Mydriasis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 28, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Pupil adalah lingkaran hitam pada mata Anda. Pupil berfungsi untuk mengatur banyaknya jumlah cahaya yang masuk ke mata. Biasanya, pada lingkungan yang gelap atau redup, pupil akan melebar agar dapat mengumpulkan lebih banyak cahaya, dan akan mengecil jika berada pada lingkungan yang terang untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk. 

Namun pada beberapa kondisi tertentu, pupil mata tetap melebar bahkan saat berada di lingkungan yang terang. Dokter menyebut kondisi ini sebagai midriasis.

Apa penyebab terjadinya midriasis?

Midriasis dapat terjadi karena berbagai alasan. beberapa di antaranya:

Penggunaan obat-obatan antikolinergik

Obat antikolinergik bekerja pada mata, otot-otot rangka dan organ-organ tertentu di tubuh. Pada mata obat antikolinergik dapat menyebabkan pupil Anda membesar, penglihatan kabur dan pusing selain itu, penggunaan obat antikolinergik dapat menyebabkan sembelit, mulut kering, dan mengurangi jumlah keringat.

Cedera pada mata

Cedera pada mata, seperti trauma benda tumpul, dapat merusak saraf yang mengendalikan pupil. Cedera pada mata dapat mengganggu respon pupil normal terhadap tingkat cahaya di lingkungan. Gejala lain dapat muncul tergantung pada penyebab cedera yang Anda alami.

Peningkatan oksitosin

Peningkatan kadar oksitosin dapat menyebabkan pelebaran pupil ringan hingga sedang. Oksitosin dilepaskan saat berolahraga dan interaksi fisik atau sosial. Oksitosin juga memainkan peran penting selama persalinan.

Penggunaan obat-obatan psikotropika

Menggunakan obat-obatan seperti kokain, ekstasi, halusinogenik, dan kristal metamfetamin dapat menyebabkan midriasis. Obat halusinogen, seperti LSD, mempengaruhi reseptor serotonin di otak, yang dapat menyebabkan pelebaran pupil. Stimulan seperti kokain meningkatkan kadar serotonin dan menyebabkan efek serupa pada mata. Efek lain dari penggunaan narkoba termasuk:

Tingkat penyalahgunaan narkoba akan menentukan tingkat keparahan gejalanya.

Benign Episodic unilateral mydriasis (BEUM)

Benign Episodic unilateral mydriasis atau BEUM adalah kondisi sementara yang membuat pupil salah satu mata melebar. Seringkali seseorang yang mengalami kondisi ini akan mengalami sakit kepala ringan, sakit mata, sensitivitas terhadap cahaya, dan penglihatan kabur. 

Dalam beberapa kasus BEUM juga dapat terjadi saat Anda mengalami migrain. Walaupun BEUM bukan kondisi berbahaya, pemeriksaan mata dan sistem saraf yang lengkap diperlukan untuk memastikan tidak ada penyebab yang lebih serius.

Neuropati saraf kranial

Neuropati saraf kranial mengacu pada kerusakan bertahap saraf yang menuju ke mata. Saraf okulomotor mempengaruhi penyempitan dan pelebaran pupil, sehingga kerusakan pada saraf ini bisa menyebabkan midriasis. Neuropati saraf kranial dapat memengaruhi satu atau kedua mata.

Jika Anda memiliki neuropati saraf kranial, Anda mungkin juga mengalami gejala lain di mata Anda, seperti gangguan penglihatan.

Cedera otak traumatis

Cedera otak dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial (di dalam tempurung kepala), yang dapat mempengaruhi mata Anda. Penyebab khas yang dapat menyebabkan cedera otak contohnya cedera akibat trauma, tumor, atau stroke. Pada cedera intrakranial, biasanya hanya satu mata yang akan terpengaruh.

Penggunaan obat Mydriatil

Pada prosedur pemeriksaan mata, seringkali digunakan obat tetes mydriatil. Obat tetes mydriatil digunakan untuk melebarkan pupil, sehingga dokter dapat lebih leluasa melakukan pemeriksaan mata bagian dalam.

Efek pelebaran pupil menggunakan obat mydriatil akan hilang setelah empat hingga delapan jam. Namun, dalam beberapa kasus, efek obat bisa berlangsung selama 24 jam. 

Saat Anda di bawah pengaruh obat Mydriatil, Anda akan memiliki penglihatan kabur dan terlalu peka terhadap cahaya. Selain itu penggunaan obat mydriatil jarang memiliki efek lain pada tubuh.

Bagaimana cara mencegah terjadinya midriasis?

Efek midriasis yang tidak diinginkan yang disebabkan oleh kelainan pasca trauma, penyakit atau penggunaan obat-obatan tertentu dapat dicegah dengan mencegah terjadinya penyebab yang mendasarinya.

Midriasis bukan merupakan suatu penyakit yang perlu dicegah, tetapi midriasis mungkin adalah tanda terjadinya kelainan pada sistem saraf penglihatan atau otak Anda. 

Oleh karena itu, jika Anda menemukan diri Anda atau orang terdekat Anda mengalami midriasis saat berada di tempat terang, atau midriasis yang hanya terjadi pada salah satu mata, segera pergi ke rumah sakit atau hubungi penyedia layanan kesehatan di kota Anda untuk mencegah komplikasi yang mungkin terjadi akibat penyebab mendasar terjadinya midriasis tersebut.

Diagnosis

Dokter Anda akan meninjau gejala dan riwayat medis Anda. Dokter akan menanyakan riwayat penggunaan obat-obatan yang Anda gunakan, dan riwayat cedera pada mata.

Dokter Anda juga akan melakukan beberapa pemeriksaan mata seperti tes ketajaman penglihatan dan tes motilitas mata untuk memeriksa otot-otot mata Anda. Dokter Anda mungkin juga akan meminta Anda untuk tes darah, untuk mengesampingkan kemungkinan Anda menderita kondisi lain.

Pengobatan

Pengobatan midriasis tergantung pada penyebabnya. Dokter Anda dapat merekomendasikan penggunaan lensa kontak buram atau kacamata hitam untuk membantu selama perawatan. 

Dalam beberapa kasus Anda mungkin perlu menjalani operasi. Penting untuk mengetahui penyebab mendasar timbulnya midriasis, sehingga Anda dapat memulai perawatan yang cepat dan tepat.


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Ann Marie Griff, O.D., Mydriasis (https://www.medicalnewstoday.com/articles/321686.php), 30 April 2018.
Judith Marcin, MD, Mydriasis (https://www.healthline.com/health/mydriasis), 20 April 2017.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app