Kratom: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Mei 16, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 2 menit

Mengenai Kratom

Golongan: jual bebas

Kemasan: pouch plastik dan sachet (bubuk), tablet, kapsul

Kandungan: mitragynine, kafein, hydroxymitragynine

Manfaat Kratom

Manfaat Kratom antara lain untuk mengatasi batuk, depresi, kecanduan narkoba, gangguan kecemasan, dan masih banyak lagi.

Kratom juga mengandung senyawa kimia mitragynine yang bekerja seperti Codeine dan Morfin untuk menghilangkan rasa sakit.

Kratom juga bisa mengatasi penyakit diare, tekanan darah tinggi, diabetes, sakit atau nyeri, dan lain sebagainya. Namun, perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui keefektifan manfaat Kratom tersebut.

Efek samping Kratom

  • Kratom memiliki banyak efek samping bila dikonsumsi, antara lain lidah menjadi mati rasa, mual, muntah, sembelit atau konstipasi, mulut kering, sering kencing, halusinasi, delusi, serta masalah pada kelenjar tiroid.
  • Konsumsi Kratom dalam dosis tinggi dapat menyebabkan masalah pernafasan, kerusakan organ hati, kejang-kejang, pembengkakan otak, hingga kematian.
  • Kratom juga dapat menyebabkan ketergantungan bila dikonsumsi secara teratur. Bila Anda mengonsumsi Kratom secara teratur dan tiba – tiba Anda menghentikan konsumsinya, maka dapat menyebabkan berkurangnya nafsu makan, nyeri otot, kejang-kejang, diare, gangguan kecemasan, insomnia, demam, emosi tidak stabil, hot flashes (demam tiba – tiba yang biasanya menjadi gejala menopause), dan mata berair.

Dosis Kratom

Dosis penggunaan Kratom dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti umur, kesehatan, dan kondisi lainnya. Belum ada petunjuk dosis yang tepat untuk mengonsumsi Kratom, maka sebaiknya Anda mengikuti saran dan resep dari dokter atau apoteker mengenai penggunaan tanaman herbal ini mengingat produk herbal tidak sepenuhnya aman dan tetap memiliki efek samping.

Interaksi Kratom

Sebaiknya Anda mengikuti saran dari dokter atau apoteker yang menyarankan konsumsi Kratom dan tidak mengombinasikannya dengan obat lain. Anda juga sebaiknya mengonsultasikan pengobatan yang tepat dengan tenaga medis terdekat.

Informasi mengenai interaksi Kratom dengan obat lain juga masih kurang dan terbatas, sehingga sebaiknya tidak mengombinasikan tanaman herbal ini dengan obat lain supaya tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Perhatian

Bagi ibu hamil dan menyusui, belum ada penelitian yang menyatakan bahwa Kratom aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui. Jadi, sebaiknya ibu hamil dan menyusui menghindari konsumsi Kratom untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Bagi pecandu alkohol yang mengonsumsi Kratom, lebih besar resikonya untuk bunuh diri daripada orang yang mengonsumsi Krato tanpa candu alkohol. Jadi, jika Anda memiliki ketergantungan terhadap alkohol, sebaiknya menghindari konsumsi Kratom.

Bagi penderita gangguan mental, tidak disarankan unuk mengonsumsi Kratom. Kratom dapat memperburuk kondisi gangguan mental Anda. Selain itu, penderita gangguan mental yang mengonsumsi Kratom juga lebih besar resikonya untuk bunuh diri dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi Kratom tanpa mengalami gangguan mental.


23 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
U.S. Food Drug Administration. (2016). Import Alert 54-15. (https://www.accessdata.fda.gov/cms_ia/importalert_1137.html)
Trakulsrichai S, et al. (2015). Pharmacokinetics of mitragynine in man. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4425236/)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app