Nausea - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 25, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 4 menit

Apa itu Mual?

Mual merupakan suatu rasa ketidak-nyamanan yang terjadi pada area perut atas, dan adanya keinginan untuk muntah

Namun, mual belum tentu selalu diikuti dengan terjadinya muntah. Mual dan muntah adalah 2 kejadian yang berbeda. 

Mual terakit dengan pengalaman yang sifatnya subjektif, pasien menyatakan bahwa dirinya merasakan suatu rasa yang digambarkan seperti “seolah – olah akan muntah”. Sedangkan, muntah adalah kondisi atau peristiwa fisik yang spesifik, berupa pengosongan secara voluntar atau involuntar isi lambung melalui mulut.

Penyebab dari kondisi Mual bervariasi, tergantung dari sumber penyebab yang mendasari terjadinya permasalahan kesehatan tersebut, yaitu:

  • Gastroenteritis. Suatu infeksi dari perut yanggt;dapat disebabkan oleh karena bakteri ataupun virus. Kondisi ini merupakan kondisi yang paling sering ditemukan terkait dengan mual
  • Motion sickness. Pada kebanyakan kasus, penderita biasanya mengalami kondisi pusing, mual, muntah, berkeringat dingin, dan lemas pada saat sedang dalam perjalanan (dengan kendaraan mobil, kapal, pesawat, dsb)
  • Vertigo. Sensasi yang dirasakan seseorang bahwa di sekitarannya terasa berputar, terjadinya tiba – tiba
  • Morning sickness. Mual yang dapat terjadi pada wanita pada awal kehamilannya
  • Apendisitis (Radang Usus Buntu). Merupakan suatu peradangan dari apendiks

Selain kondisi tersebut, ada beberapa kondisi kesehatan lain yang dapat memunculkan suatu “mual” sebagai tanda dan gejalanya, yaitu penyakit asam lambung, migrain, efek samping penggunaan obat, penyakit tukak lambung, hepatitis, infeksi kandung kemih, infeksi ginjal, bulimia, gangguan pada jantung atau serangan jantung, efek samping tindakan kemoterapi, efek anestesi general, kondisi keracunan makanan, terapi radiasi, efek cedera padagt;tumor otak, adanya tumor otak, efek samping tindakan operasi tertentu, batu ginjal, hernia, batu pada kandung empedu, dan tinggi rendahnya suatu kadar gula dalam darah juga dapat menimbulkan suatu “mual”. 

Perlu diketahui juga, bila pada keadaan banyak makan, reaksi terhadap suatu bau – bauan tertentu, dan efek konsumsi minum keras juga dapat menimbulkan suatu sensasi “mual”.

Tanda dan gejala Mual

Perlu diketahui, tanda dan gejala yang dapat timbul dari mual adalah adanya suatu sensasi “seperti ingin muntah”. Tanda dan gejala yang dirasakan pasien seperti “mual” ini, merupakan suatu pemeriksaan yang masuk dalam anamnesa. 

Pemeriksaan anamnesa sendiri bersifat subjektif, yaitu hanya pasien yang dapat merasakannya. Sehingga, dalam penegakkan suatu diagnosa tetap memerlukan pemeriksaan bersifat objektif, yaitu berdasarkan hasil pemeriksaan dan bukti nyata keterkaitan tanda dan gejala dan penilaian dokter adalah dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang terkait.

Pemeriksaan yang diperlukan apabila Mual

Mual merupakan kondisi yang harus diperiksakan secara langsung ke dokter untuk dapat memastikan apakah sumber penyebab penyakit yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa pemeriksaan yang mungkin dapat dilakukan seorang dokter bila Anda mengalami kondisi Mual ini, yaitu:

  • Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik yang biasa dilakukan adalah tanda – tanda vital, termasuk pemeriksaan fisik yang terkait dengan kondisi kesehatan yang mendasari terjadinya sensasi mual
  • Pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang dapat saja dilakukan bilamana mual yang Anda alami mengarah kepada suatu kondisi kesehatan tertentu. Misalnya seperti pada kasus peradangan usus buntu, maka biasanya dokter yang memeriksa Anda akan merekomendasikan pemeriksaan tambahan berupa USG, bisa saja pemeriksaan laboratorium darah rutin, dan pemeriksaan terkait lainnya

Anda tidak perlu khawatir. Tentunya, pemeriksaan yang nantinya direkomendasikan pada saat pemeriksaan langsung dengan dokter akan disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Cara mengatasi Mual

Pengobatan sensasi mual biasanya disesuaikan juga dengan kondisi dasar yang menyebabkan timbulnya suatu mual. Untuk pengobatan untuk “mual” itu sendiri dapat dilakukan dengan pengobatan, selain itu bisa juga dengan melakukan cara berikut:

  • Makanlah secara perlahan – lahan
  • Seusai makan, jangan langsung berbaring
  • Saat “mual” muncul, maka makanlah dalam konsistensi yang lunak agar lebih mudah dicerna
  • Hindari terlalu banyak aktifitas dulu
  • Istirahat yang cukup
  • Tetap jaga asupan cairan untuk mencegah terjadinya suatu kondisi dehidrasi.
  • Dapat konsumsi yang manis – manis untuk menggantikan bilamana terjadi penurunan dalam kadar glukosa dalam darah, namun sebaiknya dilakukan dulu pengukuran terkait dengan kadar glukosa dalam darah
  • Hindari mencium bau – bauan yang dirasa kurang sedap atau menyengat
  • Makan makanan yang mengandung garam. Hati – hati bila Anda seorang yang memiliki penyakit hipertensi
  • Untuk wanita hamil yang mengalami suatu mual, sebaiknya hindari faktor apapun yang memicu sensasi mual tersebut
  • Ketahui benar bagaimana suatu prosedur tindakan di rumah sakit bilamana ada suatu rekomendasi dari dokter mengenai permasalahan kesehatan Anda
  • Bila sedang dalam masa perawatan inap, maka sebaiknya utarakan rasa “mual” tersebut kepada dokter, sehingga bilamana ada beberapa obat oral, dapat saja dokter memberikan alternatif obat suntik sebagai solusi dari kondisi mual yang sedang Anda alami.

Ada beberapa obat – obatan juga yang bisa membantu meredam sensasi “mual” yang anda alami, yaitu obat anti-emetik, antagonis dopamin, kanabinoid, antagonis serotonin, anti-histamin, dan anti-kolinergik. Hindari mengobati diri sendiri tanpa adanya suatu indikasi dari dokter atas pemeriksaan terhadap diri anda, terutama bila Anda merupakan wanita yang sedang mengandung, wanita dalam masa menyusui ASI dan anak – anak.

Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan seseorang bila dirinya mulai mengalami suatu sensasi “mual” ini, antara lain seperti:

  • Hindari menggunakan kendaraan yang kiranya memicu Anda untuk “mual”
  • Hindari bau – bauan yang menyengat
  • Hindari kondisi panas dan lembab
  • Hindari makanan pedas, asam, tinggi lemak / minyak
  • Hindari kafein, alkohol, dan minuman bersoda / yang mengandung “gas”
  • Hindari aktifitas fisik berat setelah makan
  • Ubahlah jadwal / pola makan anda
  • Hindari membaca / main game pada saat sedang perjalanan

Segeralah menemui dokter Anda bila belum mengalami suatu perbaikan setelah melakukan cara – cara yang sudah dijelaskan sebelumnya.


24 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vann, M. Everyday Health (2017). 4 Natural Remedies for Nausea. (https://www.everydayhealth.com/digestive-health/natural-remedies-for-nausea/)
Stephens, C. Healtline (2016). What Causes Nausea?. (https://www.healthline.com/health/nausea-and-vomiting)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app