Mycoral: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Sep 1, 2019 Waktu baca: 6 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Mycoral adalah obat anti jamur yang termasuk dalam kategori obat keras dan digunakan sebagai terapi kandidiasis vagina dan untuk dermatofitosis terutama yang disebabkan oleh jamur
  • Mycoral mengandung ketoconazole yang termasuk obat golongan imidazole sintetik dan tersedia dalam beberapa bentuk seperti tablet, cream, dan scalp.
  • Sejumlah efek samping Mycoral yang umum terjadi di antaranya mual, muntah, dan nyeri perut. Pemakaian Mycoral harus dihentikan jika muncul ruam kulit atau tanda lain yang menunjukkan reaksi alergi
  • Klik untuk mendapatkan Mycoral atau obat kulit lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD

Mycoral adalah obat anti jamur yang digunakan sebagai terapi kandidiasis vagina dan untuk dermatofitosis (jamur yang paling banyak menginfeksi tubuh). Mycoral mengandung ketoconazole, yang termasuk obat golongan imidazole sintetik. Seperti semua agen anti jamur azole, ketoconazole bekerja dengan menghambat enzim sitokrom P450 14α-demethylase (P45014DM). Enzim ini berperan dalam pembentukan sterol yang digunakan untuk membentuk dinding sel jamur. Ketoconazole juga merupakan penghambat pembentukan kortisol dan aldosterone pada kelenjar adrenal tetapi potensinya sangat rendah.

Mengenai Mycoral

Golongan

Obat keras

Kemasan 

Mycoral dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • Dus 5 x 10 tablet 200 mg
  • Mycoral cream : tube 5 gram
  • Mycoral scalp : botol 100 ml scalp solution

Kandungan

Setiap kemasan obat Mycoral mengandung zat aktif sebagai berikut :

  • Ketoconazole 200 mg / tablet
  • Ketoconazole 20 mg / gram cream
  • Ketoconazole 20 mg / ml scalp solution

Manfaat Mycoral

Berikut ini adalah beberapa kegunaan Mycoral:

  • Mycoral digunakan sebagai obat anti jamur pada kulit dan selaput mukosa, seperti athlete’s foot, kurap, infeksi dermatofita pada kulit atau kuku tangan (tidak pada kuku kaki), kandidiasis (infeksi jamur atau sariawan), dan tinea versikolor (panu). (Baca juga penjelasan lengkap penyakit panu).
  • Sebagai antijamur sistemik, obat ini memiliki aktivitas terhadap berbagai jenis jamur, seperti Candida, Histoplasma, Coccidioides, dan Blastomyces (meskipun tidak aktif terhadap Aspergillus). Namun, di beberapa negara tidak lagi dipilih sebagai obat anti jamur sistemik lini pertama, karena memiliki efek toksisitas lebih besar, penyerapan yang buruk, dan spektrum yang lebih terbatas. Anda juga bisa menggunakan obat ketoconazole untuk keputihan.
  • Ketoconazole memiliki aktivitas sebagai antiandrogen dan efek antiglukokortikoid, yang telah digunakan sebagai pengobatan lini kedua untuk kanker prostat dan untuk menekan sintesis glukokortikoid dalam pengobatan cushing sindrom.
  • Dermatitis seboroik dan ketombe

Kontraindikasi Mycoral

Jangan menggunakan Mycoral untuk :

  • Pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas  (alergi) pada ketoconazole atau obat golongan imidazole lainnya.
  • Pasien yang memiliki gangguan hati berat dan pasien yang sedang diterapi dengan terfenadin atau astemizol.
  • Tidak boleh digunakan untuk meningitis karena jamur.
  • Kehamilan dengan sindrom cushing.

Efek Samping Mycoral

Berikut adalah beberapa efek samping Mycoral :

  • Efek samping ketoconazole yang umum diantaranya mual, muntah, nyeri perut.
  • Efek samping yang lebih jarang misalnya sakit kepala, ruam, urtikaria (biduran), pruritus (gatal), trombositopenia, paresthesia (kesemutan), fotofobia (silau), alopesia (kebotakan), ginekomastia, pemanjangan gelombang jantung (QT), peningkatan serum hati dan oligospermia.
  • Pada Juli 2013, FDA (badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat) mengeluarkan peringatan bahwa ketoconazole pil dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah dan masalah kelenjar adrenal. mereka menyarankan untuk tidak menggunakan obat ini sebagai pengobatan lini pertama untuk infeksi jamur apapun. Gunakan obat ini hanya jika terapi antijamur alternatif tidak tersedia atau tidak memberikan hasil yang baik.

Dosis Mycoral

Mycoral diberikan dengan dosis sebagai berikut :

Mycoral Tablet 

  • Dewasa : 200 mg/ hari. Durasi pengobatan untuk 2-3 minggu atau hingga infeksi sembuh. Jika setelah 3 minggu gejala tidak hilang, kombinasi anti jamur lain diperlukan. Dosis maksimal harian 400mg/ hari.
  • Anak  lebih dari 2 tahun : 3-6,6 mg /kg berat badan/ hari. Obat diberikan sebagai dosis tunggal atau dalam dosis terbagi.
  • Kandidiasis vaginal resisten yang kronis : 400 mg / hari. Pengobatan dilakukan minimal 5 hari. Evaluasi pengobatan hingga infeksi menghilang. pengobatan harus dilakukan kedua pasangan seksual.
  • Obat diberikan bersama makanan.

Mycoral Cream 

  • Oleskan pada tempat infeksi 1-2 x sehari setelah mandi.
  • Lama durasi pengobatan tergantung pada jamur penyebabnya
  • Infeksi jamur ragi : 2-3 minggu, Tinea cruris (selangkangan, alat kelamin,bokong) 2-4 minggu, Tinea corporis (seluruh tubuh) 3-4 minggu, Tinea pedis (kaki) 4-6 minggu.
  • Infeksi panu 2-3 minggu

Mycoral Scalp Solution 

  • Seborrhoeic dermatitis dan ketombe : 2 x seminggu selama 2-4 minggu.
  • Panu (pitiriasis versicolor, tinea versicolor) : 1 x sehari maksimum 5 hari. Setelah infeksi jamur berhasil diatasi biasanya dibutuhkan waktu beberapa minggu sampai bulan untuk mengembalikan warna kulit kembali ke aslinya.
  • Pengobatan dan pencegahan panu : oleskan di tempat infeksi 1 x sehari selama 5 hari.

Interaksi Obat Mycoral

Berikut adalah interaksi obat yang mengandung ketoconazole termasuk Mycoral dengan obat-obat lain :

  • Ketoconazole dapat meningkatkan konsentrasi plasma obat-obat berikut sehingga meningkatkan efek farmakologisnya dan berpotensi meningkatkan toksisitasnya : vardenafil, tadalafil, sildenafil, kortikosteroid, mometason inhalasi, budesonid oral dan inhalasi, metilprednisolon, ritonavir, indinavir, saquinavir, teofilin, alprazolam, midazolam, karbamazepin, fenitoin, silostazol, aripiprazol, obat loratadine, tolteradin, dihidropiridin, solifenasin, takrolimus, sirolimus, sinakalset, siklosporin, felodipin, mizolastin, mirtazepin, alfentanil, buprenorfin, erlotinib, imatinib, eletriptan, ivabradin, galantamin, dan eplerenon.
  • Jika diberikan bersamaan dengan obat-obat berikut, konsentrasi plasma ketoconazole berkurang sehingga menurunkan efek farmakologisnya : fenitoin, antimuskarinik, nevirapin, antagonis histamin H2, penghambat pompa proton dan sukralfatisoniazid, dan rifampisin.
  • Jika diberikan bersamaan dengan obat-obat berikut, konsentrasi plasma ketoconazole meningkat sehingga potensi efek sampingnya meningkat : amprenavir, dan ritonavir.
  • Ketoconazole meningkatkan risiko miopati jika diberikan bersamaan dengan simvastatin.
  • Ketoconazole meningkatkan efek antikoagulan kumarin.
  • Ketoconazole meningkatkan risiko aritmia ventrikular jika diberikan bersamaan dengan dofetilide, quinidine, pimozide, cisapride, metadon, disopiramid, dronedarone, ranolazine dan domperidon.
  • Bisa terjadi kegagalan kontrasepsi jika ketoconazole diberikan bersama estrogen.
  • Jangan diberikan bersamaan dengan obat-obat berikut : dofetilide, quinidine, pimozide, cisapride, metadon, disopiramid, dronedarone, ranolazine. Cidaral (ketoconazole) dapat meningkatkan konsentrasi plasma obat-obat tersebut dan dapat memperpanjang interval QT, kadang-kadang menyebabkan disritmia ventrikel yang membahayakan seperti torsades de pointes.

Perhatian

Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan Mycoral adalah sebagai berikut :

  • Obat oral diberikan bersama makanan untuk memaksimalkan penyerapan.
  • Pemakaian Mycoral harus dihentikan jika muncul ruam kulit atau tanda lain yang menunjukkan reaksi alergi.
  • Mycoral tablet bisa menyebabkan pusing dan mengantuk, jangan mengemudi atau menyalakan mesin saat menggunakan obat ini.
  • Ketoconazole pada pemberian oral diserap jauh lebih baik dibandingkan dengan golongan imidazole lainnya. Namun obat ini memiliki efek hepatotoksisitas yang parah. Risiko terbentuknya hepatitis lebih besar jika diberikan lebih dari 14 hari. Untuk pemberian secara oral, diperlukan pengamatan klinik untuk memeriksa kondisi hati.
  • Ketoconazole telah diketahui ikut diekskresikan dalam air susu ibu. Ibu menyusui sebaiknya memilih obat anti jamur yang lebih aman.

Penggunaan Mycoral untuk Ibu Hamil

FDA (badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat) mengkategorikan ketoconazole ke dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar.

Penelitian pada hewan memang tidak selalu bisa dijadikan dasar keamanan pemakaian obat terhadap wanita hamil. Namun fakta bahwa obat ini telah menunjukkan efek buruk pada janin hewan harus menjadi perhatian serius saat hendak menggunakan Mycoral untuk wanita hamil. Disarankan hanya digunakan jika tidak ada pilihan lain yang lebih aman. Namun pada sediaan topikal seperti salep ketoconazole, krim, shampoo, busa, dan gel yang diaplikasikan pada kulit, obat ini relatif aman digunakan oleh wanita hamil.

Ringkasan Terkait Mycoral

  • Obat anti jamur yang mengandung ketoconazole seperti Mycoral sebaiknya hanya digunakan bila anti jamur lain tidak memberikan hasil yang baik. Hal ini karena ketoconazole dapat menyebabkan kerusakan serius pada hati. Segera hubungi dokter jika Anda mengalami tanda-tanda kerusakan hati, seperti mual, sakit perut bagian atas, gatal, perasaan lelah, kehilangan nafsu makan, urin berwarna gelap, kotoran berwarna tanah liat, atau sakit kuning (menguningnya kulit atau mata).
  • Ketoconazole berinteraksi dengan beberapa obat lain dan tidak boleh digunakan bersamaan. Anda perlu berdiskusi dengan dokter jika sedang menggunakan obat-obat tertentu. (Baca interaksi obat)
  • Segera hubungi dokter jika mengalami sakit dada dan pusing parah, dan detak jantung yang cepat atau berdebar selama menggunakan Mycoral.
  • Ikuti semua petunjuk penggunaan obat yang direkomendasikan. Jangan menggunakan Mycoral dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang dianjurkan.
  • Jangan berbagi obat dengan orang lain, meskipun mereka memiliki gejala penyakit yang sama dengan Anda.
  • Simpan obat pada suhu ruangan. Hindarkan dari kelembaban dan panas.
  • Hindari minum obat-obat antasida, obat asam lambung, atau obat-obatan untuk mengobati tukak lambung atau penyakit refluks gastroesofagus. Obat-obat ini dapat menghambat penyerapan obat panu Mycoral.
  • Hindari minum alkohol. Minum alkohol dapat meningkatkan risiko kerusakan hati saat Anda menggunakan obat Mycoral.

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Mycoral harus sesuai dengan yang dianjurkan.

Artikel terkait:


7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Ketoconazole (Topical Route) Description and Brand Names. Mayo Clinic. (https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/ketoconazole-topical-route/description/drg-20067739)
Ketoconazole (Oral Route) Description and Brand Names. Mayo Clinic. (https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/ketoconazole-oral-route/description/drg-20071405)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app