Lansoprazole: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Agu 28, 2019 Waktu baca: 6 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Lansoprazole adalah obat untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh kelebihan produksi asam lambung, seperti GERD, tukak lambung dan erosif esophagitis
  • Pembelian Lansoprazole harus dengan resep dokter, biasanya tersedia dalam kemasan kapsul 30 mg dan bentuk infus
  • Efek samping ringan dari pemakaian Lansoprazole pada saluran pencernaan misalnya diare, nyeri perut, sembelit, sering buang angin, mual dan muntah
  • Untuk mengobati Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), dosis minum 15 mg 1 kali sehari secara oral, dikonsumsi sebelum makan
  • Klik untuk mendapatkan Lansoprazole atau obat lambung lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD

Lansoprazole adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kelebihan produksi asam lambung, seperti Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), tukak lambung atau tukak usus, dan erosif esophagitis. Obat ini digolongkan sebagai penghambat pompa proton/Proton Pump Inhibitor (PPI). 

Lansoprazole menekan sekresi asam lambung dengan cara menghambat sistem enzim H + / K + ATPase pada sel parietal lambung secara spesifik dan permanen pada sistem pompa asam pada mukosa lambung.

Mengenai Lansoprazole

Golongan 

Obat keras (K), harus dengan resep dokter

Kemasan 

Obat penekan produksi asam lambung ini biasanya tersedia dalam kemasan kapsul 30 mg dan bentuk infus

Kemasan 

Lansoprazole 30 mg

Manfaat Lansoprazole

Lansoprazole digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit yang terkait dengan kelebihan produksi asam lambung, di antaranya:

  • Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), suatu penyakit di mana penderitanya mengalami sensasi terbakar pada area dada dan kerongkongan yang disebabkan naiknya asam lambung yang mengakibatkan terjadinya iritasi pada kerongkongan.
  • Tukak (luka) lambung dan tukak usus dua belas jari (duodenum) yang umumnya disebabkan oleh infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori dan penggunaan obat-obatan NSAID dalam jangka panjang. Untuk tujuan ini, Lansoprazole biasanya dikombinasikan dengan Amoxicillin dan Clarithromycin.
  • Esophagitis erosif, suatu kondisi di mana kerongkongan (esophagus) mengalami peradangan karena iritasi asam lambung, infeksi virus atau jamur, dan penggunaan alkohol serta obat-obatan tertentu.
  • Zollinger Ellison Syndrome, suatu penyakit langka yang terjadi karena tumor pankreas atau usus dua belas jari melepaskan hormon yang menyebabkan terjadinya kelebihan produksi asam lambung.

Kontraindikasi Lansoprazole

Jangan menggunakan Lansoprazole untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas.

Efek Samping Lansoprazole

Berikut adalah beberapa efek samping Lansoprazole:

  • Efek samping ringan pada saluran pencernaan misalnya diare, nyeri perut, sembelit, sering buang angin , mual dan muntah. Polip lambung dan hiperplasia (perkembangan jaringan saluran cerna tidak normal) dilaporkan terjadi pada penggunaan jangka panjang.
  • Efek samping pada saluran pernafasan yang diketahui adalah batuk.
  • Efek samping pada organ hati adalah terjadinya peningkatan kadar serum transaminase, alkali fosfatase, dan bilirubin. Kejadian-kejadian seperti hepatitis, ensefalopati hati, gagal hati  sangat jarang terjadi.
  • Efek samping pada ginjal relatif jarang. Namun pada penggunaan jangka panjang dan dosis yang besar, lansoprazole dapat meningkatkan kreatinin serum dan resiko kerusakan ginjal, termasuk gagal ginjal akut.
  • lansoprazole menyebabkan pusing, sakit kepala dan vertigo pada beberapa orang yang sensitif.
  • Telah ada laporan-laporan terjadinya  gangguan pada sel darah seperti : anemia hemolitik, trombositopenia, agranulositosis dan leukositosis pada pemakaian jangka panjang.
  • Reaksi hipersensitivitas (alergi)  akibat pemakaian obat ini sangat jarang, namun jika terjadi pertolongan medis harus segera diberikan karena bisa menyebabkan syok anafilaksis yang berakibat fatal

Dosis Lansoprazole

Lansoprazole diberikan dengan dosis berikut:

  • Dewasa untuk mengobati erosif esofagitis: Dosis awal = 30 mg 1 kali sehari secara oral selama kira-kira 8 minggu atau infus intravena 30 mg/hari selama 30 menit, dilakukan hingga 7 hari. Dosis pemeliharaan = 15 mg 1 kali sehari secara oral.
  • Dewasa untuk mengobati tukak usus dua belas jari: 15 mg 1 kali sehari secara oral, 30 menit sebelum makan. Obat diberikan selama 4 minggu.
  • Dewasa untuk mengobati Gastroesophageal Reflux Disease (GERD): 15 mg 1 kali sehari secara oral. Obat diberikan selama 8 minggu.
  • Dewasa untuk mengobati tukak lambung/maag termasuk yang disebabkan obat NSAID: 30 mg oral 1 kali sehari, 30 menit sebelum makan. Obat diberikan selama 4-8 minggu.
  • Dewasa untuk mengobati Zollinger-Ellison Syndrome: 60 mg 1 x sehari secara oral.
  • Dewasa untuk mengobati infeksi Helicobacter pylori: Lansoprazole 30 mg + 1 g Amoxicillin + Clarithromycin 500 mg diberikan secara oral setiap 12 jam selama 10-14 hari. Lansoprazole 30 mg + 1 gram Amoxicillin diberikan secara oral setiap 8 jam selama 14 hari.
  • Anak-anak untuk Gastroesophageal Reflux Disease (GERD): Usia 1-11 tahun ≤ 30 kg = 15 mg 1 kali sehari; > 30 kg = 30 mg 1 kali sehari. Usia 12-17 tahun : 15 mg 1 kali sehari selama 8 minggu.
  • Anak-anak untuk erosif esofagitis: Usia 1-11 tahun ≤ 30 kg = 15 mg 1 x sehari; > 30 kg = 30 mg 1 x sehari, bisa dinaikkan menjadi 30 mg 2 kali sehari. Usia 12-17 tahun = 30 mg 1 kali sehari selama 8 minggu.

Interaksi Obat 

Berikut adalah interaksi lansoprazole dengan obat-obatan lain :

  • Lansoprazole menghambat kerja enzim CYP3A4. Oleh karena itu, obat-obatan yang dimetabolisme oleh enzim CYP3A4 seperti benzodiazepin, escitalopram, warfarin, oxycodone, tramadol, dan oxymorphone akan meningkat konsentrasinya dalam plasma.
  • Obat-obat yang kadarnya di dalam darah tergantung oleh asam lambung seperti Ketokonazole, Atazanavir, dan Ester Ampicillin, penyerapannya akan menurun sehingga mengurangi efektivitasnya.
  • Obat-obat yang labil dalam kondisi asam seperti Erythromycin dan Digoxin penyerapannya akan meningkat.
  • Pemberian Warfarin secara bersamaan dengan Lansoprazole meningkatkan resiko terjadinya perdarahan. Pengamatan yang ketat terhadap protombine time wajib dilakukan.
  • Meningkatkan konsentrasi plasma cilostazol sehingga meningkatkan potensi risiko toksisitas.

Perhatian

Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan pasien selama menggunakan obat Lansoprazole :

  • Lansoprazole harus dikonsumsi sebelum makan.
  • Pemakaian lansoprazole harus dihentikan jika tanda-tanda reaksi reaksi alergi muncul. Ciri-cirinya bisa berupa ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia (nyeri sendi hebat), pucat, atau tanda-tanda lainnya.
  • Belum diketahui apakah obat ikut keluar bersama air susu ibu (ASI). Untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan, penggunaan lansoprazole oleh ibu menyusui, sebaiknya diatur jangka waktu yang cukup antara menyusui dan menggunakan obat ini. Jika anda ragu, berkonsultasilah dengan dokter anda.
  • Obat-obatan asam lambung golongan Proton Pump Inhibitor (PPI) termasuk Lansoprazole harus diberikan secara hati-hati pada pasien penderita hipokalsemia (kalsium darah menurun) atau hipoparatiroidisme.
  • Lansoprazole menyebabkan terjadinya kekurangan vitamin B12 dan gangguan penyerapan zat besi, terutama pada pemakaian jangka panjang. Jika tanda-tanda kekurangan terjadi segera hubungi dokter. Anda mungkin akan diberikan suplemen vitamin B12.
  • Pasien yang memiliki risiko terjadinya patah tulang pinggul, misalnya pasien osteoporosis harus diberikan dosis terendah.
  • Keamanan dan efektivitas obat ini pada anak usia kurang dari 1 tahun masih belum diketahui.
  • Hati-hati menggunakan obat ini pada pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.
  • Obat ini dapat menyebabkan pusing. Jangan mengemudi atau mengoperasikan mesin selama penggunaannya.

Penggunaan Lansoprazole untuk Ibu Hamil

FDA (badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat) mengategorikan Lansoprazole dalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :

penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin di trimester berapapun.

Hasil studi pada hewan tidak selalu equivalen dengan hasil pada manusia. Mengingat studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil belum dilakukan, penggunaan obat ini selama kehamilan tetap harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan dokter.

Ringkasan Terkait Obat Lansoprazole

  • Beritahukan kepada dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat ini atau obat-obatan lainnya. Gejala alergi misalnya ruam, gatal-gatal, sesak napas, mengi, batuk, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, atau tanda-tanda lainnya.
  • Hati-hati menggunakan obat asam lambung ini pada pasien penderita hipokalsemia atau hipoparatiroidisme, dan pada pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.
  • Ada baiknya mengkonsumsi suplemen vitamin B12 selama menggunakan obat ini.
  • Jangan mengemudi atau mengoperasikan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi saat menggunakan obat ini.
  • Buang semua sisa obat yang tidak terpakai saat kedaluwarsa atau tidak lagi dibutuhkan. Jangan minum obat ini setelah tanggal kedaluwarsa pada label telah berlalu. Obat yang sudah kedaluwarsa dapat menyebabkan sindrom berbahaya yang mengakibatkan kerusakan pada ginjal.
  • Gunakan obat sesuai dengan aturan. Jangan minum obat ini dalam dosis yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang dianjurkan.
  • Jangan berbagi obat dengan orang lain, meskipun mereka memiliki gejala penyakit yang sama dengan Anda.
  • Simpan obat pada suhu ruangan. Hindarkan dari kelembaban dan panas.

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Lansoprazole harus sesuai dengan anjuran dokter.

Artikel terkait:


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2018). Lansoprazole Solution, Reconstituted (Recon Soln). (https://www.webmd.com/drugs/2/drug-91302/prevacid-iv-intravenous/details)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app