Alzheimer - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 12, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Apr 29, 2019 Waktu baca: 4 menit

Penyakit Alzheimer adalah gangguan otak secara progresif dan ireversibel yang secara perlahan-lahan menghancurkan memori (daya ingat) dan kemampuan berpikir, dan akhirnya mengganggu kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas sederhana sehari-hari. Pada kebanyakan orang dengan penyakit Alzheimer, gejala pertama muncul di pertengahan usia 60-an.

Alzheimer merupakan penyakit yang menjadi penyebab tersering demensia pada manula. Demensia adalah hilangnya fungsi kognitif; pemikiran, mengingat, dan penalaran serta kemampuan berperilaku sedemikian rupa sehingga mengganggu kehidupan atau aktifitas seseorang sehari-hari.

Demensia muncul dalam berbagai tahapan; mulai dari yang ringan, ketika hanya sedikit fungsi otak yang terganggu dan baru saja dimulai, bisa berlanjut ke tahap yang paling parah, ketika seseorang sudah tidak bisa mandiri lagi dan harus bergantung sepenuhnya pada orang lain untuk kegiatan sederhana sehari-hari.

Penyakit Alzheimer ini dinamai oleh Dr Alois Alzheimer. Pada tahun 1906, Dr Alzheimer melihat perubahan dalam jaringan otak dari seorang wanita yang telah meninggal karena penyakit mental yang tidak biasa. Gejala yang dialaminya termasuk kehilangan memori, masalah bahasa, dan perilaku tak terduga. Setelah dia meninggal, Dr Alzheimer memeriksa otaknya dan menemukan banyak gumpalan abnormal (sekarang disebut plak amiloid) dan bundel serat kusut (sekarang disebut neurofibrillary, atau tau, kusut).

Adanya plak dan tau di otak ini masih dianggap sebagai tanda utama penyakit Alzheimer. Tanda lainnya adalah hilangnya hubungan antara sel-sel saraf (neuron) di otak. Kita tahu bahwa neuron mengirimkan pesan antar neuron satu dengan yang lainnya di dalam otak kita, dan menyalurkan sinyal dari otak ke otot dan organ-organ tubuh, hal ini tidak berjalan lancar pada penyakit alzheimer.

Kenali Gejala Alzheimer

Gangguan memori adalah salah satu tanda pertama kerusakan kognitif yang terkait dengan penyakit Alzheimer. Secara umum, orang yang memiliki gangguan memori ringan disebut sebagai gangguan kognitif ringan atau mild cognitive impairment (MCI). Pada MCI, orang tersebut memiliki masalah memori lebih berat dari normal sesuai standar usianya, tetapi gejalanya tidak sampai mengganggu kehidupan sehari-hari. Orang tua dengan MCI memiliki risiko lebih besar untuk mengembangkan Alzheimer. Jika penyakit alzheimer sudah terjadi maka gangguan memori akan menganggu kehidupan sehari-hari.

Gejala pertama dari Alzheimer bervariasi dari orang ke orang. Bagi kebanyakan orang, gejala awal bisa berupa ganggaun memori, tetapi sebagian lainnya yang pertama muncul justru aspek non-memori, seperti masalah pada pengucapan kata-kata, visi / masalah tata ruang, dan gangguan penalaran atau penilaian.

Apa bedanya dengan lupa biasa?

Menjadi hal yang normal jika seseorang sesekali lupa terhadap sesuatu. Semakin bertambahnya usia, maka semakin menurun kemampuan seseorang dalam mengingat kata-kata atau nama, atau lupa meletakkan sesuatu. Lupa sesekali tidak selalu menunjukkan demensia ataupun alzheimer.

Pikun atau demensia yang disebabkan oleh alzheimer akan menunjukkan lupa yang tak wajar, seperti tidak mengenali wajah ataupun nama yang sebelumnya sudah akrab, kesulitan melakukan tugas umum (seperti menggunakan telepon atau jalan pulang ke rumah), atau tidak mampu mengingat informasi baru saja diberikan.

Penyebab Alzheimer

Para ilmuwan belum sepenuhnya memahami apa yang menjadi penyebab penyakit Alzheimer pada kebanyakan orang. Penyakit Alzheimer yang menyerang orang muda, biasanya disebabkan oleh mutasi genetik. Sedangkan Alzheimer pada orang tua pada umumnya muncul dari serangkaian perubahan otak kompleks yang terjadi selama beberapa dekade.

Penyebab alzheimer merupakan kombinasi genetik, faktor lingkungan, dan gaya hidup. Meskipun penyebabnya belum sepenuhnya dipahami, tetapi efeknya pada terlihat otak jelas. Pada Alzheimer terjadi kerusakan atau bahkan terbunuhnya sel-sel otak.

Otak yang terkena penyakit Alzheimer memiliki jumlah sel-sel saraf yang lebih sedikit dan hubungan antar sel saraf juga lebih sedikit, bahkan sel-sel yang masih hidup lebih sedikit daripada otak sehat. Kondisi inilah yang menyebabkan ukuran otak menjadi menyusut dan tentu saja fungsinya juga mengalami penurunan secara signifikan.

Gejala Alzheimer

Gejala-gejala awal yang paling sering umum terjadi adalah:

  • Lupa dengan nama benda atau tempat,kejadian atau pembicaraan yang baru dialami.
  • Lupa menyuruh abrang atau salah menaruh barang
  • Lupa cara menggunakan suatu barang.
  • Kesulitan dalam menulis.
  • Sering mengulang pertanyaan yang sama.
  • Depresi.
  • Sulit beradaptasi dengan perubahan atau lingkungan baru.
  • Lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur, duduk, atau menonton televisi daripada mengobrol dengan keluarga atau bersosialisasi.

Gejala-gejala tahap menengah yang sering terjadi adalah:

  • Sulit mengingat nama anggota keluarga atau teman.
  • Sulit berkomunikasi
  • Moody
  • Gelisah dan temas
  • Kesulitan mengatur waktu dan memecahkan masalah.
  • Halusinasi

Gejala-gejala tahap akhir yang sering terjadi adalah:

Diagnosis Alzheimer

Dokter menggunakan beberapa metode dan alat-alat khusus untuk membantu menentukan apakah seseorang yang mengalami masalah memori ternyata menderita "Demensia Alzheimer" atau mungkin Demensia akibat penyakit lainnya.

Untuk mendiagnosis Alzheimer, dokter dapat melakukan hal-hal berikut ini:

  • Meminta keterangan dari anggota keluarga atau orang serumah mengenai kesehatan secara keseluruhan, masalah medis masa lalu, kemampuan pasien dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, perubahan perilaku dan kepribadian.
  • Tes perilaku memori, pemecahan masalah, perhatian, menghitung, dan bahasa
  • Melakukan tes medis standar, seperti tes darah dan urine, untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab lain
  • Melakukan scan otak, seperti computed tomography (CT scan), magnetic resonance imaging (MRI), atau positron emission tomography (PET), untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain.

Berbagai jenis pemeriksaan ini akan diulang untuk memberikan dokter informasi tentang bagaimana memori seseorang dan fungsi kognitif lainnya berubah dari waktu ke waktu.

Pengobatan Alzheimer

Penyakit Alzheimer adalah masalah yang kompleks, dan tidak mungkin dengan hanya menggunakan salah satu obat atau intervensi dapat berhasil mengobatinya. Pendekatan saat ini fokus pada membantu penderita mempertahankan fungsi mental, mengelola gejala perilaku, dan memperlambat atau menunda gejala penyakit. Para peneliti berharap bisa mengembangkan terapi yang menargetkan mekanisme genetik, molekuler, dan seluler tertentu sehingga penyebab sebenarnya dari penyakit ini dapat dihentikan atau dicegah.

Beberapa jenis obat Alzheimer yang sering digunakan termasuk: Cholinesterase inhibitors dan Memantine, disamping itu diperlukan juga pengelolaan lingkungan sekitar, latihan fisik, dan aspek nutrisi.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Alzheimer Disease: Practice Essentials, Background, Anatomy (https://emedicine.medscape.com/article/1134817-overview#a1)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app