Rabun Senja - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 17, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 4 menit

Anda mungkin sudah sering mendengar mengenai rabun jauh atau mata minus, rabun dekat, hingga mata silinder atau astigmatisma. Namun, apakah Anda sudah tahu tentang rabun senja? Beda dengan gangguan penglihatan lainnya, kondisi ini menyebabkan seseorang tidak mampu melihat benda-benda dengan jelas setiap sore menjelang malam hari.

Apa itu rabun senja?

Rabun senja (nyctalopia) adalah gangguan penglihatan dimana seseorang tidak mampu melihat dengan baik saat sore menjelang malam hari atau saat penerangan mulai meredup. Rabun senja sering dialami oleh para pengendara kendaraan yang usianya sudah tua, tapi bisa juga terjadi di semua usia.

Meskipun disebut sebagai rabun senja, tidak berarti bahwa seseorang benar–benar tidak bisa melihat saat sore menjelang malam hari. Kebanyakan orang yang mengalami nyctalopia sulit untuk membedakan antara objek satu dengan lainnya saat malam hari. Mereka hanya bisa melihat halo (lingkaran cahaya) di sekeliling lampu atau sumber cahaya lainnya saat malam hari.

( ! ) Rabun senja bisa sangat berbahaya, ketika seseorang yang tidak bisa melihat dengan baik saat gelap melakukan kegiatan menyetir. Lampu sorot dari mobil yang berlawanan arah dan lampu jalan raya bisa membuat penglihatannya menjadi kabur dan membuat kesulitan untuk menyetir dengan aman.

Mengenai rabun senja

Penyebab

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab rabun senja atau nyctalopia, antara lain:

  • Usia. Saat bertambah usia, pupil mata tidak bisa berdilatasi atau melebar saat gelap dengan maksimal. Hal ini bisa mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke mata kita. Pertambahan usia juga membuat kornea mata menjadi sedikit lebih terang, sehingga jumlah cahaya yang masuk ke mata jadi meningkat. Hal–hal ini dapat semakin menyulitkan seseorang untuk membedakan objek saat malam hari.
  • Presbiopi. Presbiopi menyebabkan mata jadi sulit fokus dan mengatur perubahan cahaya yang masuk ke mata. Presbiopi juga bisa menyebabkan orang tua mengalami kesulitan saat menyetir di malam hari atau hujan.
  • Glaukoma. Glaukoma adalah peningkatan tekanan pada mata yang bisa menyebabkan gangguan pada penglihatan perifer. Tanpa penglihatan perifer, mata sulit untuk melihat segala hal di sekeliling anda, terutama saat menyetir.
  • Katarak. Katarak merupakan kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan pandangan jadi kabur. Hal ini menyebabkan mata sulit untuk melihat objek dengan jelas. Katarak bisa menghambat penglihatan saat menyetir di malam hari.
  • Retinopati diabetik. Penyakit ini melibatkan bagian belakang mata karena penyakit diabetes (kencing manis). Retinopati diabetik bisa menyebabkan kehilangan penglihatan yang cukup parah. Kondisi ini pula yang menjadi penyebab utama kebutaan akibat gangguan retina pada orang dewasa usia 20-64 tahun.
  • Retinitis pigmentosa. Retinitis pigmentosa terjadi akibat akumulasi pigmen gelap dalam retina, sehingga menyebabkan terbentuknya tunnel vision (penglihatan terbatas seperti terowongan). Kondisi ini seringnya mempengaruhi individu berusia di bawah 30 tahun. Memburuknya penglihatan pada malam hari adalah salah satu gejala awal dari retinitis pigmentosa.
  • Defisiensi (kekurangan) nutrisi. Defisiensi vitamin A and zinc juga bisa berkontribusi terhadap terjadinya rabun senja. Walaupun jarang terjadi, kekurangan asupan vitamin A dalam makanan bisa mempengaruhi penglihatan saat malam hari. Zinc membantu tubuh untuk menyerap vitamin A sehingga tanpa zinc, penyerapan vitamin A menjadi tidak terlalu efektif.
  • Paparan sinar matahari. Tanpa perlindungan mata yang tepat, paparan sinar matahari bisa menyebabkan gangguan penglihatan saat malam hari yang bersifat sementara, yaitu kurang lebih dua hari. Penggunaan kacamata hitam yang melindungi diri dari sinar UVA dan UVB bisa mencegah rabun senja akibat hal ini.
  • Komplikasi akibat operasi mata LASIK. Meskipun jarang terjadi, pasien yang menjalani operasi mata LASIK bisa mengalami gangguan penglihatan saat malam hari pasca operasi. Keluhan utama yang paling sering terjadi adalah melihat sinar yang menyilaukan atau halo di sekitar cahaya/ lampu di malam hari.
  • Pengobatan glaukoma yang bekerja untuk mengecilkan pupil.

Gejala

Rabun senja bukanlah sebuah diagnosis penyakit yang berdiri sendiri, melainkan sebuah gejala yang disebabkan oleh kondisi medis atau masalah tertentu. Nyctalopia biasanya terjadi akibat adanya gangguan di retina mata.

Tanda dan gejala rabun senja juga sebetulnya tergantung dari penyebabnya masing-masing. Secara umum, gejala rabun seja meliputi:

Jika Anda merasa kesulitan membedakan objek saat malam hari atau jika anda melihat halo di sekitar cahaya/ lampu dalam kegelapan, segera periksakan diri ke dokter matar. Hal ini mungkin menjadi gejala awal dari kondisi mata yang lebih serius. Diagnosis yang diketahui lebih awal sangat membantu untuk menyelamatkan penglihatan anda.

Pencegahan rabun senja

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, rabun senja bukanlah penyakit yang berdiri sendiri. Gangguan penglihatan ini umumnya merupakan gejala yang disebabkan oleh penyakit lain yang menyertainya.

Untuk mencegah rabun senja, yang terpenting adalah menjaga pola hidup sehat. Salah satunya dengan menghindari makan makanan manis supaya tidak terkena diabetes. Diabetes bisa meningkatkan risiko retinopati diabetik yang berkembang menjadi rabun senja.

Selain itu, memakai kacamata hitam juga dapat membantu mencegah terjadinya rabun senja. Kacamata hitam akan melindungi mata dengan membatasi jumlah cahaya yang masuk ke mata. Hal ini pula yang akan melindungi mata dari sinar UVA dan UVB sehingga Anda terhindar dari rabun senja.

Pengobatan rabun senja

Pengobatan rabun senja tergantung dari penyebabnya masing-masing. Bila disebabkan oleh gangguan optik atau obat glaukoma, maka dokter mungkin akan menyarankan Anda menggunakan kacamata khusus.

Lain halnya jika rabun senja disebabkan oleh katarak, maka operasi katarak adalah pilihan terbaik. Operasi katarak bertujuan untuk memperbaiki penglihatan pasien secara keseluruhan supaya bisa melihat di malam hari.

Jika retinopati diabetik menjadi penyebabnya, maka upaya yang dilakukan adalah dengan mengendalikan kadar gula dalam darah. Gula darah dapat dikendalikan melalui obat–obatan dan makanan yang bisa mencegah berkurangnya penglihatan.

Sementara jika penyakit retina yang menjadi penyebab rabun senja, maka pengobatannya bisa jadi lebih rumit. Hal ini tergantung dari tipe penyakitnya, sehingga perlu diobservasi lebih lanjut oleh dokter spesialis mata, terutama subspesialis retina.


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2017). What Is Keratoconus? (https://www.webmd.com/eye-health/qa/what-is-keratoconus)
WebMD (2016). What Is Glaucoma? (https://www.webmd.com/eye-health/glaucoma-eyes)
MedicineNet (2016). Medical Definition of Night Blindness. (https://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=6441)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app