Oksitosin: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Jan 30, 2019 Update terakhir: Okt 23, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apa itu obat Oksitosin? 

Oksitosin adalah hormon alami yang digunakan untuk meningkatkan kontraksi uterus atau rahim. Oksitosin adalah obat yang digunakan untuk mencegah pendarahan pasca persalinan ataupun sebagai induksi atau merangsang agar terjadinya persalinan. Obat ini juga bisa digunakan sebagai pelancar keluarnya ASI. 

Manfaat obat Oksitosin

Oksitosin biasa digunakan sebagai obat untuk mencegah perdarahan pasca persalinan, induksi persalinan, pelancar keluarnya ASI dan termasuk dalam kategori obat yang tidak bebas dijual dan dibeli hanya melalui resep dokter, sehingga kita pun sebagai konsumen harus bijak dalam menggunakan obat ini. 

Oksitosin bekerja dengan cara merangsang otot polos sehingga menyebabkan kontraksi otot pada uterus. Obat ini harus digunakan sesuai indikasi serta biasa digunakkan oleh orang dewasa muda untuk memicu memulainya persalinan.

Dosis obat Oksitosin

Bentuk sediaan Oksitosin meliputi serbuk injeksi yang di suntikkan secara IM, serta spray nasal yang 2 digunakan untuk masing masing keluhan yang berbeda beda. Sebenarnya dosis dari Oksitosin tergantung dari indikasi pengobatannya.

  • Perdarahan post-partum: 10 – 40 IU dalam 1000ml infus.
  • Induksi persalinan : 1 – 2 miliunit/menit bisa ditingkatkan selama 30 menit bila tidak terjadi kontraksi yang memadai namun tidak melebihi 32 miliunit/menit dan maksimal 5 IU/hari.
  • Memicu keluarnya ASI : 1 spray (4 IU) ke dalam lubang hidung 5 menit sebelum menyusui.

Dikarenakan penggunaan obat ini harus menggunakan resep dari dokter, konsultasikan lebih lanjut kepada dokter yang telah memeriksa Anda secara langsung sehingga mengetahui kondisi medis Anda. 

Apabila memang memiliki keluhan medis seperti diatas ataupun hal lainnya, segera periksakan diri Anda ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Ikuti anjuran dokter dalam mengkonsumsi obat ini agar persalinan menjadi lancar.

Efek Samping obat Oksitosin

Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh Oksitosin sendiri adalah

Alergi seperti gatal, kesulitan bernafas, pembengkakan wajah, lidah dan tenggorokan atau bahkan sampai pingsan. Segera cari bantuan medis bila Anda mengalami keluhan seperti ini.
Pusing dan nyeri kepala
Denyut jantung tidak beraturan, bradikardia
Nyeri perut, kontraksi rahim berlebihan 
Kejang
Kuning, gangguan irama jantung, kerusakan otak dan sistem saraf pusat, dan pendarahan retina pada bayi yang akan dilahirkan
Efek samping lain yang jarang terjadi antara lain pendarahan pada uterus, pendarahan retina, mual dan muntah serta peningkatan berat badan 

Tentunya tidak semua orang akan mengalami efek samping tersebut diatas, bila Anda merasa khawatir dalam penggunaan obat ini ataupun mengalami salah satu keluhan yang telah disebutkan diatas, konsultasikan keadaan medis Anda kepada tenaga medis atau dokter terdekat.

Ibu hamil dan menyusui

Walaupun digunakan sebagai induksi persalinan, Perlu diketahui bahwa penggunaan Oksitosin untuk ibu hamil diluar masa terminasi atau akhir kehamilan termasuk dalam kagetori X, yaitu tidak aman digunakan bagi ibu hamil.

Hubungi dan konsultasikan kembali kepada dokter bila Anda ingin mengkonsumsi Oksitosin dalam keadaan hamil atau menyusui.

Peringatan obat Oksitosin

Dalam menggunakan Oksitosin, ada beberapa hal yang perlu di waspadai, seperti:

Dikarenakan bentuk sediaannya yang berupa injeksi, hal ini memang harus dilakukan oleh tenaga medis ahli agar efektifitas serta kerja obat itu sendiri tidak salah serta tidak menimbulkan reaksi atau bahkan infeksi pada tempat penyuntikannya. Alasan lain mengapa penggunaan oksitosin harus dimonitor adalah karena memiliki interaksi obat yang cukup banyak.
Untuk menghindari efek samping atau komplikasi yang tidak diinginkan, maka penggunakan Oksitosin sebaiknya dimonitor secara berkala dan juga oleh tenaga medis yang ahli.
Hindari pemberian Oksitosin pada penderita dengan riwayat panggul sempit karena bisa mempersulit proses persalinan,  plasenta previa, riwayat operasi C-section.
Berhati-hati dalam pemberian untuk ibu hamil yang berusia diatas 35 tahun.

Overdosis

Belum ada laporan yang lengkap mengenai kejadian overdosis pada pemakaian oksitosin karena merupakan obat yang memerlukan resep dokter serta pemantauan secara berkala sehingga jarang terjadi kelebihan dosis serta pemakaian yang tidak benar. 

Gejala overdosis biasanya tergangung apakah pasien terlalu sensitif terhadap pemberian hormon ini atau tidak. Gejala bisa berupa ruptur uterus, perdarahan post-partum yang lebih parah dari sebelumnya, serta bisa terjadi kejang. Bila disuntikkan oleh pasien sendiri tanpa bantuan tenaga medis atau dicurigai terdapat gejala overdosis, segera cari bantuan medis terdekat agar dilakukan penanganan yang tepat.


7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Mayo Clinic (2017). Drugs and Supplements. Ocytocin (Intravenous Route, Intramuscular Route). (https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/oxytocin-intravenous-route-intramuscular-route/description/drg-20065254)
Drugs (2017). Drugs A to Z. Oxytocin. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4815424/)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app