Lexmodine 20mg Tablet: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Waktu baca: 4 menit

Lexmodine adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kelebihan produksi asam lambung, seperti sakit maag dan tukak lambung. Lexmodine termasuk obat golongan antagonis reseptor histamin H2 (histamin H2-receptor antagonist).Berikut ini adalah informasi lengkap lexmodine yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.

pabrik

Molex ayus

golongan

Harus dengan resep dokter

kemasan

lexmodine dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • Dos 5 x 6 tablet 20 mg

kandungan

tiap kemasan lexmodine mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :

Sekilas tentang zat aktif (nama generik)

Famotidine adalah obat golongan antagonis reseptor histamin H2 (histamin H2-receptor antagonist). Famotidine berfungsi sebagai obat untuk penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kelebihan produksi asam lambung, seperti sakit maag dan tukak lambung yang bekerja dengan cara menghambat secara kompetitif kerja reseptor histamin H2, yang sangat berperan dalam sekresi asam lambung. Penghambatan kerja reseptor H2 menyebabkan produksi asam lambung menurun baik dalam kondisi istirahat maupun adanya rangsangan oleh makanan, histamin, pentagastrin, kafein dan insulin. Tidak seperti cimetidine, famotidine tidak memiliki efek pada sistem enzim sitokrom P450.

Indikasi

Kegunaan lexmodine (famotidine) adalah untuk pengobatan kondisi-kondisi berikut :

  • Pengobatan gastroesophageal reflux disease (GERD) : penyakit yang terjadi karena iritasi oleh asam lambung dimana penderita mengalami sensasi terbakar pada area dada dan kerongkongan.
  • Untuk mengobati tukak lambung dan tukak usus duabelas jari.
  • Lexmodine (famotidine) digunakan juga untuk menangani erosif esophagitis, meskipun dibandingkan obat-obat golongan penghambat pompa proton seperti omeprazole atau lansoprazole, efektivitasnya lebih rendah.
  • Pengobatan zollinger ellison syndrome : penyakit langka karena adanya tumor di pankreas atau usus duabelas jari melepaskan hormon yang menyebabkan kelebihan sekresi asam lambung.
  • Pada pengobatan penyakit maag, antagonis H2 seperti lexmodine (famotidine) lebih baik dibandingkan antasida, karena durasi kerjanya lebih lama dan efektivitasnya lebih tinggi.
  • Pencegahan tukak lambung karena pemakaian obat-obat NSAID.
  • Mengurangi risiko aspirasi pneumonitis pada pasien sebelum menjalani operasi bedah.

Kontra indikasi

  • Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada famotidine atau obat golongan antagonis reseptor H2 lainnya.

Efek samping lexmodine

Secara umum obat ini bisa ditoleransi dengan baik. Berikut adalah beberapa efek samping lexmodine (famotidine) yang mungkin terjadi :

  • sakit kepala, pusing, dan sembelit atau diare.
  • Ansietas, anoreksia, mulut kering, cholestatic jaundice meskipun kejadiannya sangat jarang.
  • Efek samping obat golongan antagonis reseptor H2 pada saluran kardiovaskular misalnya takikardia, bradikardia, hipotensi, perpanjangan interval QT, telah dilaporkan terjadi. Efek samping ini lebih sering terjadi pada penggunaan secara intravena. Sedangkan penggunaan secara oral maupun infus lebih jarang terjadi.
  • Efek samping hematologi seperti diskrasia darah kadang terjadi pada pemakaian obat ini. Jika pasien mengalami demam, menggigil, sakit tenggorokan, mudah memar, dan gejala lain dari diskrasia darah, pemakaian obat ini harus dihentikan.
  • Efek samping lexmodine (famotidine) pada organ hati secara umum jarang, namun tetap harus diwaspadai. Jika ciri-ciri toksisitas hati terjadi seperti demam, ruam, eosinofilia, dan ciri-ciri hipersensitivitas lainnya terjadi, obat ini harus dihentikan pemakaiannya.
  • Pasien yang pernah mengalami toksisitas hati akibat pemakaian antagonis reseptro H2 lain, harus hati-hati menggunakan obat ini.
  • Reaksi hipersensitivitas akibat pemakaian obat ini sangat jarang, namun jika terjadi bisa menyebabkan syok anafilaksis yang berakibat fatal.

Perhatian

hal-hal yang perlu diperhatikan pasien jika menggunakan lexmodine (famotidine) adalah sebagai berikut :

  • Hentikan pemakaian lexmodine (famotidine) dengan segera jika anda mengalami reaksi alergi, seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya, karena bisa berakibat yang lebih fatal.
  • Hati-hati menggunakan obat ini pada pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.
  • obat ini bisa menyebabkan pusing. Jangan mengemudi atau menyalakan mesin selama menggunakan obat ini.
  • Lexmodine (famotidine) biasa digunakan pada bayi bahkan dengan dosis yang lebih tinggi daripada yang diekskresikan melaui air susu ibu (ASI). Lagipula obat ini didegradasi oleh kondisi asam sehingga jumlah yang terdapat dalam ASI sangat sedikit. Obat ini tidak menyebabkan efek yang terlalu serius pada bayi jika digunakan oleh ibu menyusui. Jika anda ragu konsultasilah dengan dokter anda, atau beri jarak yang cukup antara pemakaian obat dengan saat menyusui.

Penggunaan lexmodine oleh ibu hamil

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan famotidine kedalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :

penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin di trimester berapapun.

Penelitian pada hewan tidak bisa digunakan acuan keamanan obat ini jika digunakan oleh ibu hamil. Karena penelitian klinis pada manusia belum dilakukan sebaiknya penggunaan lexmodine (famotidine) oleh ibu hamil hanya jika sangat dibutuhkan.

interaksi obat

Belum diketahu secara tepat interaksi famotidine dengan obat-obat lain. Berikut adalah interaksi obat-obat antagonis reseptor histamin H2 dengan obat-obat lain yang perlu diwaspadai terjadi juga pada pemakaian obat-obat dengan kandungan zat aktif famotidine :

  • Obat-obat yang bioavailabilitasnya baik dalam kondisi asam seperti ketokonazole, itraconazole, atazanavir, dan ester ampicillin, penyerapannya akan menurun sehingga mengurangi efektivitasnya.
  • Sedangkan obat-obat yang labil dalam kondisi asam seperti erythromycin, dan digoxin penyerapannya akan meningkat.
  • antagonis histamin H2 menurunkan absorpsi sefpodoksim.

Dosis lexmodine

Lexmodine (famotidine) diberikan dengan dosis sebagai berikut :

  • tukak usus duabelas jari : 1 x sehari 40 mg sebelum tidur atau 2 x sehari 20 mg. pengobatan cukup selama 4 minggu, dan jarang digunakan lebih dari 6-8 minggu.
  • Pemeliharaan : 1 x sehari 20 mg sebelum tidur.
  • Hipersekresi patologis dan Sindrom zolliner ellison : 20 mg setiap 6 jam. Dosis dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan.
  • Dosis selengkapnya lihat famotidine.

Terkait

  • merk-merk obat dengan kandungan zat aktif famotidine
  • obat yang termasuk histamin H2-receptor antagonist
  • obat kelebihan asam lambung baca cimetidine, omeprazole, lansoprazole

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan lexmodine 20 mg Tablet harus sesuai dengan yang dianjurkan.


1 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Lexmodine Dosage & Drug Information. MIMS.com. (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/lexmodine)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app