Rabun Jauh - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 7, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 4 menit

"Jangan baca buku dekat-dekat, nanti matanya sakit. Nanti pakai kacamata minus, lho!" Anda mungkin pernah mendengar anjuran tersebut dari orangtua maupun orang terdekat Anda. Penyakit mata minus memang dapat disebabkan oleh kebiasaan melihat suatu benda dari jarak dekat terlalu lama. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan rabun jauh atau miopi.

Apa itu rabun jauh?

Rabun jauh disebut juga dengan miopia. Rabun jauh adalah kondisi yang menyebabkan penderita tidak dapat melihat objek dengan jelas, terutama yang letaknya jauh. Namun, penderita rabun jauh justru masih bisa melihat objek dekat dengan lebih jelas. Rabun jauh juga termasuk salah satu gangguan refraksi yang ada pada mata.

Rabun jauh dapat dialami oleh siapa pun di segala usia. Namun, gangguan penglihatan ini biasanya dialami oleh anak-anak usia sekolah sampai remaja.

Gejalanya juga bisa terjadi pada siapa pun dan semua usia, namun biasanya dialami oleh anak-anak usia sekolah sampai remaja. Penderita rabun jauh sendiri tidak membutuhkan penanganan khusus, tapi tetap perlu diobati.

Sebab bagaimanapun, mata adalah organ penting yang mendukung aktivitas Anda. Ketika mata tidak dapat melihat dengan jelas, maka secara otomatis proses penglihatan dan aktivitas Anda akan ikut terganggu.

Mengenal rabun jauh

Penyebab

Dalam kondisi normal, kornea memiliki ukuran dan bentuk tertentu yang memungkinkan cahaya masuk dan fokus tepat di bagian retina. Sedangkan pada penderita rabun jauh, kornea menjadi lebih pipih dan panjang dari kornea normal. Akibatnya, cahaya menjadi tidak fokus pada retina tapi pada satu titik yang ada di depan retina.

Selain ukuran kornea, penyebab rabun jauh lainnya juga dapat terjadi akibatadanya kerusakan refraksi pada mata. Kondisi ini menyebabkan lapisan kornea jadi tidak mulus. Cahaya yang masuk tidak bisa dibiaskan secara normal dan hanya akan fokus di depan retina. Pandangan jarak jauh berubah menjadi lebih kabur atau tidak jelas.

Kerusakan refraksi pada mata biasanya dipicu oleh 2 faktor, yaitu pengaruh lingkungan sampai faktor keturunan.

Gejala

Tanda dan gejala rabun jauh di antaranya:

  • Pandangan kabur saat melihat objek yang jaraknya jauh
  • Cenderung menyipitkan mata atau menutup salah satu mata supaya bisa melihat benda dengan jelas
  • Sakit kepala akibat mata lelah
  • Sulit melihat saat mengendarai kendaraan, terutama di malam hari.

Sementara itu, gejala rabun jauh pada anak dapat diamati dengan lebih jelas, meliputi:

  • Duduk lebih dekat saat menonton TV atau melihat papan tulis
  • Berkedip berlebihan
  • Sering mengucek mata

Bila Anda atau anak Anda mulai mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter mata terdekat.

Pencegahan rabun jauh

Sebelum Anda mengalami rabun jauh, ada baiknya untuk melakukan pencegahan. Meskipun tidak bisa dicegah sepenuhnya, ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan supaya mata tetap terlindungi, yaitu:

  • Menggunakan kacamata hitam saat di luar rumah, supaya tetap terlindungi dari sinar matahari.
  • Periksa mata secara rutin.
  • Gunakan kacamata sesuai kondisi mata, bila diperlukan.
  • Jalani pola hidup sehat, contohnya dengan makan makanan tinggi vitamin A untuk kesehatan mata.
  • Kendalikan risiko penyakit kronis, seperti hipertensi dan diabetes.
  • Batasi waktu main game, handphone, atau menonton TV untuk mencegah rabun jauh.

Pengobatan rabun jauh

Guna mendeteksi kemungkinan rabun jauh, cara terbaiknya adalah lakukan pemeriksaan mata secara rutin. Dokter spesialis mata atau ahli kacamata akan melakukan prosedur sebagai berikut:

  • Mengukur ketajaman visual mata, dengan cara meminta pasien untuk menyebutkan huruf atau angka dengan ukuran yang berbeda-beda.
  • Melakukan pemeriksaan kinerja mata di antara kedua mata.
  • Mengukur tekanan yang ada di dalam bola mata.
  • Melakukan retinoskopi, untuk melihat reaksi retina terhadap cahaya.

Jika Anda memiliki gangguan penglihatan yang sudah terdeteksi, maka dokter akan mengukur jenis kacamata yang dibutuhkan oleh penderita. Mulai dari mengukur axis, shperis, dan silinder.

Pada pasien yang menderita rabun jauh, spheris akan menunjuk pada angka negatif. Semakin tinggi angka negatif, maka kondisi rabun jauh yang dialami akan semakin parah.

Tingkat keparahan dari penderita rabun jauh bisa berbeda-beda. Nah, untuk mengatasi rabun jauh itu sendiri, semua tergantung dari usia, kondisi kesehatan pasien, dan tingkat keparahan rabun jauh.

Berikut ini beberapa pengobatan yang dapat dilakukan terhadap kasus rabun jauh, yaitu:

Penggunaan kacamata atau lensa kontak

Untuk rabun jauh yang tergolong ringan, dokter biasanya menyarankan penggunaan kacamata. Jenisnya pun disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan masing-masing pasien. Yang terpenting, pastikan kacamata selalu dalam kondisi bersih supaya terhindar dari infeksi mata.

Operasi sinar laser

Dokter mungkin juga akan melakukan operasi sinar laser bila kondisi rabun jauh tergolong cukup parah. Operasi sinar laser digunakan untuk membakar sebagian kecil dari kornea supaya lengkungan normal kembali. Sebanyak 90% pasien sudah merasakan perubahan yang sangat signifikan akibat jenis operasi ini.

Implantasi lensa buatan

Implantasi lensa buatan umumnya dilakukan untuk kasus rabun jauh yang sangat parah atau tidak bisa ditangani lagi dengan cara operasi laser. Prosedur ini dilakukan dengan cara memasukkan lensa buatan tanpa mengeluarkan lensa mata asli. Ini artinya, lensa mata yang asli tidak serta merta diganti dengan lensa buatan.

Akan tetapi, implantasi lensa buatan dapat memicu komplikasi pada sebagian penderita. Komplikasi tersebut berupa penggelapan kapsul posterior, glaukoma, katarak, penggeseran retina, dan penurunan kemampuan melihat pada malam hari.


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Roth, E. Healthline (2016). Nearsightedness (Myopia). (https://www.healthline.com/health/nearsightedness)
Mayo Clinic (2015). Diseases Conditions. Nearsightedness. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/nearsightedness/symptoms-causes/syc-20375556)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app