Kanker Endometrium - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 5, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Mar 27, 2019 Waktu baca: 6 menit

Apakah Kanker Endometrium?

Endometrium adalah lapisan paling dalam rahim (uterus) yang berfungsi sebagai tempat menempelnya sel telur yang telah dibuahi. Kanker endometrium adalah penyakit keganasan yang terbentuk di sepanjang jaringan endometrium. 

Kanker endometrium disebut juga sebagai kanker uterus (rahim). Penyakit ini biasanya sering terdeteksi pada stadium awal karena salah satu gejala yang tampak adalah perdarahan vaginal yang tidak normal sehingga memicu penderitanya untuk memeriksakan diri ke dokter.

Apakah Penyebab Kanker Endometrium? 

Penyebab Endometrium

Hingga saat ini, belum diketahui dengan jelas penyebab kanker endometrium. Diperkirakan adanya mutasi genetik pada sel-sel endometrium menjadi penyebab berkembangnya sel-sel normal menjadi sel-sel yang tidak terkontrol pertumbuhannya dan membentuk suatu masa (gumpalan). 

Gumpalan ini kemudian menginvasi jaringan normal disekitarnya dan kemudian menyebar ke bagian lain tubuh (metastasis).

Selain itu kanker endometrium juga diperkirakan disebabkan oleh tingginya kadar hormon estrogen. Hormon estrogen adalah salah satu hormon kewanitaan yang dihasilkan di ovarium, selain hormon progesteron

Adanya ketidakseimbangan antara kedua hormon ini dapat mempengaruhi kondisi endometrium. Peningkatan estrogen yang tidak diimbangi dengan peningkatan progesteron dapat menyebabkan penebalan endometrium dan berpotensi meningkatkan risiko kanker.

Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kanker endometrium, meliputi:

  • Kebanyakan kasus kanker endometrium terjadi pada wanita menopause usia antara 60 – 70 tahun
  • Menjalani terapi pengganti hormon estrogen untuk mengobati gejala menopause
  • Menstruasi pertama saat berusia dibawah 12 tahun dapat meningkatkan risiko kanker endometrium karena adanya peningkatan eksposur/paparan terhadap hormon estrogen. Peningkatan paparan terhadap hormon estrogen dapat juga terjadi pada perempuan yang terlambat menopause, infertile (tidak subur) atau belum pernah hamil
  • Perubahan hormonal karena kondisi atau penyakit tertentu sehingga mempengaruhi keseimbangan antara estrogen dan progesteron. Penyebabnya antara lain karena sindrom ovarium polisistik, polip endometrium, terapi hormon dengan tamoxifen untuk kanker payudara, dan tumor ovarium
  • Obesitas, karena jaringan lemak memproduksi estrogen dalam kadar tinggi
  • Darah tinggi (hipertensi) dan diabetes
  • Riwayat kanker endometrium pada keluarga inti (ibu, kakak atau adik perempuan) Riwayat sindroma kanker kolon pada keluarga

Gejala Endometrium

  • Perdarahan vagina setelah menopause
  • Perdarahan diantara periode menstruasi
  • Siklus menstruasi terjadi setiap 21 hari atau lebih cepat
  • Darah yang keluar selama menstruasi lebih banyak dan masa menstruasi lebih panjang
  • Nyeri panggul
  • Cairan tidak normal (berair atau bercorak darah dan berbau) yang keluar dari vagina
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Nyeri saat berhubungan seksual
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
  • Mual
  • Hilang nafsu makan 

Stadium kanker Endometrium

  • Stadium 1: sel kanker hanya berada di dalam rahim/endometrium
  • Stadium 2: sel kanker berada di dalam uterus dan serviks
  • Stadium 3: sel kanker ditemukan juga di luar uterus and kemungkinan berada di nodus limfa panggul, belum ditemukan di kantung kemih atau rektum
  • Stadium 4: sel kanker telah menyebar keluar daerah panggul dan kemungkinan telah menginvasi kantung kemih, rektum, dan bagian lain tubuh

Pencegahan Kanker Endometrium

Kebanyakan kasus kanker endometrium tidak dapat dicegah. Akan tetapi, Anda dapat menurunkan risiko kanker endometrium dengan cara:

  • Melakukan pemeriksaan panggul dan pap smear secara rutin, terutama bila anda berada dalam masa terapi penggantian hormon estrogen
  • Konsumsi pil kontrasepsi paling sedikit selama setahun dapat menurunkan risiko kanker endometrium karena pil kontrasepsi dapat menyeimbangkan kadar progesteron dan esterogen.
  • Menjaga berat badan agar tidak kelebihan atau obesitas
  • Berolahraga rutin

Bagaimana Pengobatan Kanker Endometrium?

Diagnosis

Beberapa jenis pemeriksaan yang biasanya dilakukan untuk mendiagnosis kanker endometrium, meliputi:

  • Pemeriksaan panggul (pelvis). Selama pemeriksaan panggul, dokter akan memeriksa bagian luar dan dalam vagina untuk mendeteksi apabila ada kelainan pada rahim dan indung telur, serta kelainan pada vagina dan leher rahim. 
  • USG transvaginal. Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan alat khusus bernama transducer yang masuk melalui vagina, yang dapat memancarkan gelombang suara berfrekuensi tinggi ke dalam rahim. Alat ini dapat menghasilkan rekaman gambar rahim, sehingga dokter dapat melihat tekstur dan ketebalan endometrium.
  • Histeroskopi. Pemeriksaan dengan menggunakan alat histeroskop yang digunakan untuk melihat kondisi endometrium dan rahim.
  • Biopsi endometrium, untuk mendeteksi adanya keberadaan sel-sel kanker.
  • Dilatasi dan kuretase (dilation and curretage).
  • Tes pencitraan (Rontgen, CT scan, MRI, PET scan) , untuk mendeteksi apabila kanker telah menyebar ke organ lain.
  • Pemeriksaan kolonoskopi atau sistoskopi , untuk mendeteksi apabila kanker telah menyebar ke bagian saluran pencernaan dan kandung kemih

Terapi atau Penanganan Endometrium                   

Pilihan terapi atau penangan kanker endometrium akan bergantung pada karakteristik kanker, misalnya stadium, usia pasien, dan kondisi umum lainnya (adanya penyakit penyerta atau tidak).

  • Operasi adalah terapi standar untuk kanker endometrium yang belum menyebar. Untuk kanker endometrium stadium awal, operasi yang dilakukan adalah dengan pengangkatan uterus, serviks, ovarium, tuba falopii, serta nodus limfa dan jaringan lain yang dicurigai terdapat sel kanker. Operasi ini disebut sebagai histerektomi dengan bilateral salpingo-ooforektomi. Melalui teknik ini, kanker dapat dicegah untuk tumbuh kembali. Selesai menjalani operasi ini, perempuan tidak akan dapat kembali dan akan mengalami menopause lebih awal (apabila belum menopause).
  • Radiasi merupakan terapi pilihan untuk kasus kanker endometrium yang telah menyebar diluar uterus untuk mengontrol penyebaran sel kanker. Pada beberapa kondisi, dokter akan menyarankan radiasi setelah operasi untuk mencegah kekambuhan. Atau dilakukan sebelum operasi untuk mengecilkan tumor agar pengangkatan dapat lebih mudah.
  • Kemoterapi, direkomendasikan kepada pasien dengan kanker stadium lanjut atau terjadi kekambuhan kanker dan telah menyebar ke bagian tubuh lain.
  • Terapi hormon dilakukan melalui pemberian obat yang dapat mempengaruhi kadar hormon pada tubuh. Pilihan terapi hormon diberikan pada kasus kanker endometrium stadium lanjut. Pilihan terapi hormon dapat berupa obat untuk meningkatkan kadar progesterone melalui pemberian progestin sintetik untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker. Pilihan lainnya adalah dengan pemberian obat yang dapat menurunkan kadar hormon estrogen dalam tubuh sehingga menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker yang bergantung pada kadar estrogen untuk pertumbuhannya
  • Perawatan pendukung (paliatif) adalah perawatan yang berfokus pada pertolongan untuk meredakan nyeri dan gejala serius lainnya bersamaan dengan terapi utama. Tujuannya adalah agar pasien dapat merasa lebih baik dan kualitas kehidupannya dapat meningkat selama masa perawatan

Apabila kondisi pasien tidak cukup sehat untuk menjalani operasi, terapi radiasi dapat menjadi pilihan. Terdapat dua pilihan terapi radiasi, yaitu terapi radiasi sinar eksternal dan brachytherapy. Terapi radiasi sinar eksternal dilakukan dengan memancarkan sinar X dari luar tubuh pada titik spesifik tubuh yang terdapat sel kanker.

Sedangkan pada brachytherapy, terapi dilakukan dengan menempatkan alat berisi sinar radiasi (berupa biji, kawat, atau silinder kecil) ke dalam vagina atau uterus untuk beberapa waktu. 

Melalui metode ini, radiasi dilakukan di dalam tubuh sehingga dokter dapat menggunakan radiasi dosis tinggi dan sedikit efek samping pada jaringan sehat lainnya. Pilihan terapi ini biasanya dilakukan setelah operasi kanker stadium awal dan sebagai pilihan kombinasi dengan kemoterapi untuk kanker stadium lanjut

  • Kemoterapi, direkomendasikan kepada pasien dengan kanker stadium lanjut atau terjadi kekambuhan kanker dan telah menyebar ke bagian tubuh lain.
  • Terapi hormon dilakukan melalui pemberian obat yang dapat mempengaruhi kadar hormon pada tubuh. Pilihan terapi hormon diberikan pada kasus kanker endometrium stadium lanjut. Pilihan terapi hormon dapat berupa obat untuk meningkatkan kadar progesterone melalui pemberian progestin sintetik untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker. Pilihan lainnya adalah dengan pemberian obat yang dapat menurunkan kadar hormon estrogen dalam tubuh sehingga menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker yang bergantung pada kadar estrogen untuk pertumbuhannya
  • Perawatan pendukung (paliatif) adalah perawatan yang berfokus pada pertolongan untuk meredakan nyeri dan gejala serius lainnya bersamaan dengan terapi utama. Tujuannya adalah agar pasien dapat merasa lebih baik dan kualitas kehidupannya dapat meningkat selama masa perawatan

11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2017). Understanding Endometrial Cancer – the Basics. (https://www.webmd.com/cancer/understanding-endometrial-cancer-basics)
Delgado, A. Healthline (2016). Endometrial Cancer (Cancer of the Uterine Endometrium). (https://www.healthline.com/health/endometrial-cancer)
Mayo Clinic (2018). Diseases and Conditions. Endometrial Cancer. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/endometrial-cancer/symptoms-causes/syc-20352461)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app