Sebagian wanita mengalami haid yang terlambat, sementara yang lainnya lagi justru mengeluh akan datang bulan yang terlalu sering. Apakah Anda termasuk wanita yang siklus haidnya berantakan? Simak berbagai penyebab haid tidak teratur berikut ini.
Berbagai penyebab haid tidak teratur
Menstruasi atau haid merupakan proses luruhnya lapisan dinding rahim yang disertai dengan adanya perdarahan dan dapat berlangsung selama 3-7 hari. Dikatakan normal atau teratur, bila siklus haid yang dialami terjadi setiap 21-35 hari dari haid sebelumnya.
Sebaliknya, dianggap tidak teratur atau tidak normal apabila terjadi lebih cepat (kurang dari 21 hari) atau lebih lama (lebih dari 35 hari) dari haid sebelumnya. Siklus haid juga bisa dibilang tidak teratur jika wanita tidak mengalami haid selama 3 bulan berturut-turut atau berkepanjangan, yakni di atas 7 hari disertai keluarnya volume darah yang lebih banyak.
Dalam banyak kasus, penyebab haid tidak teratur terkait dengan kondisi yang disebut dengan anovulasi, yaitu tidak keluarnya sel telur dari ovarium. Hal ini biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon seperti yang dialami kebanyakan remaja. Bisa juga karena faktor gaya hidup, stres hingga pertanda dari kondisi medis yang mengancam.
Berikut ini berbagai penyebab haid tidak teratur, di antaranya:
1. Gangguan makan
Ekspektasi yang nyaris tidak realistis tentang bentuk tubuh ideal kerap menempatkan sebagian wanita pada gangguan makan, seperti anoreksia ataupun bulimia. Seperti yang diketahui, setiap sistem atau organ dalam tubuh manusia sangat bergantung pada asupan nutrisi yang masuk.
Ketika asupan nutrisi ke dalam tubuh tidak mencukupi, berbagai masalah kesehatan pun akan datang. Termasuk gangguan hormon yang akan berdampak pada siklus haid yang tidak teratur bahkan terjadinya amenore sekunder alias tidak haid selama 6 bulan dari haid terakhir. Dalam beberapa kasus, gangguan makan yang tak juga diatasi dapat berujung pada gagal jantung yang mengancam nyawa.
Baca Juga: 7 Fakta Seputar Bulimia yang Jarang Diungkap
2. Stres
Padatnya kehidupan masyarakat perkotaan, kekhawatiran finansial, hingga masalah percintaan merupakan beberapa alasan umum yang sering kali menyebabkan seseorang rentan stres. Bila dikelola dengan baik, sebenarnya stres dapat membawa pengaruh positif, misalnya membuat seseorang lebih termotivasi dan semangat dalam menjalani hidup.
Sayangnya, banyak orang yang justru kurang lihai dalam menghadapi stresnya sehingga terus terjerembab dalam permasalahan hidup yang semakin meruncing. Stres yang begitu intens dapat memengaruhi bagian otak yang mengontrol hormon reproduksi. Akibatnya datang bulan menjadi tidak teratur atau sulit diprediksi.
Seiring waktu, stres yang berkepanjangan mampu membuka jalan bagi kehadiran berbagai jenis penyakit seperti diabetes, penyakit Alzheimer, penyakit jantung, stroke dan beberapa lainnya seperti dijelaskan berikut: 13 Penyakit Akibat Stres dari Ringan Hingga Berat
3. Olahraga secara ekstrem
Pada dasarnya, olahraga secara teratur dapat meningkatkan kualitas hidup juga kesehatan tubuh. Namun, bila terlampau ekstrim serta tidak diimbangi dengan asupan energi dan istirahat yang cukup justru akan berdampak buruk.
Selain bikin tubuh rentan sakit, olahraga ekstrem juga menjadi salah satu penyebab haid tidak teratur. Hal ini dikarenakan olahraga terlalu keras dapat memicu gangguan pada hormon-hormon sistem reproduksi.
Kondisi ini lebih rentan dialami oleh para atlet yang memiliki porsi latihan fisik yang berat, sementara asupan energinya tidak mencukupi. Suatu kondisi yang disebut dengan exercise-associated amenorrhea. Pada wanita non-atlet, kondisi ini lebih sering dialami oleh mereka dengan gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia yang memiliki obsesi berlebih akan bentuk tubuh.
4. Gaya hidup yang buruk
Merokok, minum minuman beralkohol, jam tidur yang berantakan, dan pola makan tidak sehat menjadi alasan kuat akan ketidakteraturan siklus haid. Gaya hidup yang buruk seperti ini dapat mengubah banyak aktivitas hormonal di dalam tubuh.
Bila tidak segera diubah, dalam jangka panjang gaya hidup seperti ini dapat mengundang ancaman berbagai penyakit kronis hingga kanker.
5. Usia
Kehadiran hormon di dalam tubuh acap kali berfluktuasi sesuai dengan usia seseorang. Dimulai dari masa remaja, di mana pasang surut hormonal lazim terjadi yang berdampak besar pada perilaku, mood, dan siklus haid tidak teratur. Biasanya terjadi pada 3-5 tahun pertama setelah haid pertama kali.
Seiring bertambahnya usia, produksi hormon estrogen dan progesteron dari ovarium pun semakin berkurang. Tahap di mana seorang wanita mulai memasuki masa pra-menopause, umumnya di usia 40 tahunan.
Gejalanya dapat berupa gangguan tidur, hot flashes (sensasi hangat pada area wajah, leher dan dada), berkurangnya gairah bercinta, vagina kering, hingga haid tidak teratur. Memasuki menopause sepenuhnya bila tak lagi mendapat menstruasi selama 12 bulan berturut-turut.
6. Konsumsi obat-obatan tertentu
Konsumsi pil kontrasepsi, termasuk pula kontrasepsi hormonal yang disuntikkan maupun implan, dan beberapa jenis obat-obatan tertentu seperti obat pengencer darah, obat tiroid, obat epilepsi, antidepresan, obat kemoterapi dan NSAID seperti aspirin dan ibuprofen yang dikonsumsi dalam jangan panjang diketahui dapat mengganggu keseimbangan hormon yang berdampak pada siklus haid yang tidak teratur.
7. Kondisi medis tertentu
Penyebab haid tidak teratur dapat pula disebabkan oleh kondisi medis tertentu, antara lain:
- Masalah tiroid. Termasuk kekurangan hormon tiroid (hipotiroidisme) ataupun kelebihan hormon tiroid (hipertiroidisme). Gejalanya berupa gangguan siklus haid, kelelahan kronis, rambut rontok, kenaikan atau penurunan berat badan tanpa alasan jelas, dan selalu merasa kedinginan sepanjang hari.
- Sindrom ovarium polikistik (polycystic ovary syndrome, PCOS). Terganggunya fungsi ovarium pada wanita yang berada di usia subur dengan gejala berupa menstruasi tidak beraturan, kadar hormon androgen meningkat. Ditandai dengan pertumbuhan rambut berlebihan di punggung, bokong, wajah atau dada, berat badan bertambah, dan munculnya banyak kista di ovarium.
- Fibroid atau miom. Pertumbuhan tumor jinak di dalam atau sekitar rahim. Gejalanya termasuk menstruasi yang cukup berat, nyeri panggul, nyeri pinggang yang dapat menjalar ke tungkai bawah dan nyeri saat berhubungan badan.
- Endometriosis. Pertumbuhan jaringan endometrium di luar rahim, baik itu pada indung telur, usus, tuba falopi, vagina atau rektum. Gejalanya ditandai dengan nyeri hebat di perut bagian bawah dan sekitar panggul saat menstruasi disertai volume darah yang berlebih, perdarahan di luar siklus menstruasi, dispareunia (nyeri selama dan setelah melakukan hubungan badan), hingga kemandulan.
Dalam kasus yang jarang terjadi, penyebab haid tidak teratur dapat berhubungan dengan beberapa jenis kanker seperti kanker endometrium, kanker serviks dan sarkoma uterus (kanker jaringan otot uterus).
Oleh karena itu, segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami gejala abnormal sebagai berikut:
- Terlalu sering mengalami haid tidak teratur.
- Menstruasi berlangsung lebih dari 7 hari.
- Sering keluar bercak darah atau spotting di luar siklus haid.
- Volume darah yang keluar saat haid nampak berlebih.
- Mengalami rasa nyeri yang begitu parah saat haid dan berlangsung selama beberapa hari.
- Mengalami gejala keputihan yang abnormal juga demam.
Apakah haid tidak teratur itu berbahaya?
Pada dasarnya, haid tidak teratur itu normal terjadi pada wanita, terutama pada awal-awal menstruasi. Hal ini tergantung dari pola hidup Anda sehari-hari.
Jika Anda memang jarang olahraga dan mengonsumsi makanan yang tak sehat, maka jangan heran kalau siklus haid Anda berubah jadi tidak teratur seperti biasanya. Begitu pula saat mendekati waktu ujian atau sidang skripsi, maka wajar saja kalau siklus menstruasi jadi berantakan karena dapat dipengaruhi oleh stres.
Untuk memastikannya, tidak ada salahnya untuk konsultasi ke dokter. Sebab bila dilihat dari penyebab haid tidak teratur, ada beberapa kondisi medis tertentu yang bisa membuat siklus haid jadi berantakan. Misalnya PCOS, endometriosis, masalah tiroid, hingga fibroid atau miom.
Tidak seperti siklus normal, haid tidak teratur juga akan membuat Anda lebih sulit memprediksi masa subur. Hal ini akan memengaruhi proses pembuahan dan cenderung membuat wanita lebih susah hamil.
Baca Selengkapnya: 7 Penyakit yang Sering Jadi Penyebab Susah Hamil
Apa yang harus dilakukan?
Beberapa pemeriksaan penunjang dibutuhkan guna membantu memastikan penyebab haid tidak teratur. Pemeriksaan tersebut meliputi USG transvaginal maupun USG abdominal, pemeriksaan panggul, tes darah, CT Scan dan MRI.
Cara mengatasi haid tidak teratur juga tergantung dari penyebabnya masing-masing. Dokter biasanya menyarankan pil KB untuk membantu menyeimbangkan hormon dalam tubuh. Ini diharapkan dapat membantu menjadikan siklus haid kembali normal.
Lain halnya bila penyebab siklus haid tidak teratur karena PCOS, dokter akan menyarankan Anda untuk memperbaiki pola hidup sehat, rajin olahraga, dan mengendalikan berat badan.
Jangan lupa juga untuk terus memantau siklus haid Anda setiap bulannya dan catat dalam jurnal. Dengan demikian, Anda bisa menentukan sendiri apakah siklus haid sudah kembali normal atau belum.
Baca Selengkapnya: Inilah Cara Memprediksi Haid di Bulan Berikutnya
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.