Kutil Kelamin - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 10, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Apr 25, 2019 Waktu baca: 5 menit

Pengertian

Apa itu kutil kelamin?

Kutil kelamin adalahgt;infeksi menular seksual (IMS) yang ditandai dengan timbulnya beberapa kutil dengan jumlah dan ukuran yang bervariasi di daerah sekitar anus dan kelamin.

Pada tahap awal, umumnya penyakit ini tidak menyebabkan rasa sakit atau nyeri, namun dapat menimbulkan rasa gatal dan ketidaknyamanan pada penderitanya.

Bagi wanita, penyakit kutil kelamin ini jika tidak ditangani dengan segera dapat berubah menjadi ancaman serius, karena beberapa jenis HPV (virus penyebabnya) dapat memicu terjadinya kanker serviks dan kanker vulva.

Berapa angka kejadian kutil kelamin di Indonesia?

Menurut data dari badan kesehatan dunia (WHO) pada tahun 2012, setiap detiknya ada satu kasus baru kutil kelamin di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, berdasarkan data-data, kutil kelamin berada di peringkat pertama dalam kasus baru infeksi menular seksual kurun waktu 2008 hingga 2011. Meningkat cukup pesat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Tanda dan Gejala

Apa saja ciri-ciri dan gejala kutil kelamin?

Gejala kutil kelamin biasanya akan muncul sekitar 2-4 minggu setelah terinfeksi. Meskipun terkadang perlu waktu hingga beberapa bulan bagi penderitanya untuk menyadari adanya tonjolan daging di daerah sekitar kemaluannya. Mengingat ukuran kutil pada awal munculnya begitu kecil, sehingga sulit terlihat dengan kasat mata.

Kutil kelamin dapat tumbuh sendiri-sendiri atau mengelompok. Jika kutil kelamin telah menyebar atau membesar, maka akan sangat mengganggu penderitanya bahkan dapat menyebabkan perdarahan dan rasa nyeri ketika berhubungan.

Berikut gejala kutil kelamin selengkapnya:
  • Timbul benjolan atau lesi di sekitar anus atau alat kelamin.
  • Rasa gatal di sekitar kemaluan.
  • Keputihan.
  • Demam.
  • Sakit saat berkemih.
  • Perdarahan dan rasa sakit ketika berhubungan.

Kutil kelamin pada pria dapat timbul di area berikut:

  • Batang atau ujung penis.
  • Skrotum atau kantung pelir.
  • Selangkangan atau paha atas.
  • Di dalam atau di sekitar anus.

Kutil kelamin pada wanita dapat timbul di area berikut:

  • Di dalam atau di luar vagina atau anus.
  • Leher rahim/serviks.
  • Selangkangan atau paha atas.

Kutil kelamin juga dapat timbul di bibir, mulut, lidah atau tenggorokan jika penderitanya melakukan seks oral dengan orang yang terinfeksi.

Kapan harus periksa ke dokter?

Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami gatal-gatal dan mencurigai adanya benjolan atau lesi pada area kemaluan. Semakin cepat menyadari gejalanya, maka akan menutup peluang kutil untuk menyebar atau membesar, sehingga penyakit kutil kelamin akan lebih mudah disembuhkan.

Penyebab dan Faktor Risiko

Apa penyebab kutil kelamin?

Hampir 100 persen dari kasus kutil kelamin yang ditemukan disebabkan oleh human papilloma virus (HPV). Sebagian besarnya disebabkan oleh HPV tipe 6 dan 11. Penularannya hanya melalui kontak genital, baik dari mulut ke genital atau kontak genital ke genital, antara orang yang sudah memiliki virus dalam tubuhnya dengan orang yang belum terinfeksi.

Siapa yang lebih berisiko terjangkit kutil kelamin?

Orang yang paling rentan terinfeksi kutil kelamin diantaranya:
  • Berusia di bawah 30 tahun.
  • Merokok.
  • Memiliki sistem imun yang lemah.
  • Aktif secara seksual sejak usia muda.
  • Melakukan hubungan seksual dengan orang yang berbeda-beda tanpa pengaman.
  • Memiliki riwayat penyakit kelamin lainnya.
  • Memiliki pasangan yang terinfeksi virus HPV baik disadari atau tidak.

Seorang ibu yang mengalami infeksi kutil kelamin juga berpotensi besar menularkannya pada bayi atau anaknya. Meskipun kasus seperti ini masih jarang ditemui.

Pemeriksaan dan Diagnosis

Bagaimana memastikan diagnosis kutil kelamin?

Diagnosis infeksi kutil kelamin diawali dengan anamnesis yang terdiri dari keluhan atau gejala yang dialami, riwayat perjalanan penyakit saat ini dan masa lalu serta riwayat reproduksi termasuk dengan siapa melakukan hubungan, apakah memakai pengaman atau tidak dan lain sebagainya.

Setelah itu akan dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik langsung pada area yang diduga terdapat kutil kelamin. Pemeriksaan lebih jauh tergantung pada lokasi timbulnya kutil. Jika berada di dalam anus atau vagina maka dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan dengan alat pendukung seperti proktoskop dan spekulum atau pemeriksaan panggul (pelvic exam).

Jika merasa khawatir terkena infeksi HPV tipe ganas yang dapat menyebabkan kanker, maka dapat melakukan pemeriksaan pap smear yang dilanjutkan dengan pemeriksaan DNA HPV.

Obat dan Pengobatan

Bagaimana cara mengobati kutil kelamin di rumah?

Pengobatan kutil kelamin di rumah dapat dilakukan dengan memanfaatkan bahan alami seperti minyak pohon teh, kombinasi ekstrak teh hijau dan minyak kelapa, bawang putih atau cuka sari apel.

Perbanyak pula konsumsi sayuran yang mengandung indole-3-carbinol (I3C), yakni suatu senyawa antikanker aktif yang dapat membantu mengobati kutil kelamin. Misalnya seperti kubis, brokoli, kale dan beberapa sayuran lainnya.

Selain itu konsumsi juga multivitamin asam folat dan B12. Hindari berhubungan badan untuk sementara waktu guna mencegah penularan dan mempercepat penyembuhan.

Apa saja penanganan dan obat kutil kelamin di layanan kesehatan?

Untuk mengatasi kutil kelamin, dapat menggunakan obat-obatan topikal yang berbentuk krim, salep atau cairan. Namun perlu diingat, obat topikal untuk kutil kelamin berbeda dengan obat kutil biasa. Jadi jangan sampai salah memilih, karena dikhawatirkan dapat semakin mengiritasi atau memperparah kutil kelamin yang dialami.

Beberapa obat topikal untuk kutil kelamin yang tersedia diantaranya seperti:

  • Imiquimod. Bekerja dengan cara meningkatkan respon imun sehingga dapat menyebabkan kematian sel-sel kutil. Kesediaannya dalam bentuk krim, namun tidak dianjurkan untuk digunakan oleh wanita hamil.
  • Podofilotoksin. Bekerja dengan cara meracuni sel-sel kutil sehingga dapat menghentikan duplikasi sel dan perkembangan kutil baru. Kesediaannya dalam bentuk krim dan tidak disarankan untuk digunakan oleh wanita hamil.
  • Asam trikloroasetat. Obat ini berfungsi untuk menghancurkan protein yang ada di bagian dalam sel-sel kutil. Penggunaannya dapat memberikan efek panas pada kulit untuk beberapa saat. Asam trikloroasetat terbilang obat keras namun aman digunakan oleh wanita hamil.

Apabila penggunaan obat-obatan topikal tidak menunjukkan respon positif, maka dibutuhkan prosedur ablasi melalui beberapa cara sebagai berikut:

  • Elektrokauter. Suatu tindakan bedah dengan menggunakan arus listrik untuk membakar sel-sel kutil disertai kauterisasi untuk mengontrol perdarahan.
  • Cryosurgery/Cryotherapy. Tindakan minimal invasif dan pembiusan ringan yang dilakukan dengan cara membekukan dan melepaskan kutil menggunakan cairan nitrogen.
  • Eksisi. Metode pembedahan dengan cara memotong kutil dengan pisau bedah. Kemudian kutil diangkat dan sayatan pada kulit ditutupi dengan beberapa jahitan.
  • Bedah Laser. Metode pembedahan yang dilakukan dengan cara menggunakan energi laser untuk merontokkan kutil. Metode ini biasanya menjadi pilihan terakhir ketika metode ablasi lainnya tidak berhasil.
  • Suntikan Interferon. Dikenal dalam dua bentuk, yakni interferon alfa dan interferon beta. Pada interferon alfa, suntikan atau krim diberikan sebanyak 3 kali seminggu selama 6 minggu. Sementara itu, pada interferon beta, suntikan diberikan selama 10 hari.

Bagi wanita yang telah didiagnosis kutil kelamin, disarankan untuk melakukan pap smear tiap 3-6 bulan setelah perawatan awal. Tujuannya untuk memantau setiap perubahan pada serviks agar dapat dideteksi adanya kanker serviks atau tidak.

Komplikasi

Apa bahaya komplikasi kutil kelamin yang mungkin timbul?

Kutil kelamin dapat menimbulkan komplikasi berbahaya seperti kanker serviks, kanker vulva, kanker penis dan kanker anus.

Pencegahan

Bagaimana mencegah kutil kelamin?

Kutil kelamin dapat dicegah melalui vaksin HPV yang dikenal dengan gardasil dan cervarix. Vaksin gardasil dapat melindungi pria maupun wanita dari strain HPV penyebab kutil kelamin dan strain HPV penyebab kanker serviks, kanker penis, anus, dan nasofaring. Sedangkan vaksin cervarix memiliki efektivitas lebih tinggi terhadap pencegahan kanker serviks, namun tidak efektif terhadap pencegahan kutil kelamin.

Pemberian vaksin sebaiknya dilakukan sebelum seseorang menjadi aktif secara seksual agar hasilnya lebih efektif, biasanya ketika anak berumur 9 tahun. Bagi yang belum pernah mendapatkan vaksin, maka dianjurkan untuk melakukan vaksin HPV sesegera mungkin sebelum berusia 26 tahun.


20 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app