MELIANTY FEBRIANI
Ditulis oleh
MELIANTY FEBRIANI
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Retinopati - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 16, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Apr 21, 2019 Waktu baca: 4 menit

Retinopati adalah segala bentuk kerusakan retina mata, yang bisa mengakibatkan gangguan penglihatan. Retinopati sering merujuk kepada penyakit pembuluh darah retina atau kerusakan retina yang disebabkan tidak normalnya aliran darah.

Retinopati, atau penyakit vaskuler retina, bisa dikategorikan secara luas menjadi tipe proliferatif dan non proliferatif. Seringkali retinopati adalah manifestasi pada mata  dari penyakit sistemik seperti diabetes dan darah tinggi. 

Diabetes adalah penyebab utama retinopati. Retinopati diabetes adalah penyebab utama kebutaan pada usia produktif. Kondisi ini diperkirakan penyebab 5 persen dari kebutaan di seluruh dunia.

Klasifikasi Retinopati

Secara garis besar, ada 2 klasifikasi bagaimana retinopati bisa menyebabkan gangguan penglihatan atau bahkan menyebabkan kebutaan yaitu:

1. Non-Proliferative Retinopati

Pada Non-proliferatif Retinopathy akan ada perubahan struktural pada pembuluh darah yang mengalir ke mata. Dinding pembuluh darah pada retina akan menebal, yang menyebabkan pembuluh darah menyempit dan aliran darah ke retina berkurang dan terjadi kebocoran pada lapisan retina. Pada beberapa kasus pembuluh darah retina mengalami penyumbatan total dan menyebabkan kekurangan oksigen (iskemia). Oksigen yang berkurang ini akan menyebabkan kematian sel. 

Seiring berjalannya waktu, kerusakan pembuluh darah retina ini akan merusak saraf penglihatan, sehingga menimbulkan masalah penglihatan Anda, bahkan sampai menimbulkan kebutaan. Contohnya pada Retinopati Hipertensi dan Diabetic

Anda akan lebih mungkin terkena retinopati hipertensi jika Anda:

  • Memiliki tekanan darah tinggi dalam jangka waktu lama
  • Memiliki penyakit jantung
  • Memiliki aterosklerosis
  • Sering makan makanan tinggi garam
  • Mengidap diabetes
  • Merokok
  • Memiliki kadar kolesterol tinggi
  • Berat badan berlebih
  • Alkohol
  • Stress
  • Riwayat keluarga

Anda mungkin tidak merasakan gejala apapun sampai kondisi yang Anda alami sudah menjadi berat. Tanda dan gejala yang mungkin timbul antara lain:

  • Penurunan penglihatan secara perlahan sampai kebutaan
  • Mata bengkak
  • Pecahnya pembuluh darah
  • Penglihatan dobel disertai dengan sakit kepala

2. Proliferative Retinopati

Proliverative Retinopathy adalah hasil dari aliran darah ke retina yang tidak normal yang disebabkan oleh pertumbuhan pembuluh darah yang abnormal atau yang disebut neovaskularisasi. Pembuluh darah yang timbul karena neovaskularisasi biasanya rentan pecah, lemah dan tidak efektif dalam menyuplai darah ke jaringan retina. Dan pembuluh-pembuluh darah yang tidak sempurna ini seringkali mengalami kebocoran yang menyebabkan cairan dan protein dan partikel lain untuk masuk ke retina. 

Mereka juga sangat rentan menyebabkan pendarahan karena struktur mereka yang tidak sempurna. Karena adaya pendarahan inilah yang sering kali meyebabkan hilangnya penglihatan dan kebutaan. Yang paling sering mendasarinya Proliferative Retinopati adalah Retinopati diabetik

Retinopati Diabetik adalah Retinopati yang disebabkan oleh penyakit kencing manis. Kebanyakan orang tidak memiliki gejala atau tanda-tanda khusus sampai akhirnya retinopathy sampai pada tahap akhir. 

Saat sudah muncul gejala, biasanya gejala tersebut sudah kronik dan butuh penanganan tenaga ahli untuk mengembalikan penglihatan seperti semula gejala dari tahapan penyakit Retinopati diabetik ini termasuk:

  • Penglihatan yang kabur
  • Sulit melihat saat malam
  • Munculnya benang tipis atau tikit dalam penglihatan (biasa disebut floaters)
  • Penglihatan yang berubah-ubah
  • Ketidakmampuan untuk melihat warna dengan benar
  • Titik gelap atau lubang dalam pandangan
  • Kehilangan kemampuan penglihatan (dalam tahap lanjutan)

Pengobatan Retinopati

Pengobatan retinopati sangat bergantung pada penyakit apa yang mendasarinya, pada hipertensi retinopati yang perlu dilakukan untuk mengobatinya adalah dengan mengobati darah tinggi itu sendiri yang mana bisa dilakukan dengan perubahan pola hidup yang kurang sehat menjadi pola hidup sehat dan mengobati hipertensi dengan obat-obatan hipertensi.

Sedangkan tindakan untuk mengobati Retinopati diabetik akan bergantung dari tingkat keparahan dari kondisi penyakitnya. Anda mungkin tidak memerlukan perawatan khusus dalam stadium awal sampai menengah, dan hanya memerlukan perawatan diabetes yang benar dan juga mengontrol tingkat gula darah Anda. 

Saat Retinopati diabetik mencapai stadium lanjutan, pembedahan harus segera dilakukan dengan salah satu atau kombinasi pilihan sebagai berikut:

  • Bedah laser mata yang terfokus (focal laser treatment)
  • Bedah laser mata yang tersebar (scatter laser treatment)
  • Vitrektomi, di mana tindakan akan memerlukan sayatan kecil pada mata untuk mengeluarkan darah dan cairan pada mata, serta menghilangkan bekas luka yang melukai retina.
  • Terapi Anti-VEGF dilakukan dengan cara menyuntikkan obat yang dapat menghilangkan faktor pertumbuhan pada tubuh agar tidak terjadi pertumbuhan pembuluh darah pada mata yang dapat menyebabkan Retinopati semakin parah.
  • Suntik steroid pada mata juga dapat mengurangi pembengkakan yang terjadi pada retina dan memperbaiki kemampuan penglihatan.

Karena diabetes adalah kondisi yang dapat bertahan seumur hidup, tindakan-tindakan tersebut tidak dapat menjamin Retinopati tidak akan muncul lagi. Meskipun tindakan perawatan sudah dilakukan, tes mata secara berkala sangat penting untuk dilakukan dan perawatan lanjutan mungkin juga diperlukan

Apakah Retinopati dapat dicegah?

Untuk mencegah retinopati, Anda perlu mengontrol Pola Hidup anda sehingga anda terhidan dari faktor-faktor utama yang mendasarinya atau jika anda sudah memiliki factor resiko seperti hipertensi atau diabetes melitus anda harus menjaga tekanan darah dalam batasan normal, menjaga berat badan yang optimal, menjalankan gaya hidup sehat, berolahraga rutin dan teratur, dan meminum obat secara teratur sesuai yang diresepkan oleh dokter Anda.

Selain itu, kontrol rutin ke dokter juga merupakan kunci penting dalam menjaga tekanan darah dan kadar gula darah anda serta melakukan pemeriksaan mata secara berkala juga dapat mendeteksi dini retinopati yang terjadi karena penyakit-penyakit ini.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Daniel Murrell, M.D., Diabetic retinopathy (https://www.medicalnewstoday.com/articles/183417.php), 25 August 2017.
Peggy Pletcher, MS, RD, LD, CDE, Diabetic retinopathy (https://www.healthline.com/health/type-2-diabetes/retinopathy), 4 August 2016.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app