Tes Urine: Indikasi, Persiapan, Prosedur, dan Analisis

Sampai saat ini, tes urine menjadi metode diagnosis yang paling banyak dilakukan dengan alasan mudah digunakan dan tidak membutuhkan biaya yang mahal. Anda dapat melakukan tes urine secara rutin untuk mengetahui kondisi kesehatan. Simak uraian dibawah ini untuk mengetahui informasi mengenai tes urine secara lengkap.
Dipublish tanggal: Sep 4, 2019 Update terakhir: Des 21, 2021 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Tes urine umumnya dilakukan setiap 1 tahun sekali untuk memantau kesehatan, terutama bagi orang-orang yang memiliki riwayat penyakit ginjal, hipertensi, dan liver;
  • Manfaat tes urine juga dapat membantu mendiagnosis penyakit hingga mendeteksi penggunaan obat-obatan atau zat kimia tertentu;
  • Wanita dapat melakukan tes urine guna mengetahui kemungkinan terjadinya kehamilan, yakni menggunakan test pack;
  • Jenis analisis sampel dalam pemeriksaan urine terdiri dari analisis visual, analisis kimiawi, dan analisis mikroskopik;
  • Klik untuk membeli paket tes urine dengan harga bersahabat dan dokter berpengalaman melalui HDmall;
  • Gunakan fitur chat untuk berkonsultasi dengan apoteker kami secara gratis seputar obat dan paket kesehatan yang Anda butuhkan.

Urinalisis atau tes urine merupakan salah satu pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi penyakit atau kondisi kesehatan lainnya. Sampai saat ini, tes urine menjadi metode diagnosis yang paling banyak dilakukan dengan alasan mudah digunakan dan tidak membutuhkan biaya yang mahal. 

Anda dapat melakukan tes urine secara rutin untuk mengetahui kondisi kesehatan. Simak uraian dibawah ini untuk mengetahui informasi mengenai tes urine secara lengkap.

Manfaat dan indikasi tes urine

Tes urine dianjurkan dilakukan untuk beberapa tujuan berikut ini:

1. Untuk pemeriksaan kesehatan rutin

Tes urine umumnya dilakukan setiap 1 tahun sekali untuk memantau kesehatan, terutama bagi orang-orang yang memiliki riwayat penyakit ginjal, hipertensi, dan liver.

2. Mendiagnosis suatu penyakit

Beberapa penyakit seperti batu ginjal, diabetes, kerusakan ginjal, infeksi saluran kemih, penyakit liver, kerusakan otot atau kondisi lainnya juga dapat diketahui melalui tes urine.

3. Memantau perkembangan suatu penyakit

Tes urine dapat digunakan untuk memantau perkembangan suatu penyakit bertambah parah atau tidak. Salah satunya untuk mengetahui perkembangan diabetes.

4. Mendeteksi penggunaan obat-obatan 

Tes urine juga dapat digunakan untuk mendeteksi penggunaan obat-obatan atau bahan kimia dalam tubuh. Misalnya penggunaan obat-obatan kokain, ganja, methamphetamine, opium, barbiturate, dan lainnya.

5. Mengetahui kehamilan

Kehamilan dapat dideteksi melalui urine, yaitu dengan menggunakan test pack. Tes kehamilan menggunakan test pack dapat dilakukan di rumah dengan mudah. Caranya dengan mengumpulkan urine, lalu meletakkan test pack pada urine tersebut. 

Test pack akan menunjukkan tanda seperti perubahan warna, garis, atau simbol plus-minus yang menandakan Anda hamil atau tidak.

Persiapan sebelum tes urine

Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum melakukan tes urine, yaitu:

  • Beri tahukan dokter mengenai obat-obatan dan suplemen yang sedang Anda konsumsi. Beberapa jenis obat diketahui dapat memengaruhi hasil tes sehingga dokter biasanya akan meminta Anda berhenti minum obat-obatan tersebut;
  • Pemeriksaan urine biasanya dapat dilakukan tanpa puasa, namun ada beberapa pemeriksaan yang memerlukan puasa terlebih dahulu;
  • Hindari melakukan hubungan seksual minimal 1 hari sebelum Anda melakukan tes urine karena dikhawatirkan dapat memengaruhi hasil.

Baca selengkapnya: Mengapa Perlu Puasa Sebelum Periksa Kesehatan?

Prosedur tes urine

Pengambilan sampel urine yang sering digunakan adalah metode clean-catch. Prosedur pengambilan tes urine dengan metode clean-catch adalah sebagai berikut:

  • Membersihkan area kemaluan menggunakan tisu steril supaya bakteri dan sel di sekitar kemaluan tidak ikut terbawa ke sampel. Untuk wanita, cara membersihkan kemaluan menggunakan tisu steril dari arah depan ke belakang. Jangan lupa juga untuk membersihkan cairan sekresi vagina dan darah menstruasi untuk menghindari kontaminasi pada sampel urine. Pada pasien yang tidak bisa mengambil sampel urine secara mandiri dapat menggunakan kateter. Sampel urine yang diambil menggunakan kateter harus langsung dari selang kateter.
  • Keluarkan urine selama 1-2 detik dan biarkan terbuang ke dalam toilet. Lalu masukkan urine selanjutnya ke dalam wadah sampel hingga tingginya 3-6 cm.
  • Tutup rapat wadah sampel urin untuk menghindari kontaminasi dari luar dan bersihkan bagian luar wadah urine menggunakan tisu steril. Jangan lupa untuk mencuci tangan setelahnya.
  • Segera bawa sampel urine ke laboratorium untuk dianalisis.

Analisis sampel urine

Berikut ini jenis analisis sampel dalam tes urine:

1. Analisis visual

Analisis visual mendeteksi penampakan urine berdasarkan warna dan kejernihannya. Tujuan analisis visual adalah untuk mendiagnosis kondisi urine dan zat yang terkandung di dalamnya.

Warna urine yang sehat umumnya memiliki warna kuning jernih atau sedikit keruh karena sel kulit, cairan prostat, dan sperma.

Baca selengkapnya: Macam-Macam Warna Urine dan Maknanya

2. Analisis kimiawi

Analisis kimiawi urine dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi kandungan zat kimia dalam urine. Cara paling mudah yang digunakan dalam analisis kimia ialah melalui tes strip, yaitu dengan mencelupkan strip khusus ke dalam urine untuk mendeteksi kandungan zat kimia yang ingin diketahui. 

Analisis kimiawi biasanya dilakukan untuk mendeteksi kandungan pH urine, kandungan protein, gula, bilirubin dan lainya.

3. Analisis mikroskopik

Analisis mikroskopik dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya keberadaan sel, kristal, bakteri atau jamur yang terkandung dalam urine. Biasanya analisis ini dilakukan jika analisis visual dan kimiawi tidak menunjukkan hasil yang normal. 

Analisis mikroskopik dilakukan dengan cara mengendapkan urine guna mengumpulkan sel-sel dan benda organik lainnya agar bisa diamati. Setelah itu, petugas medis akan membuang cairan bagian atas dan bagian bawah yang berbentuk padat akan diamati menggunakan mikroskop. 

Jenis sel yang bisa diamati melalui analisis mikroskopik pada urine yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), sel epitel, dan mikroba.

Hasil tes urine dapat mendeteksi berbagai kondisi atau penyakit yang sedang dialami oleh pasien. Untuk hasil yang lebih akurat, dokter juga akan membandingkan hasil tes urine dengan gejala yang Anda alami. 


17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Moeller KE, et al. (2017). Clinical interpretation of urine drug tests: what clinicians need to know about urine drug screens. DOI: (https://doi.org/10.1016/j.mayocp.2016.12.007)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app