Obat Pengencer Darah: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 23, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit

Mungkin sekilas agak menakutkan ketika mendengar istilah "obat pengencer darah". Memang bisa ya darah diencerkan? Bukannya memang sudah encer? Mungkin itu yang ada di pikiran kita, namun bagi orang yang memiliki penyakit tertentu itu sudah tidak asing lagi.

Obat pengencer darah adalah obat yang berfungsi mencegah pembekuan darah di dalam pembuluh darah. Di mana ketika darah membeku, maka itu akan menghambat aliran darah sehingga dapat berakibat fatal, contohnya pada kasus penyakit jantung koroner.

Lebih lanjut, di sini akan kita bahas bagaimana obat pengencer darah bekerja, siapa yang memerlukannya, efek sampingnya, dan adakah jenis obat yang alami.

Mengenal Obat Pengencer Darah

Dalam istilah medis, obat pengencer darah disebut antikoagulan atau secara harfiah diartikan sebagai obat antipembekuan. Ada berbagai bentuk sediaan obat  pengencer darah yaitu obat yang diminum secara oral dan obat suntik secara intravena.

Obat pengencer darah sangat berguna, pasalnya gumpalan darah akan berbahaya karena dapat menghentikan aliran darah ke jantung, paru-paru, atau otak sehingga menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Bagaimana cara kerja Obat Pengencer Darah?

Beberapa obat pengencer darah bekerja dengan cara mencegah sel-sel darah untuk saling menempel di pembuluh darah vena dan arteri. Ada juga yang berfungsi untuk memperpanjang jumlah waktu yang dibutuhkan darah untuk membeku.

Siapa yang memerlukan Obat Pengencer Darah ini?

Obat pengencer darah harus digunakan ketika dokter yang merekomendasikan. Umumnya diperuntukkan bagi mereka yang didiagnosis dengan berbagai bentuk penyakit jantung, termasuk penyakit katup jantung dan irama jantung yang tidak teratur dan jantung koroner.

Adapun contoh obat antikoagulan yang dimaksud antara lain:

  • Warfarin
  • Enoxaparin
  • Heparin

Apakah ada interaksi obat?

Tidak semua obat pengencer darah akan berinteraksi dengan zat yang sama, tetapi sejumlah makanan, jamu, dan obat-obatan tertentu dapat berinteraksi dengan obat pengencer darah sehingga harus dipantang selama penggunaannya.

  • Vitamin K. Vitamin K adalah nutrisi yang dapat menghambat efek dari beberapa antikoagulan, seperti warfarin. Konsumsi vitamin K dalam jumlah kecil mungkin masih diperbolehkan. Contoh sayuran yang mengandung vitamin K dalam kadar sedang - tinggi meliputi: kubis, brokoli, asparagus, selada, bayam, sawi hijau, lobak hijau.
  • Herbal. Pasien penyakit jantung yang mengambil obat antikoagulan harus menggunakan suplemen herbal dengan hati-hati. Beberapa herbal mengganggu aktivitas anti-pembekuan darah dan bahkan akan meningkatkan efek pengencer darah sehingga dapat meningkatkan waktu perdarahan atau risiko perdarahan. Konsultasikan dengan ahli jantung atau dokter sebelum menggunakan suplemen herbal berikut ini: kamomil, echinacea, cengkeh, licorice, ginseng, gingko biloba.
  • Obat. Jika Anda hendak menggunakan obat resep dan obat bebas maka harus berhati-hati. Berbagai antibiotik, obat anti-jamur, dan penghilang rasa sakit dapat meningkatkan risiko perdarahan. Obat lain termasuk pil KB dapat mengurangi efek antikoagulan dan meningkatkan risiko mengembangkan bekuan darah.

Efek samping Obat Pengencer Darah

Efek samping dari obat pengencer darah dapat terjadi pada beberapa individu. Pendarahan adalah reaksi yang paling umum terjadi dan bentuknya bisa bermacam-macam sebagai berikut:

  • Pendarahan berat
  • Air seni berubah warna menjadi merah
  • Mimisan
  • Gusi berdarah
  • Perdarahan yang tak kunjung berhenti setelah terluka.

Efek samping lainnya termasuk:

  • Pusing
  • Kelemahan otot
  • Rambut rontok
  • Ruam

Sebelum menggunakan obat pengencer darah, dokter akan mempertimbangkan dengan teliti apakah manfaat lebih besar dari efek sampingnya.

Pengencer Darah alami

Mungkin ada pertanyaan, adakah pengecer darah yang alami dengan efek samping yang minimal? Ada banyak jenis makanan berupa buah dan sayur yang biasanya Anda makan mungkin memiliki sifat antikoagulan alami. Sebagai contoh, bawang putih, jahe, biji seledri, dan adas manis, semua memiliki efek pengencer darah kumarin yang berarti bahwa dapat mencegah darah dari pembekuan.

Makanan kaya vitamin E juga merupakan jenis pengencer darah alami. Contoh makanan yang kaya vitamin E meliputi sejumlah minyak nabati seperti minyak zaitun, bunga matahari, kedelai, dan gandum.

Makanan lain yang kaya vitamin E antara lain: Bayam, tomat, mangga, kiwi, selai kacang, kacang almond, biji bunga matahari, dan brokoli. Baca juga: Sumber Makanan yang Mengandung Vitamin E

Makanan pengencer darah yang alami ini dapat bermanfaat untuk kesehatan jantung, tetapi harus dikonsumsi dengan hati-hati. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi makanan antikoagulan alami jika saat ini Anda juga sedang menggunakan obat pengencer darah untuk mengontrol penyakit jantung Anda.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Blood thinners for heart disease: What they do, side effects, and risks. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/327165.php)
Blood Thinners: Uses, Side Effects, and Drug Interactions. Healthline. (https://www.healthline.com/health/heart-disease/blood-thinners)
Blood Thinners: Benefits, Risks, & How They Prevent Blood Clots. WebMD. (https://www.webmd.com/dvt/dvt-treatment-tips-for-taking-heparin-and-warfarin-safely)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app