Cimetidine: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 7, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Apr 5, 2019 Waktu baca: 5 menit

Cimetidine, Penggunaan, Dosis dan Efek Sampingnya

Sakit maag dapat menyerang siapa saja. Sakit maag adalah gangguan pencernaan yang paling sering dijumpai pada masyarakat. Umumnya sakit maag terjadi karena pola makan yang buruk seperti sering telat makan.

Sakit maag umumnya dapat diobati dengan cepat menggunakan obat-obatan yang dapat dibeli diwarung atau apotek.

Anda pasti pernah paling tidak satu kali mengkonsumsi obat-obatan untuk mengobati sakit maag, namun apakah Anda mengetahui, bagaimana obat lambung bekerja sehingga bisa menghilangkan rasa nyeri saat sakit maag seketika?

Sakit maag pada umumnya didasari oleh dua hal, yaitu dimana produksi asam lambung yang berlebihan dan adanya luka (ulkus) pada dinding luar lambung yang tahan terhadap asam lambung, sehingga menyebabkan dinding dalam lambung yang tidak tahan terhadap asam lambung, rusak akibat paparan asam lambung tersebut.

Pengobatan pada sakit maag, pada umumnya bekerja dengan cara menurunkan produksi asam lambung, Nah salah satu obat yang dapat bekerja menurunkan asam lambung secara efektif adalah Cimetidine.

Apa itu Cimetidine dan apa saja yang harus diperhatikan dalam mengkonsumsi obat sakit maag ini? Untuk lebih jelasnya, yuk disimak artikel yang satu ini.

Mengenai Obat Cimetidine

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet

Kandungan:

Histamine H2-receptor antagonist

Manfaat Obat Cimetidine

Cimetidine adalah obat golongan penghambat reseptor H2. Reseptor H2 berperan dalam reaksi kimia yang menyebabkan meningkatnya produksi asam lambung (masih banyak peran reseptor H2 dalam tubuh selain meningkatkan produksi asam lambung).

Jadi tentu saja cimetidine adalah obat yang berfungsi untuk menurunkan produksi asam lambung. Selain untuk mengobati sakit maag, ada beberapa penggunaan Cimetidine dalam dunia kedokteran seperti:

  • Cimetidine digunakan dalam pengobatan gastroesophageal reflux disease (GERD), suatu penyakit akibat terjadinya iritasi karena makanan yang sudah masuk ke dalam lambung dan bercampur dengan asam lambung kembali lagi ke kerongkongan, sehingga penderita mengalami sensasi seperti terbakar di area dada dan kerongkongan akibat iritasi dari asam lambung..
  • Untuk mengobati tukak lambung dan tukak usus duabelas jari.
  • Cimetidine juga berguna untuk menangani erosif esophagitis, meskipun efektivitasnya lebih rendah daripada obat-obat golongan penghambat pompa proton seperti omeprazole atau lansoprazole.
  • Untuk pengobatan zollinger ellison syndrome, penyakit langka karena adanya tumor pankreas atau usus duabelas jari melepaskan hormon sehingga terjadi kelebihan sekresi asam lambung.
  • Pada pengobatan penyakit maag, antagonis H2 seperti Cimetidine lebih baik daripada antasida, misanya durasi kerja yang lebih lama, efektivitas lebih tinggi, termasuk jika digunakan sebagai pencegahan (profilaksis) kambuhnya maag dengan cara digunakan sebelum makan.

Berapa dosis yang biasa digunakan pada penggunaan Cimetidine?

Penggunaan Cimetidine bergantung dari penyakit yang ingin diobati. Artikel ini bukan pengganti konsultasi dokter, selalu konsultasikan dengan dokter agar dokter dapat mengobati penyakit Anda secara keseluruhan.

Dosis Dewasa untuk Gastroesophageal Reflux Disease

  • Secara infus: 300 mg IV (pembuluh darah) atau IM(suntikan ke otot) setiap 6 jam.
  • Sebagai alternatif, infus IV kontinyu dapat diberikan sebanyak 50 mg / jam.
  • Dosis harian maksimum tidak boleh melebihi 2,4 g.
  • Obat minum: 800 mg dua kali sehari, atau 400 mg 4 kali sehari.

Dosis Dewasa untuk pengobatan Tukak Lambung

  • Secara infus: 300 mg IV atau IM setiap 6 jam.
  • Sebagai alternatif, infus IV kontinyu dapat diberikan sebanyak 50 mg / jam.
  • Obat minum: 800 mg satu kali sehari sebelum tidur, atau 300 mg 4 kali sehari.

Dosis Dewasa untuk pengobatan Ulkus Duodenum

  • Secara infus: 300 mg IV atau IM setiap 6 hingga 8 jam.
  • Sebagai alternatif, infus IV kontinu dapat diberikan sebanyak 37,5 hingga 50 mg / jam, atau hingga maksimum 100 mg / jam (2,4 g / hari).
  • Obat minum: 800 mg hingga 1600 mg satu kali sehari sebelum tidur.
  • Sebagai alternatif, regimen dosis 300 mg empat kali per hari, setelah makan dan sebelum tidur, atau 400 mg dua kali sehari, konsumsi cimetidine pada pagi hari dan sebelum tidur, terbukti lebih efektif.

Dosis Dewasa untuk pengobatan Esofagitis Erosive

  • Secara infus: 300 mg IV atau IM setiap 6 jam.
  • Sebagai alternatif, infus IV kontinyu dapat diberikan sebanyak 50 mg / jam pada awalnya, dengan peningkatan 25 mg / jam hingga tingkat maksimum 100 mg / jam (2,4 g / hari).
  • Obat minum: 800 mg dua kali sehari, atau alternatifnya, 400 mg empat kali sehari.

Dosis Dewasa untuk pengobatan Zollinger-Ellison Syndrome

  • Secara infus: 300 mg IV atau IM setiap 6 jam.
  • Sebagai alternatif, infus IV kontinu dapat diberikan pada tingkat 50 mg / jam pada awalnya.
  • Tingkat infus berkisar antara 40 hingga 600 mg / jam, tetapi seharusnya tidak melebihi total harian 2,4 g.
  • Obat minum: 300 mg 4 kali sehari dengan makan dan sebelum tidur.

Dosis Dewasa untuk pengobatan sakit maag

  • 200 mg dengan cara diminum tepat sebelum (atau hingga 30 menit) makan.
  • Maksimum per 24 jam: 2 dosis.

Dosis Anak Biasa untuk Dispepsia

  • Lebih dari atau sama dengan 12 tahun: 200 mg hingga dua kali sehari; mungkin membutuhkan waktu 30 menit sebelum makan makanan yang kemungkinan dapat menyebabkan rasa terbakar pada dada atau gangguan pencernaan.

Apa efek samping yang disebabkan oleh penggunaan obat ini?

Yang namanya obat, tidak mungkin jika tidak memiliki efek samping. Berikut adalah beberapa efek samping yang disebabkan oleh cimetidine:

  • sakit kepala, pusing, dan mengantuk.
  • Efek samping cimetidine pada gangguan jantung seperti detak jantung yang meningkat, efek samping ini lebih jarang terjadi.
  • Meskipun jarang, diskrasia darah kadang terjadi pada pemakaian obat ini. Diskrasia adalah suatu kelainan darah yang mana sel plasme berkembang secara berlebihan. Jika pasien yang memakai obat ini mengalami demam, menggigil, sakit tenggorokan, mudah memar, dan gejala lain dari diskrasia darah, pemakaian obat ini sebaiknya dihentikan.
  • Efek samping cimetidine pada organ hati secara umum jarang. Jika ciri-ciri toksisitas hati seperti demam, ruam, eosinofilia, dan ciri-ciri hipersensitivitas lainnya terjadi, segera hentikan pemakaian obat ini.
  • Hati-hati menggunakan cimetidine pada pasien yang pernah mengalami toksisitas hati akibat pemakaian antagonis reseptor H2 lain seperti famotidine.
  • Reaksi hipersensitivitas akibat pemakaian cimetidine sangat jarang, namun jika terjadi pertolongan medis harus segera diberikan karena bisa menyebabkan syok anafilaksis yang berakibat fatal.
  • Efek pada ginjal yang diketahui terjadi setelah pemakaian obat ini adalah terjadinya peningkatan serum kreatinin. Peningkatan kadang bisa mencapai 20 %. Pasien-pasien dengan kelainan ginjal, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika akan menggunakan obat ini.

Interaksi Obat Cimetidine

Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya termasuk:

Peringatan

  • Gunakan dosis obat cimetidine untuk anak-anak sesuai anjuran dokter.
  • Beritahukan dokter bila Anda menderita gangguan ginjal dan hati.
  • Berhati-hati bila Anda mengalami mual, penurunan berat badan, perdarahan, atau disfagia.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. 

14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Stewart, M. Patient (2017). Cimetidine to Reduce Stomach Acid. (https://patient.info/medicine/cimetidine-to-reduce-stomach-acid-tagamet)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app