Katarak Mata - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit

Penyakit mata katarak adalah kekeruhan lensa mata yang terjadi secara progresif, membuat orang yang terkena berangsur-angsur kehilangan penglihatan tanpa rasa sakit. Ini merupakan penyebab utama kebutaan di seluruh dunia.

Gejala katarak sering digambarkan berupa pandangan kabur, kurang jelas, dan mungkin melihat seperti adanya lingkaran cahaya saat melihat lampu atau sinar. Dokter dapat menentukan apakah memang gangguan penglihatan disebabkan oleh mata katarak dengan melakukan pemeriksaan menggunakan alat oftalmoskop. Ketika seseorang didiagnosis katarak, maka pilihan pengobatan biasanya berupa penggantian lensa dengan lensa mata buatan.

Apa Penyebab Katarak?

Tahukah Anda, bahwa katarak merupakan penyebab utama kebutaan di seluruh dunia. Hampir satu dari lima orang yang berusia antara 65 dan 74 tahun mengembangkan katarak cukup berat sehingga membuat penglihatan menurun, dan hampir satu dari dua orang yang berusia di atas 75 tahun mengalami katarak.

Katarak biasanya terjadi karena proses penuaan atau berkembang tanpa penyebab yang jelas. Namun, faktor-faktor lain yang diketahui menjadi penyebab katarak meliputi:

  • Cedera pada mata
  • Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang (seperti kortikosteroid)
  • Kontak yang terlalu lama terhadap sinar-x (seperti pada terapi radiasi ke mata)
  • Penyakit mata inflamasi dan infeksi (seperti uveitis)
  • Penyakit kronis seperti diabetes
  • Terlalu lama terpapar sinar matahari langsung
  • Gizi buruk
  • Merokok
  • Penggunaan alkohol
  • Panas dari paparan inframerah

Orang-orang yang telah memiliki katarak pada salah satu mata akan lebih mungkin untuk mangalami katarak lagi di mata sebelahnya. Bahkan terkadang katarak bisa terjadi pada kedua mata pada saat yang sama. Katarak mata juga bisa terjadi pada bayi baru lahir (katarak kongenital atau bawaan), dan anak-anak juga dapat mengembangkan katarak, biasanya sebagai akibat dari cedera atau sakit.

Lebih lanjut, bisa Anda pelajari disini: Penyebab Katarak

Ciri-ciri dan Gejala Mata Katarak

Untuk melihat dengan jelas, mata kita memiliki lensa untuk menghantarkan cahaya dengan fokus ke retina. Sayangnya, pada mata katarak, lensa mengalami kekeruhan sehingga cahanya akan dihambat dan dihamburkan sehingga menyebabkan penglihatan berkabut atau buram. Gejala awal katarak yang utama adalah penglihatan kabur. Namun terkadang, gejala pertama yang muncul adalah melihat seperti ada lingkaran cahaya ketika memandang di sekitar lampu (silau).

Gejala mata katarak lainnya yang lebih jarang yaitu penglihatan ganda, melihat warna tampak lebih kuning atau kurang tajam serta mengalami kesulitan dalam membaca karena kurangnya kemampuan untuk membedakan kontras antara terang dan gelap dari huruf yang dicetak pada halaman.

Pada jenis katarak subkapsular bagian belakang (Katarak subkapsular posterior), ketajaman penglihatan lebih buruk ketika pupil berkontraksi (misalnya, dalam cahaya terang atau selama membaca). Katarak subkapsular posterior juga lebih cenderung menyebabkan hilangnya kontras, serta munculnya lingkaran cahaya saat melihat cahaya terang atau lampu mobil saat mengemudi di malam hari.

Pada jenis Katarak Nukelar (katarak pusat), jarak penglihatan akan memburuk. Namun, penglihatan dekat mungkin pada awalnya akan lebih baik karena katarak bertindak sebagai lensa positif yang memiliki efek memusatkan cahaya. Lansia yang biasanya menggunakan kacamata untuk melihat objek yang dekat mungkin akan merasa kaget bahwa mereka dapat melihat objek yang dekat tanpa menggunakan kacamata. Sayangnya, itu hanya terjadi sementara, katarak nuklear akhirnya menghambat jalannya cahaya dan mengaburkannya sehingga penglihatan akan terganggu.

Meskipun katarak mata hampir tidak pernah menyebabkan rasa sakit, namun pada kasus yang sangat jarang lensa bisa membengkak dan membuat tekanan dalam mata menjadi meningkat (glaukoma), yang bisa begitu menyakitkan dan membahayakan.

Penegakan Diagnosis

Seorang dokter biasanya dapat mendeteksi katarak sambil memeriksa mata dengan oftalmoskop (alat genggam dengan lensa pembesar yang bisa bersinar hingga ke bagian belakang mata). Dokter dapat mengidentifikasi lokasi katarak dan sejauh mana menghambat cahaya, katarak sudah matang (matur) atau belum. Hal ini akan menentukan pentalaksanaan atau terapi.

Pengobatan Mata Katarak

Satu-satunya pengobatan yang efektif dalam menangani mata katarak adalah operasi. Tidak ada obat tetes mata ataupun obat minum yang akan membuat katarak pergi. Bahkan pada kasus yang jarang terjadi, katarak bisa menyebabkan pembengkakan pada lensa sehingga meningkatkan tekanan dalam bola mata, ini merupakan kondisi darurat medis yang secepatnya harus ditangani dengan pembedahan. Namun, operasi katarak hanya diperlukan ketika penglihatan benar-benar terganggu sehingga membuat penderitanya tidak nyaman, atau tidak dapat melakukan tugas sehari-hari.

Operasi katarak dapat dilakukan pada orang dari segala usia dan umumnya aman bahkan bagi orang dengan penyakit seperti penyakit jantung dan diabetes. Biasanya, dokter membuat sayatan kecil di mata dan menghilangkan katarak dengan memecahnya dengan USG dan mengambil potongan-potongan dari kapsul lensa (fakoemulsifikasi). Kadang-kadang dokter menggunakan laser (disebut laser femtosecond), prosedurnya meliputi membuat sayatan dan memasukkan alat ke dalam lensa lalu melembutkan katarak sehingga akan lebih mudah untuk dibuang. Ketika semua potongan katarak disingkirkan, dokter ahli bedah mata biasanya menempatkan lensa plastik atau silikon (lensa intraokuler) dalam kapsul lensa. Namun, lensa intraokular tidak selalu dapat dengan aman diterapkan. Jika penempatan lensa tidak memungkinkan, maka agar dapat melihat kembali dengan jelas pasien harus memakai kacamata tebal atau lensa kontak setelah operasi katarak.

Cara Mencegah Katarak

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah katarak sebagai berikut:

  • Konsisten menggunakan kacamata atau kacamata hitam dengan lapisan untuk menyaring sinar ultraviolet (UV) sehingga dapat melindungi mata.
  • Tidak merokok dan mengurangi konsumsi alkohol.
  • Orang dengan diabetes harus selalu menjaga agar gula darah terkontrol.
  • Diet tinggi vitamin C, vitamin A, dan zat yang dikenal sebagai karotenoid (yang terkandung dalam sayuran seperti bayam dan kangkung) dapat melindungi mata dari katarak.
  • Estrogen digunakan oleh wanita setelah menopause juga dapat melindungi, tapi estrogen tidak boleh digunakan semata-mata untuk tujuan ini.
  • Bagi yang menggunakan kortikosteroid dalam waktu panjang mungkin perlu mendiskusikan dengan dokter jika mungkin menggantinya dengan pengobatan lainnya.

13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app