Hipotensi Ortostatik - Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Dipublish tanggal: Apr 3, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 9, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apa penyebab pusing saat berdiri?

Hipotensi ortostatik, juga disebut hipotensi postural, adalah penurunan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba ketika berdiri dengan cepat. Tekanan darah sendiri adalah perbandingan kekuatan darah terhadap dinding pembuluh darah arteri.

Ketika seseorang berdiri dengan tiba-tiba, gaya gravitasi akan menarik darah ke kaki sehingga tekanan darah akan menurun. Untuk mengimbangi hal ini, refleks jantung akan berdetak lebih cepat untuk memompa lebih banyak darah. Ketika tidak dapat mengimbangi, maka terjadilah hipotensi postural.

Hipotensi ortostatik lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua. Berdasarkan penelitian, sekitar 20 persen orang yang berusia lebih dari 65 tahun mengalami hipotensi ortostatik. Orang dengan hipotensi ortostatik mungkin merasa pusing ketika mereka berdiri. Kondisi ini seringkali bersifat ringan dan berlangsung hanya beberapa menit setelah berdiri. Beberapa orang mungkin pingsan dan mengalami kehilangan kesadaran.

Apa penyebab Hipotensi Ortostatik?

Ada banyak faktor penyebab yang menyebabkan kondisi hipotensi ortostatik, diantaranya adalah:

Gejala Hipotensi Ortostatik

Gejala hipotensi ortostatik yang paling umum adalah pusing dan berkunang-kunang saat berdiri. Gejala biasanya akan hilang setelah duduk atau berbaring.

Gejala umum lainnya termasuk:

Gejala lainnya yang kurang umum yang dapat terjadi meliputi:

Diagnosis Hipotensi Ortostatik

Jika dokter mencurigai adanya kondisi hipotensi ortostatik, pemeriksaan lanjutan akan dilakukan seperti pemeriksaan tekanan darah dalam posisi duduk, berbaring, dan berdiri. Diagnosis hipotensi ortostatik dapat ditegakkan apabila tekanan darah sistolik turun 20 milimeter merkuri (mm Hg), atau tekanan darah diastolik Anda turun 10 mm Hg dalam waktu tiga menit setelah berdiri.

Untuk menemukan penyebab yang mendasarinya, pemeriksaan penunjang lainnya juga dapat dilakukan, seperti: 

  • pemeriksaan fisik
  • pemeriksaan detak jantung
  • tes darah lengkap (CBC), untuk mendeteksi adanya anemia
  • electrocardiogram (EKG), untuk memeriksa irama jantung
  • ekokardiogram, untuk memeriksa katup jantung dan fungsi jantung
  • latihan tes stres, untuk mengukur detak jantung saat berolahraga
  • tes kemiringan (tilt table test)

Pengobatan Hipotensi Ortostatik

Pengobatan untuk hipotensi ortostatik akan bergantung pada penyebabnya. Umumnya, perawatan yang disarankan mencakup perubahan gaya hidup berikut:

  • Tingkatkan asupan cairan dan batasi asupan alkohol jika mengalami dehidrasi.
  • Berdiri perlahan saat bangun dari kursi atau tempat tidur.
  • Lakukan latihan isometrik sebelum bangun untuk membantu meningkatkan tekanan darah. Misalnya, peras bola karet atau handuk dengan tangan Anda.
  • Sesuaikan dosis atau beralih ke obat lain jika obat adalah penyebabnya.
  • Kenakan stoking kompresi untuk membantu sirkulasi darah di kaki.
  • Hindari menyilangkan kaki atau berdiri dalam waktu lama.
  • Hindari berjalan dalam cuaca panas.
  • Tidurlah dengan kepala sedikit terangkat.
  • Hindari makan makanan kaya karbohidrat.

Untuk gejala parah, obat-obatan yang berfungsi untuk meningkatkan volume darah atau menyempitkan pembuluh darah dapat diberikan, seperti:

  • fludrocortisone
  • midodrine
  • erythropoietin
  • pyridostigmine

Pada umumnya, mengobati penyebab yang mendasarinya akan menyembuhkan gejala hipotensi ortostatik. Apabila kondisi tidak membaik, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.


17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app