khusus untuk memeriksa rambut yang dipotong di bagian pangkalnya. Mikroskop membantu mengidentifikasi kemungkinan gangguan yang terjadi pada batang rambut.

Obat dan Pengobatan

Bagaimana cara mengobati alopecia di rumah?

Pengobatan alopecia yang bisa dilakukan di rumah hanyalah berupa upaya untuk mencegah kerontokan rambut misalnya menghindari penggunaan zat kimia yang merusak rambut.

Penggunaan lidah buaya, seledri dan juga minyak kemiri juga dapat digunakan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan rambut. Namun hal ini tidak bermanfaat jika alopecia terjadi karena faktor genetik.

Apa saja penanganan dan obat alopecia di layanan kesehatan?

Pengobatan alopecia sebenarnya tergantung pada penyebabnya, sebseba contoh misalnya alopecia terjadi karena infeksi maka penyebab infeksi harus diatasi terlebih dahulu dengan obat antimikroba.

Terdapat beberapa pengobatan yang efektif untuk beberapa jenis alopecia. Pada beberapa kondisi seperti alopecia areata, rambut dapat tumbuh kembali tanpa pengobatan dalam waktu satu tahun.

Penanganan untuk alopecia secara umum termasuk obat-obatan (seperti steroid, minoksidil, finasteride, ataupun jenis obat lainnya), terapi laser, hingga operasi transplantasi rambut.

Komplikasi

Apa bahaya komplikasi alopecia yang mungkin timbul?

Alopecia sebenarnya bukan penyakit yang serius. Namun jika tidak ditangani dengan baik maka akan terjadi kebotakan permanen dan beberapa pasien dapat terganggu secara emosi karena mengalami ketidakpercayaan diri.

Pencegahan

Bagaimana mencegah alopecia?

Sebagian besar kebotakan disebabkan oleh genetik sehingga tidak dapat dicegah. Namun beberapa tips ini dapat membantu anda menghindari jenis alopecia yang dapat dicegah:

  • Hindari gaya rambut yang ketat, seperti kepangan rambut atau kuncir ekor kuda.
  • Hindari memutar, menggosok, atau menarik rambut secara kompulsif.
  • Perlakukan rambut dengan lembut saat mencuci dan menyikat rambut. Sisir bergigi jarang membantu mencegah rambut rontok.
  • Hindari perawatan kasar seperti rol panas, alat pengeriting rambut, perawatan minyak panas, dan perawatan rambut lainnya yang dapat merusak rambut.
  • Hindari obat dan suplemen yang bisa menyebabkan kerontokan rambut.
  • Lindungi rambut anda dari sinar matahari dan sumber sinar ultraviolet lainnya.
  • Berhenti merokok. Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara merokok dan kebotakan pada pria.

5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Alopecia: Possible Causes and Treatments, Particularly in Captive Nonhuman Primates. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2703143/)
Alopecia Areata & Hair Loss: Causes, Treatments, and Tips to Cope. WebMD. (https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/guide/alopecia-areata#1)
Alopecia Areata (Baldness and Hair Loss) - Causes, Symptoms and Treatment. Patient. (https://patient.info/skin-conditions/alopecia-areata)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app