Tinea Krusis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 25, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Jul 17, 2019 Waktu baca: 3 menit

Jangan biarkan gatal di selangkangan mengganggu aktivitas Anda

Gatal di selangkangan umumnya merupakan hal yang biasa bagi kebanyakan orang, tapi jika gatal pada selangkangan berlangsung selama berbulan-bulan dan muncul bercak yang meluas pada kulit, mungkin kulit kamu terinfeksi oleh jamur.

Gatal pada selangkangan bisa disebabkan oleh banyak faktor, bisa karena iritasi benda asing, terkena gigitan serangga, reaksi alergi dan yang paling sering adalah infeksi jamur.

Infeksi jamur pada selangkangan dikenal dengan istilah Tinea kruris, Tinea berarti infeksi jamur dermatofita (jamur yang hidup pada permukaan kulit manusia) dan kruris yang berarti sela-sela paha.

Tinea kruris sering terdapat di daerah dengan iklim hangat, lembab, dan faktor predisposisi meliputi sepatu tertutup dan sering terpapar. Tinea kruris adalah invasi folikel rambut, ini paling sering terjadi pada musim panas, pada pria muda, dan orang dengan pakaian ketat. 

Tinea kruris merupakan salah satu penyakit kulit yang sering ditemukan di Indonesia. Penyakit ini dapat bersifat akut atau menahun, bahkan dapat merupakan penyakit yang berlangsung seumur hidup. Tinea kruris lebih sering menyerang pria dibandingkan wanita.

Bagaimana seseorang bisa terkena infeksi jamur pada daerah lipatan paha?

Jamur menginfeksi daerah lipatan paha, karena pada dasarnya, jamur bertumbuh dengan cepat pada daerah yang lembab dan hangat, dan lipatan paha adalah lokasi yang paling sesuai untuk jamur bisa bertumbuh.

Faktor penting lain yang berperan dalam penyebaran dermatofita ini adalah kondisi kebersihan lingkungan yang buruk, daerah pedesaan yang padat, dan kebiasaan menggunakan pakaian yang ketat atau lembab. 

Obesitas dan diabetes melitus juga merupakan faktor resiko tambahan oleh karena keadaan tersebut menurunkan imunitas untuk melawan infeksi.

Apa yang membedakan Tinea kruris dengan penyakit kulit lainnya?

Sebagai masyarakat dengan pengetahuan terbatas, sulit untuk membedakan apa penyebab utama munculnya kelainan pada kulit. Untuk memastikan apakah kelainan kulit tersebut disebabkan oleh jamur atau bukan, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan, yaitu:

  • Lokasi : sesuai dengan namanya, bercak pada Tinea kruris terjadi pada lipat paha, genital, sekitar anus dan daerah selangkangan.

  • Bercak : Jika dilihat dari bercaknya, bercak pada tinea kruris terlihat meninggi pada tepi luarnya dan berwarna lebih gelap pada bagian luar. Bagian tengah tampak seperti sudah mulai “sembuh” dan bagian luar yang berwarna lebih gelap terasa lebih gatal. Bercak seperti ini adalah tanda khas dari bercak akibat jamur.

Untuk lebih memastikannya, Anda dapat meminta untuk melakukan tes kerok yang mana mencari dermatofit secara langsung di bawah mikroskop. 

Selain itu bisa juga dilakukan tes dengan menggunakan lampu wood untuk mengecek, apakah jamur yang tumbuh pada kulit Anda atau bukan. Pada pemeriksaan lampu wood, bercak kulit yang di duga merupakan infeksi jamur akan menunjukan warna kuning keemasan.

Bagaimana penanganan Tinea kruris yang baik dan benar?

Pada kebanyakan kasus Tinea kruris dapat diobati hanya dengan pengobatan topikal artinya hanya menggunakan salep. Obat-obatan Steroid topikal tidak direkomendasikan. 

Penggunaan steroid memang bisa meringankan peradangan pada kulit, tapi akan memperberat infeksi jamur jika digunakan dalam jangka waktu lebih dari 1 minggu. Terapi topikal untuk pengobatan tinea kruris bisa dibeli dipasaran dengan nama generik: terbinafine, butenafine, ekonazol, miconazole, ketoconazole, klotrimazole, ciclopirox.

Salep dapat digunakan untuk membasmi area yang lebih kecil dari infeksi, tetapi terapi oral diperlukan di mana wilayah infeksi yang lebih luas yang terlibat atau di mana infeksi kronis atau berulang. Berikut adalah daftar obat anti jamur dan dosisnya:

  • Griseovulfin: Griseovulfin dapat diberikan dengan dosis 0,5 – 1 g untuk orang dewasa dan 0,25 – 0,5 g untuk anak- anak sehari atau 10 – 25 mg per kg berat badan. Lama pengobatan bergantung pada lokasi penyakit, penyebab penyakit dan keadaan imunitas penderita. Setelah sembuh klinis di lanjutkan 2 minggu agar infeksi jamur hilang secara menyeluruh.
  • Butenafine adalah salah satu antijamur topikal terbaru diperkenalkan dalam pengobatan tinea kruris dalam dua minggu pengobatan dimana angka kesembuhan sekitar 70%.
  • Flukonazol  diberikan 150 mg sekali seminggu selama 4-6 minggu terbukti efektif dalam mengobati tinea kruris tingkat kesembuhan menggunakan flukonazol mencapai 74%.
  • Itrakonazol dapat diberikan sebagai dosis 400 mg / hari diberikan sebagai dua dosis harian 200 mg untuk satu minggu.
  • Terbinafine 250 mg / hari telah digunakan dalam konteks ini klinis dengan regimen umumnya 2-4 minggu.
  • Itrakonazol diberikan 200 mg / hari selama 1 minggu dianjurkan, meskipun regimen 100 mg / hari selama 2 minggu juga telah dilaporkan efektif.
  • Ketokonazol Pada kasus jamur yang kebal terhadap griseovulfin dapat diberikan obat ini sebanyak 200 mg perhari selama 10 hari – 2 minggu pada pagi hari setelah makan.

Selain mengobati dengan obat-obatan, pencegahan kekambuhan penyakit sangat penting, seperti menjaga kebersihan dan mengurangi faktor penyebab, seperti menggunakan pakaian yang menyerap keringat, mengeringkan tubuh setelah mandi atau berkeringat, dan membersihkan pakaian yang terkontaminasi.

Infeksi jamur bisa dideteksi dan ditangani dengan baik, oleh karena itu, jika Anda mengetahui Anda atau orang terdekat Anda terinfeksi jamur pada kulit, segera lakukan pengobatan dan periksakan diri ke dokter.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app