​Limfoma - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 5, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Mar 26, 2019 Waktu baca: 4 menit

Mungkin masih banyak dari antara kamu yang masih asing dengan istilah limfoma. Ya, istilah ini memang jarang diketahui oleh orang awam seperti kita. Namun bagaimana bila kamu mendengar kata kanker kelenjar getah bening

Pastinya banyak kamu yang tahu akan kanker kelenjar getah bening. Ya, penyakit satu ini memang merupakan penyakit yang tergolong sangat serius dan dibutuhkan pengobatan serta treatment yang tidak main main dalam perawatanya. 

Oleh sebab itu, di artikel kali ini, kita akan membahas mengenai penyakit limfoma dan segala serba serbinya.

Apakah Penyakit Limfoma?

Limfoma ialah salah satu dari variasi penyakit kanker yang bisa diderita oleh seseorang, penyakit kanker satu ini timbul pada sel limfosit atau pada sistem limfatik seseorang yang menghubungkan kelenjar limfa atau kelenjar getah bening ke seluruh tubuhnya.  

Sel limfosit sendiri merupakan sel yang termasuk ke dalam sistem kekebalan tubuh manusia dimana sel limfosit berfungsi untuk menahan dan menangkal semua serangan virus, bakteri dan infeksi lainnya yang mau masuk menyerang tubuh.

Sel limfosit juga dapat mencakup beberapa kelenjar dalam tubuh seperti kelenjar getah bening, timus, limpa, sumsum tulang belakang dan lainnya. Jadi dapat ditarik kesimpulan bila seseorang terkena penyakit limfoma maka sel limfosit yang ada pada tubuh orang tersebut akan berubah dan berkembang di luar kendali.

Limfoma juga terdiri dari 2 jenis kategori yaitu kategori limfoma hodgkin dan limfoma non hodgkin. Limfoma hodgkin ialah limfoma yang ketika dilakukan pemeriksaan pada tubuh seseorang maka akan terdeteksi bahwa sel limfosit yang ada pada tubuh orang tersebut dalam keadaan yang tidak normal atau terdapat sel limfosit yang abnormal bernama Reed Sternberg. 

Sedangkan limfoma non hodgkin ialah penyakit limfoma yang ketika dilakukan pemeriksaan pada tubuh seseorang maka tidak ditemukan sel yang tidak normal.

Penyakit limfoma non hodgkin umumnya lebih sering ditemukan dibanding penyakit limfoma hodgkin dengan perbandingan 80 % Penyakit limfoma non hodgkin  dan 20 % Penyakit limfoma hodgkin. 

Apakah Penyebab Penyakit Limfoma?

Penyebab

Terdapat beberapa faktor penyebab yang dapat menyebabkan sel limfosit dalam diri seseorang berubah tak terkendali seperti faktor faktor dibawah ini :

  • Faktor usia. Resiko seseorang mengidap penyakit limfoma biasanya akan meningkat bila orang tersebut berada di usia lansia diatas usia 55 tahunan namun tidak menutup kemungkinan bahwa ada juga penderita penyakit limfoma yang berasal dari usia produktif seperti usia 15 hingga 30 tahunan. 
  • Faktor sistem kekebalan tubuh.Seperti dijelaskan diatas bila limfoma erat kaitannya dengan sel limfosit yang memiliki hubungan erat dengan sistem kekebalan tubuh manusia. Seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, umumnya akan lebih tinggi peluangnya terkena penyakit limfoma seperti pada seseorang dengan penyakt HIV/AIDS
  • Faktor genetik. Ya, seseorang yang memilki riwayat genetik akan penyakit ini tentunya memilki peluang yang lebih besar dalam terjangkit penyakit limfoma
  • Faktor Obesitas

Tanda dan Gejala

Layaknya penyakit pada umumnya, penyakit limfoma pun memiliki beberapa gejala umum yang dapat menandakan bila seseorang terjangkit penyakit serius satu ini. 

Umumnya gejala yang paling sering muncul ialah ditemukan benjolan pada beberapa bagian tubuh seperti leher, selangkangan, pangkal paha dan ketiak atau bisa juga terjadi pembengkakkan pada bagian tubuh tertentu tersebut. 

Benjolan atau pembengkakkan yang muncul bisa terasa sakit bisa juga terasa tidak sakit. Selain benjolan dan pembengkakkan, ada beberapa ciri ciri yang dapat terjadi pada seseorang yang menderita penyakit limfoma ini seperti:

  • Tubuh selalu merasa letih dan lelah
  • Suka berkeringat di malam hari
  • Badan terserang demam dan selalu merasa mengigil
  • Batuk yang terus menerus
  • Merasa gatal di seluruh bagian tubuh
  • Kehilangan nafsu makan sehingga mengalami penurunan berat badan secara terus menerus
  • Sering mengalami infeksi pada tubuh
  • Suka mimisan atau darah keluar sangat banyak saat menstruasi
  • Sakit yang terasa pada area dada dan perut
  • Terdapat darah pada tinja saat BAB dan lainnya.

Stadium Limfoma

Limfoma dapat dibagi menjadi 4 stadium, yang memiliki arti tersendiri pada setiap level stadium. Berikut adalah penjelasan mengenai stadium-stadium pada penyakit limfoma: 

  • Stadium 1 – kanker menyerang salah satu kelompok kelenjar limfe.
  • Stadium 2 – kanker menyerang 2 kelompok kelenjar limfe atau menyebar ke 1 organ di sekitar kelenjar limfe tersebut, tapi hanya terbatas pada tubuh bagian atas atau bawah saja, dengan diafragma sebagai batasan.
  • Stadium 3 – kanker menyebar ke kelompok kelenjar limfe pada bagian tubuh atas dan bagian tubuh bawah, dengan diafragma sebagai batasan.
  • Stadium 4 – kanker sudah menyebar melalui sistem limfatik dan masuk ke berbagai organ atau sumsum tulang.

Bagaimana Pengobatan Penyakit Limfoma?

Diagnosis

Sebelum menegakan diagnosa, dokter akan menanyakan riwayat medis serta melakukan pemeriksaan fisik. Bila hasil tidak mencukupi, serangkaian tes penunjang akan dilakukan untuk membantu memastikan hasil diagnosis, termasuk:

  • Tes darah
  • Tes urine
  • Tes pemindaian X-ray, MRI, CT-scan - untuk mendeteksi tingkat penyebaran limfoma
  • X-ray dada - untuk memeriksa apakah ada penyebaran limfoma ke paru-paru.
  • Biopsi

Pengobatan

Bila berbicara mengenai pengobatan penyakit limfoma, maka umumnya dokter akan melakukan pengobatan layaknya pada penyakit kanker lainnya baik dengan kemoterapi, fisioterapi, radioterapi, pemberian obat obatan steroid, terapi biologis (rituximab) yang dapat membunuh sel-sel kanker, operasi hingga transplatansi sumsum tulang belakang

Namun untuk pastinya, dokter harus memeriksa keadaan orang tersebut untuk mengetahui pengobatan mana yang paling cocok dengan keadaan pasien.

Seperti halnya pada pengobatan kanker lain, pengobatan limfoma juga memiliki efek samping yang dapat terjadi termasuk kelelahan, mual, muntah, diare dan lainnya. 


21 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2018). What is Lymphoma? (https://www.webmd.com/cancer/lymphoma/lymphoma-cancer)
Stöppler, M. MedicineNet. Hodgkin's and Non-Hodgkin's Lymphoma: Differences and Similarities (https://www.medicinenet.com/hodgkins_and_non-hodgkins_lymphoma_comparison/article.htm)
Pietroangelo, A. Healthline (2016). Malignant Lymphoma. (https://www.healthline.com/health/malignant-lymphoma)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app