Penyakit Retina - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 27, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

5 Penyakit Retina yang Paling Sering Dialami Masyarakat

Retina adalah lapisan paling dalam bolagt;mata yang peka terhadap cahaya. Retina berbentuk membran tipis yang terdiri dari 3 lapisan. Dibagian tengah retina terdapat bintik-bintik kuning yang sangat peka terhadap cahaya. Pada bintik kuning terdapat jutaan sel, berupa sel kerucut dan sel batang yang sangat peka terhadap cahaya. Sel-sel inilah yang mengirim sinyal-sinyal ke saraf mata menuju ke otak. Otak menerjemahkan sinyal-sinyal itu sehingga kita melihat benda tegak (tidak terbalik seperti yang ditangkap oleh Retina). Selain bintik kuning, retina juga mempunyai bintik buta. Cahaya yang jatuh pada bintik buta menyebabkan manusia tidak dapat melihat suatu benda.

Fungsi retina adalah untuk membentuk bayangan yang selanjutnya disalurkan oleh saraf ke otak. Bayangan benda terbalik yang dihasilkan retina akan diproses oleh otak menjadi seperti aslinya. Kepekaan retina terhadap cahaya akan menentukan ketajaman penglihatan.

Seperti organ lainnya, retina dapat mengalami berbagai macam masalah. Beberapa masalah pada retina yang sering terjadi adalah floaters, degenerasi makula, penyakit mata diabetes, retina yang terlepas, dan retinitis pigmentosa. Walaupun masih banyak kondisi retina yang dapat terjadi, tetapi kelima hal di atas adalah masalah pada retina yang paling sering dialami oleh masyarakat.

Floaters

Jika Anda melihat titik-titik atau objek asing dalam pengelihatan Anda yang tidak hilang saat Anda mengalihkan pandangan ke tempat lain, kemungkinan Anda memiliki floaters. Floaters berkaitan erat dengan usia, tetapi mereka juga dapat terjadi pada kasus rabun dekat.

Floaters dapat terjadi karena retina yang robek. Jika robekan tersebut tidak diperbaiki, maka dapat menyebabkan retina yang terlepas. Hal ini disebabkan cairan yang terakumulasi di belakang retina melalui robekan retina sehingga menyebabkan retina terdorong dan terpisah dari mata.

Degenerasi makula

Degenerasi makula adalah kondisi pada retina yang terkait dengan usia. Degenerasi makula menyebabkan hilangnya penglihatan sentral. Degenerasi makula sangat umum terjadi pada individu di atas usia 55 tahun, sekitar 10 juta orang di Amerika Serikat menderita kondisi ini.

Gejalanya cenderung melibatkan penglihatan sentral yang kabur, garis lurus yang nampak melengkung, atau kesulitan berfokus pada detail halus. Bintik-bintik buta dapat berkembang ketika kondisinya memburuk. Untungnya, ada perawatan, seperti suplemen antioksidan yang dapat memperlambat perkembangan kondisi ini.

Penyakit Mata Diabetes

Orang-orang yang menderita diabetes lebih rentan mengalami kerusakan retina. Ada banyak orang di seluruh dunia menderita diabetes, mengalami penyakit mata diabetes. Mereka memiliki penglihatan yang kabur, penglihatan ganda, floaters atau bintik-bintik hitam. Selain itu, orang dengan kondisi ini akan merasa tekanan atau rasa sakit salah satu atau kedua bola mata.

Kabar baiknya adalah bahwa operasi laser adalah perawatan yang dapat membantu seseorang yang menderita penyakit mata diabetes. Penting juga untuk dicatat bahwa penderita diabetes juga berisiko tinggi terkenagt;glaukoma dan katarak.

Ablasi Retina

Ablasi Retina adalah suatu kondisi dimana retina terlepas dari belakang bola mata. Seperti disebutkan sebelumnya, pelepasan retina dapat terjadi ketika terlalu banyak cairan terakumulasi di belakang retina,sehingga menyebabkan pemisahan. Namun, ada faktor risiko lain yang meningkatkan kemungkinan ablasi retina, yaitu:

  • Rabun jauh
  • Pelepasan retina sebelumnya pada mata yang lain
  • Predisposisi genetik
  • Operasi katarak sebelumnya
  • Adanya gangguan mata lainnya
  • Cedera mata

Jika kondisi ini tidak cepat diobati, hal ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen. Gejala lain yang bisa menjadi pertanda Anda akan mengalami ablasi retina adalah penurunan penglihatan atau tampak visualisasi tirai abu-abu pada bidang penglihatan Anda.

Retinitis Pigmentosa

Retinitis pigmentosa menggambarkan kondisi genetik yang dapat menyebabkan degenerasi Retina. Kehilangan penglihatan berangsur-angsur akan terjadi karena sel-sel mata yang rusak. Leber’s congenital amaurosis, Usher syndrome, Bardet-Biedel syndrome, rod-cone disease, dan Refsum disease adalah beberapa contoh kondisi yang digolongkan sebagai retinitis pigmentosa.

Biasanya, kerusakan akan terjadi pada sel batang terlebih dahulu, kemudian degenerasi bergerak ke sel kerucut. Salah satu gejala paling awal adalah rabun senja, tetapi beberapa orang mengalami kehilangan penglihatan sentral atau buta warna. Remaja dan dewasa muda sangat rentan terkena kondisi ini, karena karena kondisi ini merupakan penyakit keturunan.

Jika Anda melihat ada perubahan dalam penglihatan Anda, sangat penting untuk memeriksakan mata Anda sesegera mungkin. Karena Anda tidak tahu apakah kelainan tersebut merupakan kelainan yang bisa ditangani dengan mudah tanpa komplikasi atau merupakan kelainan ganas yang membutuhkan pertolongan secepatnya.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2018). Counterpain Rub Analgesic Balm Ointment. (https://www.webmd.com/drugs/2/drug-61386/counterpain-rub-analgesic-balm-topical/details)
Multum, C. Drugs (2015). Methyl Salicylate Topical. (https://www.drugs.com/mtm/methyl-salicylate-topical.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app