Sarcoidosis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 8, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Apr 10, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apakah Sarkoidosis

Sarkoidosis adalah penyakit peradangan yang dapat meneyerang bagian-bagian di dalam tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh perkembangan sel-sel granuloma yang menimbulkan radang. Sel-sel tersebut dapat menyerang beberapa bagian seperti paru-paru, hati, mata, dan kelenjar getah bening. Gejala yang ditimbulkan sangatlah beragam sesuai dengan lokasi organ yang terkena.

Penyebab Sarkoidosis

Hingga saat ini penyebab pasti penyakit sarkoidosis masih belum diketahui. Banyak yang berpendapat bahwa penyaki ini disebebkan oleh infeksi. Secara patologis sarkoidosis memiliki konsep perkembangan penyakit seperti pada infeksi. Faktor lain yang mungkin menyebabkan penyakit ini antara lain

  • Zat kimia
  • Autoimun
  • Kekurangan Vitamin D
  • Genetik

Ada juga yang berpendapat bahwa faktor lingkungan seperti paparan zat kimia dan debu juga menimbulkan penyakit ini. Zat kimia yang terhirup seperti berilium menimbulkan pembentukan sel granuloma di paru-paru.

Penyakit autoimun juga berkaitan sebagai penyebab penyakit sarkoidosis yang sifatnya tidak menular. Kompleks imun yang menimbulkan reaksi pembentukan sel granulomatosa dari sel Limfosit T dan menimbulkan gejala. Produksi vitamin D pada tubuh yang kurnag juga berpotensi menyebabkan sarkoidosis. Riwayat keluarga akan penyakit sarkoidosis juga berkaitan.

Munculnya penyakit ini dapat dilihat dari beberapa faktor resiko antara lain:

  • Etnis
  • Usia

Etnis afrika-amerika memiliki resiko paling tinggi terkena penyakit sarkoidosis. Sedangkan di asia, Jepang masih menduduki peringkat pertama pada kasus sarkoidosis. Usia di bawah 40 tahun memiliki persentase tertinggi terkena penyakit sarkoidosis

Gejala Penyakit Sarkoidosis

Gejala sarkoidosis dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe akut dan tipe kronik. Gejala penyerta juga terjadi berdasarkan lokasi organ dimana sel granuloma tersebut berkembang.  Pada sarkoidosis tipe akut, gejala yang ditimbulkan antara lain:

  1. Demam
  2. Eritema nodosum
  3. Nyeri sendi (poliartritis)
  4. Peradangan pada mata

Demam dengan peningkatan suhu di atas 38,5 derajat selsius Peradangan pada jaringan lemak di kulit yang menimbulkan rasa nyeri, kemerahan, dan timbul benjolan. Penyebaran Eritema nodosum muncul di sekitar kaki di daerah bawah lutut. Yang paling sering ditimbulkan yaitu iritis. (radang iris mata)

Pada tipe kronik gejala tersebut mengenai organ yang berkaitan.

  1. Paru-paru - sesak napas yang disertai mengi
  2. Kelenjar getah bening
  3. Kulit - ruam yang berwarna merah keunguan
  4. Jantung - kelelahan, nyeri dada, sesak napas, aritmia, jantung berdebar, edema
  5. Hati

Paru-paru menjadi salah satu organ yang sering terkena. Gejala yang timbul antara lain nyeri saat bernapas, sakit pada dada, dan batuk kering. Gejala tersebut menimbulkan pembesaran kelenjar di leher dan ketiak.

Perkembangan sel di limpa biasanya tidak menimbulkan gejala. Sarkoidosis di jantung akan menimbulkan komplikasi penyakit jantung. Serta timbul pembesaran hati (hepatomegali) pada organ hati. 

Komplikasi Penyakit Sarkoidosis

Komplikasi sering timbul pada paru-paru seperti hipertensi pulmonal dan efusi pleura. Komplikasi pada mata seperti katark dan glaukoma juga dapat terjadi. Gangguan jantung yang lebih berat juga dapat terjadi.

Diagnosis Penyakit Sarkoidosis

  • Xray Atau CT-scan

Pemeriksaan x-ray terutama di dada bertujuan untuk mendeteksi adanya penyakit lain. Pemeriksaan CT memberikan gambar yang lebih detil

  • Urin

Pemeriksaan urin untuk mendeteksi adanya kadar kalsium di urin yang mengakibatkan kekurangan vitamin D

  • Biopsi

Biopsi memberikan pemerikaan pasti untuk mendeteksi keberadaan sel granuloma yang sampelnya di ambil dari kulit, kelenajr getah bening, kelenjar liur, paru, hati, dan limpa.

  • Pemeriksaan Mata

Pemeriksaan mata sangat penitng dilakukan pada penderita sarkoidosis

Penanganan Penyakit Sarkoidosis

Gejala sarkoidosis ringan bisa menghilang dengan sendirinya. Tetapi gejala yang sudah mengganggu organ-organ penting di tubuh harus diberikan perawatan tepat. Obat yang digunakan untuk penyakit ini antara lain:

  1. Kortikosteroid
  2. Imunosuprean
  3. Triamnisolon
  4. Anti malaria

Obat kortikosteroid bertujuan untuk mengurangi peradangan akibat sel-sel granuloma. Obat ini memeberikan hasil yang baik pada pemeriksaan diagnosis dan membantu mengobati penyakit sistemik lain seperti iritis, uveitis, hepatomegali, dan gangguan saraf. Obat ini diberikan minimal 6 bulan dan dosis diturunkan bertahap.

Obat ini bertujuan untuk menekan respon imun akibat dari autominun yang menimbulkan sarkoidosis. Obat yang dipilih antara lain cyclophosphamide, methotrexate, dan azathrioprine. Triamnisolon digunakan untuk menobati luka kemerahan pada kaki (eritema nodosum) Obat jenis antimalaria seperti hidoksiklorokuin dan klorokuin juga dapat digunakan untuk mengatasi sarkoidosis 


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Carteron, N. Healthline (2017). Sarkoidosis. (https://www.healthline.com/health/sarcoidosis)
Mayo Clinic (2018). Diseases and Conditions. Sarkoidosis. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sarcoidosis/symptoms-causes/syc-20350358)
NIH (2015). Health Topics. Sarkoidosis. (https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/sarcoidosis)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app