Lacyvir Tablet 400mg: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Jul 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Lacyvir tablet adalah obat yang digunakan untuk mengobati herpes simplex, herpes zoster, herpes genital, dan cacar. Lacyvir tablet mengandung acyclovir, obat yang termasuk sebagai antivirus.Berikut ini adalah informasi lengkap obat Lacyvir tablet yang penting diketahui sebelum menggunakannya.

pabrik

Erela

golongan

Harus dengan resep dokter

kemasan

Lacyvir tablet dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • Dos 3 x 10 tablet 400 mg

kandungan

tiap kemasan Lacyvir tablet mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :

Sekilas tentang zat aktif (nama generik)

Acyclovir adalah obat anti virus yang digunakan untuk mengobati infeksi virus, seperti herpes simplex dan herpes zoster (cacar air dan cacar api). Acyclovir bekerja dengan cara menghambat sistesis DNA dan replikasi virus.

Indikasi

Kegunaan Lacyvir tablet (acyclovir) adalah untuk hal-hal berikut :

  • Mengobati herpes simplex akut pada kulit dan membran mukosa, herpes zoster, dan herpes genital episode awal ataupun berulang.
  • Sebagai terapi pencegahan (profilaksis) kambuhnya herpes simplek pada pasien immune compromised.
  • Untuk mengobati infeksi cacar (varicella).
  • Digunakan juga untuk mengobati herpes simplex encephalitis pada neonatus dengan usia > 6 bulan.

Kontra indikasi

  • Jangan digunakan untuk penderita yang mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap  acyclovir dan valasiclovir.

Efek Samping Lacyvir tablet

Berikut adalah beberapa efek samping Lacyvir tablet (acyclovir) yang mungkin terjadi :

  • Efek samping yang sering dilaporkan akibat pemakaian obat ini adalah terjadinya gangguan pada saluran pencernaan seperti sakit perut, mual, muntah, dan diare.
  • Efek samping yang lebih jarang adalah terjadinya gangguan pada ginjal dan kadar trombosit yang rendah.
  • Efek samping lainnya misalnya pusing, sakit kepala, bingung, halusinasi, mengantuk, rasa lelah, ruam pada kulit, urtikaria, pruritis, fotosensitifitas, hepatitis, jaundice, dyspnoea, angiodema, peningkatan bilirubin, peningkatan enzim hati dan reaksi anafilaksis.

Penggunaan obat Lacyvir tablet untuk ibu hamil

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan acyclovir kedalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :

penelitian pada reproduksi hewan tidak  menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin di trimester berapapun.

Obat ini bisa digunakan dengan aman oleh wanita hamil. Namun tetap harus memperhatikan dosis yang dianjurkan.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan Lacyvir tablet, adalah sebagai berikut :

  • Sebaiknya obat digunakan bersama makanan untuk mengurangi efek terhadap saluran pencernaan.
  • Obat ini bisa menyebabkan kantuk. Sebaiknya tidak mengemudi, menjalankan mesin atau menjalankan aktivitas yang memerlukan konsentrasi tinggi selama menggunakan obat ini.
  • Jika anda ibu menyusui, sebaiknya hanya menggunakan obat ini jika direkomendasikan oleh dokter.
  • Acyclovir bisa menyebabkan gangguan ginjal bahkan gagal ginjal. Oleh karena itu, pasien yang menggunakan obat ini harus mendapat asupan cairan yang cukup untuk mencegah terjadinya kristaluria/toksisitas ginjal.

Interaksi obat

Berikut adalah interaksi obat-obat yang mengandung acyclovir termasuk Lacyvir tablet dengan obat-obat lain jika digunakan secara bersamaan :

  • Obat-obat agen nefrotoksik meningkatkan resiko terjadinya gangguan ginjal dan potensi terjadinya efek samping pada sistem saraf pusat.
  • Obat golongan siklosporin meningkatkan efek nefrotoksisitas.
  • Probenesid menurunkan ekskresi Lacyvir tablet (acyclovir) sehingga meningkatkan konsentrasinya di dalam plasma.
  • mikrofenolat meningkatkan kadar Lacyvir tablet (acyclovir) dalam plasma.

Dosis Lacyvir tablet

Berikut adalah dosis Lacyvir tablet (acyclovir) :

Infeksi herpes simplex primer 

  • Dewasa: 200 mg, dikonsumsi 5 kali sehari selama 5-10 hari.
  • Dewasa dengan sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah: 400 mg sebanyak 5 kali dalam sehari.
  • Anak-anak < 2 tahun: setengah dosis dewasa.
  • Pasien dengan kerusakan ginjal dengan kadar kreatinin di bawah 10: 200 mg, dikonsumsi tiap 12 jam.

Herpes simplex berulang 

  • Dewasa: 800 mg per hari yang dibagi ke dalam 2-4 dosis.

Perlindungan herpes simplex bagi pasien dengan sistem kekebalan tubuh lemah 

  • Dewasa: 200-400 mg, dikonsumsi 4 kali sehari.
  • Anak-anak di bawah 2 tahun: setengah dosis dewasa.

Cacar api (herpes zoster/shingles) dan cacar air

  • Dewasa: 800 mg, dikonsumsi 5 kali dalam sehari.
  • Anak-anak di atas 2 tahun: 20 mg/kg berat badan, dikonsumsi 4 kali sehari. Dosis maksimal adalah 800 mg.
  • Pasien dengan kerusakan ginjal dengan kadar kreatinin di bawah 10: 800 mg, dikonsumsi tiap 12 jam.
  • Kadar kreatinin 10-25: 800 mg, dikonsumsi tiap 8 jam.

Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Lacyvir tablet harus sesuai dengan yang dianjurkan.


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
ASIKLOVIR. Pusat Informasi Obat Nasional (PIO Nas). (http://pionas.pom.go.id/monografi/asiklovir)
Uchoa UBC, Rezende RA, Carrasco MA, Rapuano CJ, Laibson PR, Cohen EJ. Long-term Acyclovir Use to Prevent Recurrent Ocular Herpes Simplex Virus Infection. Arch Ophthalmol. 2003;121(12):1702–1704. doi:10.1001/archopht.121.12.1702. JAMA Network. (https://jamanetwork.com/journals/jamaophthalmology/fullarticle/415931)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app