Glaukoma - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 9, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit

Penyakit glaukoma merupakan penyakit mata yang menyebabkan kebutaan peringkat kedua setelah katarak dan kebutaan yang diakibatkan oleh penyakit glaukoma ini tidak bisa disembuhkan dan bersifat permanen. Penderita penyakit mata glaukoma ini tersebar luas di seluruh belahan dunia.

Pada kebanyakan kasus, penyakit glaukoma dapat dikendalikan agar tidak menimbulkan kebutaan, hanya saja sebagian besar penderita glaukoma tidak menyadari bahwa mereka sedang menderita penyakit tersebut, sehingga kebanyakan penderita yang datang berobat sudah berada dalam tahap lanjut dan proses menuju kebutaan sedang berlangsung.

Glaukoma adalah penyakit pada mata yang ditandai oleh tiga hal yang disebut dengan trias glaukoma, yaitu:

  1. Peningkatan pada tekanan intraokular (tekanan dalam bola mata)
  2. Perubahan patologis berupa kerusakan pada diskus optikus (saraf penglihatan)
  3. Defek (kelainan) pada lapang penglihatan yang khas

Berdasarkan perjalanan penyakitnya glaukoma dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

  • Glaukoma sudut terbuka : merupakan glaukoma yang paling umum, sering disebut sebagai glaukoma kronis karena penyakit glaukoma jenis ini muncul dan berkembang secara perlahan-lahan.
  • Glaukoma sudut tertutup : merupakan glaukoma yag jarang terjadi, sering disebut sebagai glaukoma akut karena penyakit glaukoma jenis ini terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kebutaan yang sifatnya permanen.

Apa Gejala Glaukoma?

Seseorang yang menderita penyakit glaukoma akan merasakan beberapa keluhan yang bervariasi dan berbeda tergantung jenis glaukoma. Secara umum gejala glaukoma adalah sebagai berikut :

  • Pada glaukoma kronik (sudut terbuka primer) : gejala yang jelas adalah penglihatan yang menyempit di tepian yang terjadi secara bertahap pada kedua mata.
  • Pada glaukoma akut (sudut tertutup) : gejala yang jelas adalah perasaan sakit atau nyeri pada bola mata, penurunan tajam penglihatan yang mendadak, serta mata merah dan berair.

Apabila dilakukan pemeriksaan terhadap mata maka didapatkan beberapa tanda sabagai berikut:

  • Pada glaukoma akut : tajam penglihatan menurun, tekanan intraokular meningkat, selaput bola mata memerah, dan mengeluarkan banyak air, kornea membengkak, pupil setengah melebar dan tidak terdapat refleks terhadap cahaya
  • Pada glaukoma kronik : tajam penglihatan dapat normal, penglihatan bagian tepi menyempit, tekanan intraokular meningkat dan pada funduskopi, didapatkan peningkatan C/D rasio melebihi normal.

Apa Saja Penyebab Glaukoma?

Penyakit glaukoma terjadi karena adanya peningkatan tekanan intraokular > 21 mmHg yang disebabkan oleh hambatan pada saluran cairan yang keluar dari bola mota. Hal ini menyebabkan penumpukan cairan di dalam bola mata yang mengakibatkan bola mata jadi membesar dan menekan saraf mata yang berada di belakang bola mata sehingga aliran darah menuju saraf mata menjadi berkurang dan akhirnya saraf mata akan mati.

Penyakit glaukoma dapat diperberat oleh beberapa faktor risiko :

  • Pada Glaukoma akut : apabila bilik mata depan dangkal.
  • Pada Glaukoma kronik : riwayat keluarga dengan glaukoma, usia di atas 40 tahun, penyakit kencing manis, Riwayat trauma mata, dan pemakaian tetes mata steroid secara rutin.

Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko mengembangkan glaukoma:

  • Usia (glaukoma menjadi lebih mungkin saat usia bertambah) - Glaukoma sudut terbuka kronis mempengaruhi hingga dua orang di setiap 100 orang berusia lebih dari 40 tahun dan sekitar lima orang dari setiap 100 orang lebih tua 80 tahun.
  • Rabun jauh (miopia) - orang-orang yang matanya minus lebih mungkin untuk mengembangkan glaukoma sudut terbuka kronis.
  • Hipertensi okular (OHT) - dokter mata akan dapat mendiagnosa OHT, kondisi ini meningkatkan resiko terkena glaukoma sudut terbuka kronis.
  • Riwayat keluarga - jika Anda memiliki kerabat dekat, seperti orang tua, saudara atau saudari yang memiliki glaukoma, maka Anda akan lebih berisiko mengalami glaukoma juga.
  • Riwayat medis - orang dengan diabetes akan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan glaukoma.

Langkah Pengobatan Glaukoma

obat glaukoma yang biasa digunakan memiliki manfaat untuk menurunkan tekanan intraokular, dan obat-obatan tersebut antara lain :

  • Asetasolamid Hcl 500 mg yang dilanjutkan 250 mg yang diberikan empat kali hari.
  • KCl 0.5 gr yang diberikan tiga kali sehari.
  • Timolol 0.5% 1 tetes yang diberikan dua kali sehari.
  • Tetes mata kombinasi kortikosteroid + antibiotik 4-6 tetes yang diberikan satu kali sehari

Hal yang paling penting dalam melakukan pengobatan adalah bahwa penderita tidak boleh minum langsung sekaligus banyak, karena dapat meningkatkan tekanan intraokular dan kepatuhan terhadap pengobatan sangat penting untuk keberhasilan pengobatan glaukoma.


20 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Glaucoma Causes, Symptoms, Treatment & Surgery. MedicineNet. (https://www.medicinenet.com/glaucoma/article.htm)
Glaucoma: Causes, Types, and Symptoms. Healthline. (https://www.healthline.com/health/glaucoma)
What are the Symptoms of Glaucoma?. Glaucoma Research Foundation. (https://www.glaucoma.org/gleams/what-are-the-symptoms-of-glaucoma.php)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app